Inspirational Companies
Naskah: Suci Yulianita, Foto: Sutanto/Dok. Martina Berto
Menjadi besar pasti membutuhkan perjuangan keras. Martina Berto, sebuah perusahaan kosmetik terkemuka di Indonesia awalnya hanyalah sebuah home industry kecil. Dalam masa transisi krisis moneter 1997, perusahaan ini malah membuat gebrakan. Sebuah langkah besar dilakukan dalam situasi krisis ekonomi Indonesia. Kini, Martina Berto tumbuh menjadi salah satu perusahaan perawatan kecantikan besar yang mendunia.
Perjalanan bisnis PT Martina Berto Tbk berawal dari home industry pada tahun 1977 dengan memproduksi produk kecantikan dengan merek Sariayu. Seiring berjalannya waktu, PT Martina Berto Tbk dan Sariayu tumbuh menjadi besar, bahkan menjadi leader di bidangnya. Tapi perjalanan yang cukup panjang serta membutuhkan kerja keras ini belum berakhir. Masih ada mimpi besar yang harus diwujudkan, yakni menjadikan brand yang bernaung di bawah bendera PT Martina Berto Tbk., semakin berkibar. Selain Sariayu, PT Martina Berto Tbk. melebarkan sayapnya dengan memproduksi brand lainnya, seperti PAC, Biokos, Caring, Belia, Mirabella, Cempaka, Dewi Sri Spa, dan Rudy Hadisuwarno Cosmetics. Produk Rudy Hadisuwarno Cosmetics ini ditujukan baik untuk wanita maupun pria. Perusahaan ini juga memiliki contract manufacturing bisnis bernama PT Cedefindo dan Martha Tilaar Shop. Prestasi membanggakan lainnya adalah PT Martina Berto Tbk resmi menjadi perusahaan publik pada awal 2011 lalu.
Direktur Utama PT Martina Berto Tbk., Bryan Tilaar, mengatakan bahwa perusahaan ini masih jauh dari sempurna. Menurutnya, jika dibandingkan dengan perusahaan publik lainnya, Martina Berto masih tergolong sebagai usaha kecil menengah. “Saya ingin Martina Berto bisa menjadi perusahaan publik yang betul-betul bagus seperti perusahaan consumer goods lainnya, dapat masuk dalam ‘medium and big cap’ serta mendapatkan the best of the best corporate governance dalam standard public company. Tapi itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Agar tercapai, perusahaan ini harus terus di-manage dengan baik,” ujarnya ketika ditemui di kantornya di Kawasan Industri Pulogadung.
Menjadi besar pasti membutuhkan perjuangan keras. Martina Berto, sebuah perusahaan kosmetik terkemuka di Indonesia awalnya hanyalah sebuah home industry kecil. Dalam masa transisi krisis moneter 1997, perusahaan ini malah membuat gebrakan. Sebuah langkah besar dilakukan dalam situasi krisis ekonomi Indonesia. Kini, Martina Berto tumbuh menjadi salah satu perusahaan perawatan kecantikan besar yang mendunia.
Perjalanan bisnis PT Martina Berto Tbk berawal dari home industry pada tahun 1977 dengan memproduksi produk kecantikan dengan merek Sariayu. Seiring berjalannya waktu, PT Martina Berto Tbk dan Sariayu tumbuh menjadi besar, bahkan menjadi leader di bidangnya. Tapi perjalanan yang cukup panjang serta membutuhkan kerja keras ini belum berakhir. Masih ada mimpi besar yang harus diwujudkan, yakni menjadikan brand yang bernaung di bawah bendera PT Martina Berto Tbk., semakin berkibar. Selain Sariayu, PT Martina Berto Tbk. melebarkan sayapnya dengan memproduksi brand lainnya, seperti PAC, Biokos, Caring, Belia, Mirabella, Cempaka, Dewi Sri Spa, dan Rudy Hadisuwarno Cosmetics. Produk Rudy Hadisuwarno Cosmetics ini ditujukan baik untuk wanita maupun pria. Perusahaan ini juga memiliki contract manufacturing bisnis bernama PT Cedefindo dan Martha Tilaar Shop. Prestasi membanggakan lainnya adalah PT Martina Berto Tbk resmi menjadi perusahaan publik pada awal 2011 lalu.
Direktur Utama PT Martina Berto Tbk., Bryan Tilaar, mengatakan bahwa perusahaan ini masih jauh dari sempurna. Menurutnya, jika dibandingkan dengan perusahaan publik lainnya, Martina Berto masih tergolong sebagai usaha kecil menengah. “Saya ingin Martina Berto bisa menjadi perusahaan publik yang betul-betul bagus seperti perusahaan consumer goods lainnya, dapat masuk dalam ‘medium and big cap’ serta mendapatkan the best of the best corporate governance dalam standard public company. Tapi itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Agar tercapai, perusahaan ini harus terus di-manage dengan baik,” ujarnya ketika ditemui di kantornya di Kawasan Industri Pulogadung.