CFO TANGGUH
Naskah: Sahrudi, Foto: Fikar Azmy/Dok. PTBA
Tak bisa dibantah jika saat ini PT Bukit Asam (Persero) Tbk atau PTBA adalah perusahaan pertambangan batubara papan atas yang memiliki performa terbaik di level nasional bahkan internasional. Betapa tidak, dalam dua tahun belakangan ini saja, PTBA selalu membukukan catatan kinerja yang positif dan menjanjikan.
Contohnya, untuk semester I 2013, PTBA mencatat volume penjualan batubaranya sebesar 20 persen, atau menjadi 8,81 juta ton dibandingkan penjualan tahun 2012, pada periode yang sama sebesar 7,36 juta ton. Pada kondisi ini, PTBA berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 5,43 triliun.
Memang, pendapatan itu turun 6 persen dibandingkan pendapatan periode yang sama tahun 2012 tapi tetap merupakan yang terbesar untuk perusahaan dikelasnya. Pendapatan ini sejalan dengan capaian laba bersih di semester yang sama sebesar Rp 0,87 triliun. Karena itulah Bloomberg pada 20 Agustus 2013 menempatkan PTBA dengan gross margin, over margin dan net margin tinggi diantara 9 perusahaan tambang batubara nasional dan internasional yang ada.
Kemajuan lainnya, PTBA juga menjadi perusahaan tambang batubara pertama di Indonesia yang menerima sertifikat ISO 9001 dalam penanganan, blending, stockpilling, pengapalan dan pengendalian Mutu di Tanjung Enim, terminal batubara Tarahan dan pelabuhan Kertapati serta pemasaran dan penjualan produksi batubara. Satu kelebihan lain dari PTBA adalah perusahaan yang bersih dari hutang sejak tahun 2002 sampai sekarang, bahkan hampir dibilang zero debt.
Tak bisa dibantah jika saat ini PT Bukit Asam (Persero) Tbk atau PTBA adalah perusahaan pertambangan batubara papan atas yang memiliki performa terbaik di level nasional bahkan internasional. Betapa tidak, dalam dua tahun belakangan ini saja, PTBA selalu membukukan catatan kinerja yang positif dan menjanjikan.
Contohnya, untuk semester I 2013, PTBA mencatat volume penjualan batubaranya sebesar 20 persen, atau menjadi 8,81 juta ton dibandingkan penjualan tahun 2012, pada periode yang sama sebesar 7,36 juta ton. Pada kondisi ini, PTBA berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 5,43 triliun.
Memang, pendapatan itu turun 6 persen dibandingkan pendapatan periode yang sama tahun 2012 tapi tetap merupakan yang terbesar untuk perusahaan dikelasnya. Pendapatan ini sejalan dengan capaian laba bersih di semester yang sama sebesar Rp 0,87 triliun. Karena itulah Bloomberg pada 20 Agustus 2013 menempatkan PTBA dengan gross margin, over margin dan net margin tinggi diantara 9 perusahaan tambang batubara nasional dan internasional yang ada.
Kemajuan lainnya, PTBA juga menjadi perusahaan tambang batubara pertama di Indonesia yang menerima sertifikat ISO 9001 dalam penanganan, blending, stockpilling, pengapalan dan pengendalian Mutu di Tanjung Enim, terminal batubara Tarahan dan pelabuhan Kertapati serta pemasaran dan penjualan produksi batubara. Satu kelebihan lain dari PTBA adalah perusahaan yang bersih dari hutang sejak tahun 2002 sampai sekarang, bahkan hampir dibilang zero debt.