MO Decade 2004-2014: 10 Dewa Abad Modern
4. Sepak Bola
Inilah olahraga yang paling populer sejagad. Memasuki abad ke-21, sepakbola telah dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara. Meski sudah dimainkan sejak abad ke-2 dan ke-3 SM di Cina, Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari sejak abad ke-13.
Kini, sepak bola sudah menjadi industri dengan perputaran uang yang begitu besar. Pesepakbola profesional pun menjadi salah satu karyawan industri dengan penghasilan terbesar. Bintang klub Real Madrid, Gareth Bale, misalnya, menerima gaji Rp 598 ribu per menit, atau Rp 664,28 juta per hari, atau Rp 5,2 miliar tiap pekan, atau Rp 21 miliar per bulan!
Di beberapa negara, seperti, Brazil dan Italia, sepak bola sudah ibarat agama. Bukan lagi sekadar olah raga, tapi sudah menjadi ritual yang sakral. Tak sedikit orang yang bangun dini hari hanya untuk menyaksikan dengan khusyu sebuah pertandingan besar, mungkin tak sekhusyu saat menjalankan ritual ibadah.
Sebagaimana agama konvensional, agama sepak bola pun telah memecah para pemeluknya menjadi beberapa mazhab yang masing-masing memiliki fanatisme dan loyalitas tinggi. Para pemuja pun memiliki pemain-pemain bintang yang didewakan.
Inilah olahraga yang paling populer sejagad. Memasuki abad ke-21, sepakbola telah dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara. Meski sudah dimainkan sejak abad ke-2 dan ke-3 SM di Cina, Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari sejak abad ke-13.
Kini, sepak bola sudah menjadi industri dengan perputaran uang yang begitu besar. Pesepakbola profesional pun menjadi salah satu karyawan industri dengan penghasilan terbesar. Bintang klub Real Madrid, Gareth Bale, misalnya, menerima gaji Rp 598 ribu per menit, atau Rp 664,28 juta per hari, atau Rp 5,2 miliar tiap pekan, atau Rp 21 miliar per bulan!
Di beberapa negara, seperti, Brazil dan Italia, sepak bola sudah ibarat agama. Bukan lagi sekadar olah raga, tapi sudah menjadi ritual yang sakral. Tak sedikit orang yang bangun dini hari hanya untuk menyaksikan dengan khusyu sebuah pertandingan besar, mungkin tak sekhusyu saat menjalankan ritual ibadah.
Sebagaimana agama konvensional, agama sepak bola pun telah memecah para pemeluknya menjadi beberapa mazhab yang masing-masing memiliki fanatisme dan loyalitas tinggi. Para pemuja pun memiliki pemain-pemain bintang yang didewakan.