Tough Chief Operation Officer

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 29 January 2014
Naskah: A. Rapiudin, Foto: Fikar Azmy

Bicara tentang semakin memanjangnya rentang jalan tol di kota-kota besar di Indonesia, tentu tak lepas dari peran PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebagai BUMN di sektor pengembangan dan pembangunan jalan tol. Dan, berbicara tentang Jasa Marga, juga tak lepas dari kehebatan orang-orang yang berada dibelakangnya, termasuk diantaranya Hasanudin selaku Direktur Operasi.


Usai merampungkan pendidikan S1 Teknik Transportasi di Institut Teknologi Sepuluh Nopemeber pada 1987, Hasanudin menjatuhkan pilihannya terjun dibidang industri jalan tol. Pilihan pria kelahiran 26 September 1963 ini tentu dilandasi atas keyakinan bahwa industri jalan tol akan terus berkembang dengan segala inovasi.

Karirnya di bidang jalan tol diawali sebagai Kepala Divisi Pemeliharaan (2006-2012), Komisaris PT Marga Mandala Sakti (2008-2010), dan Pemimpin Proyek Pembangunan Jalan Tol Cipularang (2004-2005). Tangan dingin dan kesungguhan dalam bekerja tak luput dari perhatian Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk menempatkannya pada jabatan Direktur Operasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk pada 2012.

Tidak berpuas diri dengan pengalaman kerja, penggemar Soto Ambengan ini menimba ilmu dan menuntaskan pendidikan S2 Master Engineering bidang Transportasi University Of New South Wales, Sydney, Australia pada 1993 dan lulus dengan predikat sangat memuaskan, yang ditempuh hanya dalam waktu 1 tahun.

Nama Hasanudin sempat menjadi sorotan publik semenjak Menteri BUMN Dahlan Iskan menggratiskan Pintu Tol Senayan akibat layanan pintu tol yang tidak memuaskan, yaitu loket tutup pada hal kendaraan banyak yang mengantre. Saat peristiwa itu, pria yang gemar membaca buku ini, baru 3 bulan menjabat sebagai Direktur Operasi. Sejak itulah Hasanudin mulai melakukan pembenahan ke dalam.