Husni Kamil Manik, Lelaki sarat tantangan

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 23 April 2015
Belum lama ini beredar berita yang bersumber dari cuplikan surat elektronik politisi Partai Nasional Demokrat, Akbar Faisal yang menyinggung soal proposal untuk program sedot data KPU saat Pilpres 2014. Berita itu langsung menghebohkan di media massa. Beragam komentar dan kecurigaan di masyarakat muncul dan menimbulkan pertanyaan; benarkah ada sedot data di KPU ?

Husni yang dikonfirmasi soal ini dengan serius mengemukakan bahwa jika tudingan itu bernuansa politis ia tak mau meladeni. Tapi secara berguyon ia bertanya, apa bedanya menyedot dengan men-download dalam konteks IT. Karena menurut Husni, menyedot atau men-download tak jauh beda. Berangkat dari pemahamannya itulah, Husni menegaskan bahwa soal sedot menyedot data di KPU bukan sesuatu yang baru. Bahkan, KPU malah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menyedot data di KPU. Tapi dengan syarat data itu memang sudah valid dan masyarakat berhak mengetahuinya. “Nah, untuk mengetahuinya bisa mendowload atau menyedot data tersebut,” ujarnya. Ia member contoh, menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak tahun 2015 ini, KPU menyediakan data-data peserta pemilih maupun data profil setiap calon peserta Pilkada serentak dapat di ‘sedot’ secara gratis.