Perhatikan Ini Sebelum Berlari
Naskah: Sahrudi, Foto: Istimewa
Olahraga lari kini sudah menjadi gaya hidup. Sejumlah tokoh eksekutif muda seperti Sandiaga S. Uno, bos perusahaan investasi Recapital Group; Anindya Novyan Bakrie, Presiden Direktur PT Bakrie Telecom Tbk; Dino Nuryadin, Direktur Utama Mandala Airlines; atau Reza Pusponegoro, CEO Media Satu Group atau pemain biola papan atas, Maylaffayza. Mereka kerap mengikuti lomba lari di dalam maupun di luar negeri dalam jarak tempuh yang tinggi.
Selain memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, lari juga merupakan aktivitas fisik berintensitas tinggi yang memerlukan tenaga lebih, ketahanan tubuh yang baik juga meningkatkan detak jantung.
Meski olahraga ini tergolong paling murah dan mudah, tidak berarti Anda bisa melakukan semaunya. Karena, ada hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai aktif menekuni olahraga ini.
Berikut, beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum memutuskan untuk menggemari olahraga ini :
Jika Anda ingin mencoba serius berolahraga lari. Sebaiknya periksa dulu ke dokter siap atau tidak? Atau mendeteksi kemampuan Anda sendiri dengan berlari di sekitar kompleks atau stadion terdekat dari rumah. Jika Anda kelelahan, kepala berputar atau pusing padahal Anda hanya berlari pelan, itu sinyal tubuh belum cukup siap.
Makanan
Selain itu perlu diperhatikan juga faktor makanan. Menurut Shachi Sohal, HOD Dietetics Deptt di Dr. BL Kapur, India, seperti dikutip Health Me Up, makanan yang layak disantap oleh seorang pelari adalah yang memiliki keseimbangan dan nutrisi yang lengkap dengan pertimbangan sebagai berikut :
• Karbohidrat yang dibutuhkan berkisar 60 sampai 65 persen dari total asupan kalori. Karena karbohidrat adalah sumber energi terbaik untuk seorang pelari, agar ada yang dibakar selama lari. Karbohidrat sederhana seperti gula dan madu sebaiknya diganti dengan karbohidrat kompleks seperi gandum, oat, dan beras merah. Konsumsilah sayuran mentah.
• Asupan protein harus 20 sampai 25 persen dari asupan kalori harian kita. Protein dapat berasal dari ayam, telur, kedelai, dan lain-lain.
• Mengonsumsi kalsium agar terhindar dari osteoporosis dan patah tulang. Kalsium adalah produk susu rendah lemak, sayuran berdaun gelap, kacang-kacangan, dan juga telur.
• Zat besi dapat memberikan oksigen ke dalam sel-sel tubuh. Bila Anda kekurangan zat besi, maka mudah sekali lelah. Zat besi terdapat di dalam daging tanpa lemak, sayuran berdaun hijau, dan kacang-kacangan.
Jika Anda sudah memperhatikan persiapan dan apa yang harus dikonsumsi, cobalah perhatikan juga piranti yang sehat untuk berlari yakni :
Sepatu
Pilih sepatu sesuai tipe kaki Anda. Sepatu netral untuk kaki melengkung, Sepatu stabilitas untuk kaki normal, dan sepatu kontrol gerak untuk kaki rata. Lalu, kontur permukaan sol pada sepatu sebaiknya pas dengan kontur permukaan kaki, agar beban pada kaki menyebar rata. Sepatu lari harus cukup ringan dan berperedam baik agar pelari dapat mencapai kecepatan yang diinginkan serta tidak cidera.
Pakaian
Pakaian untuk berlari harus mudah meneruskan udara ke dalam, tidak membuat pelari terlalu panas sehingga berkeringat berlebihan, namun juga tidak terlalu dingin sehingga metabolisme kurang maksimal. Pakaian juga harus mudah kering, agar keringat cepat menguap dan tidak mengganggu tubuh. Dan, pakaian yang cocok di iklim Indonesia adalah yang memiliki kemampuan ventilasi tinggi.
Olahraga lari kini sudah menjadi gaya hidup. Sejumlah tokoh eksekutif muda seperti Sandiaga S. Uno, bos perusahaan investasi Recapital Group; Anindya Novyan Bakrie, Presiden Direktur PT Bakrie Telecom Tbk; Dino Nuryadin, Direktur Utama Mandala Airlines; atau Reza Pusponegoro, CEO Media Satu Group atau pemain biola papan atas, Maylaffayza. Mereka kerap mengikuti lomba lari di dalam maupun di luar negeri dalam jarak tempuh yang tinggi.
Selain memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, lari juga merupakan aktivitas fisik berintensitas tinggi yang memerlukan tenaga lebih, ketahanan tubuh yang baik juga meningkatkan detak jantung.
Meski olahraga ini tergolong paling murah dan mudah, tidak berarti Anda bisa melakukan semaunya. Karena, ada hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai aktif menekuni olahraga ini.
Berikut, beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum memutuskan untuk menggemari olahraga ini :
Jika Anda ingin mencoba serius berolahraga lari. Sebaiknya periksa dulu ke dokter siap atau tidak? Atau mendeteksi kemampuan Anda sendiri dengan berlari di sekitar kompleks atau stadion terdekat dari rumah. Jika Anda kelelahan, kepala berputar atau pusing padahal Anda hanya berlari pelan, itu sinyal tubuh belum cukup siap.
Makanan
Selain itu perlu diperhatikan juga faktor makanan. Menurut Shachi Sohal, HOD Dietetics Deptt di Dr. BL Kapur, India, seperti dikutip Health Me Up, makanan yang layak disantap oleh seorang pelari adalah yang memiliki keseimbangan dan nutrisi yang lengkap dengan pertimbangan sebagai berikut :
• Karbohidrat yang dibutuhkan berkisar 60 sampai 65 persen dari total asupan kalori. Karena karbohidrat adalah sumber energi terbaik untuk seorang pelari, agar ada yang dibakar selama lari. Karbohidrat sederhana seperti gula dan madu sebaiknya diganti dengan karbohidrat kompleks seperi gandum, oat, dan beras merah. Konsumsilah sayuran mentah.
• Asupan protein harus 20 sampai 25 persen dari asupan kalori harian kita. Protein dapat berasal dari ayam, telur, kedelai, dan lain-lain.
• Mengonsumsi kalsium agar terhindar dari osteoporosis dan patah tulang. Kalsium adalah produk susu rendah lemak, sayuran berdaun gelap, kacang-kacangan, dan juga telur.
• Zat besi dapat memberikan oksigen ke dalam sel-sel tubuh. Bila Anda kekurangan zat besi, maka mudah sekali lelah. Zat besi terdapat di dalam daging tanpa lemak, sayuran berdaun hijau, dan kacang-kacangan.
Jika Anda sudah memperhatikan persiapan dan apa yang harus dikonsumsi, cobalah perhatikan juga piranti yang sehat untuk berlari yakni :
Sepatu
Pilih sepatu sesuai tipe kaki Anda. Sepatu netral untuk kaki melengkung, Sepatu stabilitas untuk kaki normal, dan sepatu kontrol gerak untuk kaki rata. Lalu, kontur permukaan sol pada sepatu sebaiknya pas dengan kontur permukaan kaki, agar beban pada kaki menyebar rata. Sepatu lari harus cukup ringan dan berperedam baik agar pelari dapat mencapai kecepatan yang diinginkan serta tidak cidera.
Pakaian
Pakaian untuk berlari harus mudah meneruskan udara ke dalam, tidak membuat pelari terlalu panas sehingga berkeringat berlebihan, namun juga tidak terlalu dingin sehingga metabolisme kurang maksimal. Pakaian juga harus mudah kering, agar keringat cepat menguap dan tidak mengganggu tubuh. Dan, pakaian yang cocok di iklim Indonesia adalah yang memiliki kemampuan ventilasi tinggi.