The Professional Lawyers 2018
Naskah: Subhan Husaen Albari Foto: Dok. Pribadi
Luky I Walalangi bukanlah orang baru di dunia hukum. Ia sudah memulai karirnya sebagai corporate lawyer sejak tahun 2001. Setelah menekuni ilmu hukum di Belanda, ia pun balik ke Indonesia untuk mendarmabaktikan kemampuannya di dunia hukum nasional. Tak perlu waktu lama baginya untuk bisa mendapatkan peluang berkarir. Dalam hitungan singkat, Luky langsung diterima bekerja di salah satu firma hukum korporasi terbesar di Indonesia. Karena prestasi yang baik, Luky kemudian dipercaya menjadi equity partner sejak akhir tahun 2008. Tentu saja itu merupakan sesuatu yang cukup prestise.
Memilih profesi lawyer, diakui Luky karena ada tantangan yang besar. Misalnya memberikan analisis dan pertimbangan hukum yang tepat kepada kliennya yang datang dari dunia korporasi. “Berkiprah sebagai lawyer juga memberikan kita kesempatan untuk bertemu profesional-profesional andal dalam berbagai bidang dari seluruh belahan dunia, dimana kita bisa terus belajar dan menambah pengalaman,” terang Luky kepada Men's Obsession di ruang kerjanya yang nyaman. Banyak kasus yang sudah pernah ditangani Luky. Salah satunya yang paling momumental adalah ketika menangani beberapa kasus mewakili salah satu bank di Indonesia sehubungan dengan rencana mereka membeli unit usaha dari bank lain di Indonesia senilai Rp7 triliun. “Nilai transaksinya cukup besar,” kata Luky. Pernah dalam satu kesempatan karirnya, Luky berkesempatan mewakili suatu penerbit surat hutang Indonesia dalam penerbitan surat hutang senilai USD1,5 juta, mewakili perusahaan baja dari Jepang dalam pembelian aset dan pembangunan pabrik baja dengan total investasi sebesar USD500 juta.
Capaian lainnya yang menjadi catatan Luky adalah ketika mendapatkan kesempatan untuk diangkat menjadi partner equity termuda di salah satu law firm terbesar di Indonesia, ia juga di-acknowledge oleh beberapa media publikasi hukum internasional sebagai lawyer korporasi yang telah membantu kliennya dengan nilai memuaskan. “Termasuk dari sisi Legal 500, IFLR, ALB, Asialaw, dan lain sebagainya,” paparnya. Capaian tersebut memberikan semangat bagi Luky untuk terus berkarya di dunia hukum nasional. Tak berlebihan memang karena hingga kini Luky termasuk pengacara dengan kepadatan kerja yang tinggi. Untuk saat ini saja, ia sedang fokus menangani beberapa transaksi komersial, antara lain mewakili salah satu perusahaan properti Jepang terbesar, Tokyo Tatemono dalam transaksi real property di Jakarta dengan total investasi sebesar USD300 juta.
“Mewakili perusahaan Jepang untuk pembelian 7 perusahaan Indonesia dengan total investasi USD200 juta dan untuk mewakili salah satu perusahaan Jepang yang termasuk dalam kategori big four dalam pengambilalihan saham perusahaan fintech,” ungkap Lucky. Profesionalisme dan kepiawaiannya dalam bidang hukum korporasi, membuat ia mampu menyelesaikan kasus-kasus yang ditanganinya dengan sukses dan tepat waktu. Bahkan, ia mengaku, selama menjadi lawyer dirinya tidak pernah mendapati kejadian yang tidak menyenangkan. Selain profesional dan cerdas, satu hal lagi yang membuat ia berhasil adalah berani mengorbankan waktu dan tenaga untuk profesi. “Saya dan teman-teman bahkan pernah tidak istirahat dan tidak pulang selama dua hari berturut-turut di Natal tahun 2012 dikarenakan suatu negosiasi sehubungan dengan transaksi klien yang saat itu bernilai USD500 juta. Namun karena seluruhnya dapat diselesaikan dengan baik, puji Tuhan, hal ini menjadi pengalaman yang membanggakan,” ceritanya.
Selain persoalan waktu yang sangat padat, selebihnya Luky sangat senang karena diberi berkesempatan untuk bekerja sama dan berbagi dengan team lawyers-nya yang sudah berpengalaman serta sangat bertalenta dengan kemampuan analisa yang dalam. “Apapun yang kita punyai saat ini, baik itu kebijaksanaan, pengetahuan ataupun aset adalah milik Tuhan semata. Maka, sudah selayaknya kita berbagi dan menjadi garam di sekitar kita, antara lain dengan berbagi dan berkembang bersama dengan tim,” tuturnya. Meski sudah sukses menjadi lawyer, Luky masih memiliki obsesi, yakni bisa melahirkan lawyer-lawyer muda yang handal sebagai generasi penerus melalui firma yang dibentuk. Tidak hanya memiliki wawasan dan pengalaman, Luky juga ingin lawyers di Indonesia memiliki karakter jiwa integritas yang tinggi. “Firma kami sangat aktif menulis dan berkunjung ke fakultas-fakultas hukum di Indonesia, dengan misi agar hukum di Indonesia menjadi penuntun arah dan memberikan kepastian langkah bangsa ini ke masa depan yang postif dan penuh kepastian,” itulah harapan Luky agar wajah hukum di tanah air menjadi lebih baik.
Di sela kesibukannya yang padat, Luky tetap menjadi manusia biasa yang senang berkumpul dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Baginya keluarga menjadi faktor utama di balik kesuksesannya sebagai lawyer. Ia berjanji setiap akhir pekan Luky menghabiskan waktu bersama istri dan putri kesayangannya. "Saya mempunyai perjanjian dengan putri saya untuk tidak bekerja di hari Sabtu mulai jam 6 sore dan hari Minggu mulai pagi hari sampai jam 6 sore, di mana saya meluangkan waktu untuk bersama putri saya. Waktu bersama putri saya sekaligus menjadi me time yang sangat saya nikmati,” ungkap Luky seraya tersenyum. Di luar itu, Luky punya hobi membaca buku, menonton film, dan berolahraga. Berjogging adalah olahraga yang digemari Luky. Dalam seminggu minimal empat kali, family man tersebut berolahraga. Ini dilakukan untuk menjaga tubuhnya agar tetap sehat mengingat aktivitas Luky yang begitu padat.