Prof. Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto, M.T. (Founder & Rektor UNIKOM)

Oleh: Syulianita (Editor) - 29 January 2020

Ada yang berbeda dari kunjungan tim Men’s Obsession ke UNIKOM kali ini. Selain karena tampilan gedung baru UNIKOM yang berdiri megah di samping gedung lama, puluhan rangkaian bunga ucapan Selamat atas gelar baru Guru Besar (Profesor) yang baru diraih sang Founder sekaligus Rektor UNIKOM, Prof. Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto, M.T. menyambut kedatangan kami.

Ya, Eddy Soeryanto Soegoto memang telah ditetapkan sebagai Guru Besar Kewirausahaan oleh Menristekdikti Prof. Mohamad Nasir terhitung sejak tanggal 1 Oktober 2019. Peresmian/ Pengukuhan sebagai Guru Besar baru sempat dilaksanakan pada 12 Desember 2019 lalu. Dengan demikian, Prof. Eddy dan UNIKOM mampu menutup tahun 2019 dengan sangat manis.

 

Kala kami berkesempatan mengunjungi sang rektor di ruang kerjanya yang tertata apik, ia bercerita banyak hal mengenai perkembangan kampus yang didirikan tahun 2000 ini. Meski termasuk baru, UNIKOM mampu menjadi Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia. Berikut beberapa petikan wawancaranya;   

 

Apa saja prestasi terbaru yang diraih UNIKOM?

Pada 2019 kita menjadi juara dunia kompetisi ICT, World Skill Competition, di Kazan, Rusia. Prestasi ini membanggakan bagi UNIKOM, warga Jawa Barat dan tentu menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Menjadi 100 Perguruan Tinggi Terbaik Nasional 2019 oleh Kemenristekdikti, masuk Klaster Utama PT Nasional 2019, Top 10 PTS Nasional untuk Karya Ilmiah Internasional 2019, Juara Asia Pasific ICT Award (APICTA) 2019 di Vietnam, 2 Juara-1 Nasional ICT Skill Competition 2019, Juara Nasional Kontes Roket Indonesia 2019, Juara Nasional Microsoft 2019, serta  sukses menyelenggarakan INCITEST dan ICOBEST. Semua ini kita syukuri dan menjadi pemacu untuk lebih baik lagi ditahun-tahun mendatang. Faktor kreativitas dan inovasi harus selalu diterapkan guna membangun keunggulan dan menghasilkan value added melalui sinergi antara pimpinan UNIKOM, dosen-dosen, karyawan, serta mahasiswa kita.

Seberapa besar UNIKOM mendukung mahasiswa berprestasi terutama dari sarana dan prasarana?

UNIKOM akan men-support apapun yang dilakukan dosen maupun karyawan dan mahasiswa untuk menghasilkan suatu produk yang memiliki nilai tambah yang bisa membuat bangga UNIKOM, civitas akademikanya, warga Jawa Barat, dan warga Indonesia secara nasional. Contoh, mahasiswa melakukan penelitian dengan dosen. Semua sarana dan prasarana kita penuhi, kalau dia berangkat mau ke manapun dia kompetisi, kita siapkan dana dan akomodasinya. 

Dan, ada satu nilai positif yang barangkali juga bisa diikuti oleh Perguruan Tinggi lainnya di Indonesia. Jadi, kalau mahasiswa kami juara, contoh, juara 1 nasional di bidang microsoft, diberi microsoft Rp100 juta, ya kami beri lagi Rp100 juta, sehingga total yang diterima dosen dan mahasiswa Rp200 juta. Di samping, dia sudah dapat beasiswa dan studi lanjut sampai S3, kalau dia dapat hadiah begitu ya kita kasih lagi. Jadi 100, persen buat mereka, mahasiswa dan dosen.

 

Apakah Alumni UNIKOM diharapkan menjadi entrepreneur?

Sejak tahun 2007 mata kuliah Kewirausahaan telah menjadi mata kuliah wajib bagi seluruh program studi di UNIKOM selain mata kuliah Software, Hardware, dan Animasi Multimedia. Kami ingin menjadikan lulusan UNIKOM sebagai Entrepreneur Global dengan basic ICT yang handal.

Mereka mampu menjadi Job Creator pada era digital 4.0 dengan basic ICT dan ilmu di Prodi yang mereka miliki. Global  Entrepreneurship Index (GEI) Indonesia berada di peringkat 94 dari 137 negara yang di survei oleh GEDI, USA, tahun 2019. Rendahnya peringkat ini menunjukkan bahwa kita belum mampu mengolah keunggulan jumlah pasar dan SDM yang sangat besar yang kita miliki.

Indonesia masih harus meningkatkan kemampuan dibidang teknologi dan inovasi guna mengembangkan entrepreneurship. Jadi perlu kerja keras dan sinergi yang lebih baik lagi antara Pemerintah, Perguruan Tinggi dan Industri untuk meningkatkan peringkat kita. Sehingga, akan lebih banyak menghasilkan entrepreneur-entrepreneur baru yang bisa menggerakkan roda ekonomi kita.

 

Apa yang melatarbelakangi terbentuknya King Sejong Institute?

UNIKOM adalah salah satu Perguruan Tinggi pertama kali yang membangun kerjasama dengan Youngsan University di Korea, di mana kami membangun double degree. Jadi, dua tahun kuliah di UNIKOM. Lalu, dua tahun kuliah di sana. Jadi, kami mengirimkan ratarata 30 mahasiswa ke Youngsan untuk belajar di sana.

Tentu sebelum berangkat ke Korea mereka harus belajar bahasa Korea dulu. Nah, dari situlah kami mendatangkan dosen Korea yang bisa berbahasa Inggris, kemudian dibantu dengan dosen kami yang bisa berbahasa inggris juga. Kami bina mahasiswa-mahasiswa kami. Lalu, mereka yang berhasil lolos pada level tertentu untuk bahasa Korea itulah yang kami kirim ke Korea. Youngsan University inilah yang ditunjuk oleh pemerintah Korea melalui King Sejong Institute untuk membangun kerja sama dengan UNIKOM dalam program pengembangan Bahasa Korea di Jawa Barat. Jadi, UNIKOM ini satu-satunya yang ditunjuk oleh pemerintah Korea dalam penyelenggaraan kursus Bahasa Korea di Jawa Barat.

 

Bapak sukses sebagai seorang entrepreneur, apa yang menjadi filosofi hidup dan kunci sukses Bapak selama ini?

Kunci sukses tentu bekerja sesuai prinsip seorang Entrepreneur: Mandiri, Visioner, Problem Solver, Action Oriented, Piawai Menggerakkan Sumber Daya, Jeli Meraih Peluang, Mendahulukan yang Urgent dan Penting, Kreatif dan Inovatif, Kerja Keras, Jujur, Leadership, dan Disiplin.

Filosofi hidup saya adalah selalu berbuat baik kepada orang lain, harus menghasilkan sesuatu yang berguna bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan bangsa. Kalau Saya sukses, maka keluarga juga harus berhasil, demikian juga dosen, karyawan, dan mahasiswa. Saya akan bahagia bila bisa memberikan sesuatu yang berarti bagi orang lain. Kebahagiaan dalam hidup ini adalah apabila kita bisa berkontribusi memberikan sesuatu yang bisa berguna, bernilai tambah bagi orang lain, bisa bermanfaat bagi mereka, mereka merasakan ada hal-hal positif yang didapatkan dari kita.