Obsession Awards 2023 “Best Parliamentarians”
Sufmi Dasco Ahmad
Wakil Ketua DPR RI
Naskah: Sahrudi Foto: Istimewa
Sufmi Dasco Ahmad politisi Partai Gerindra ini sejak kemunculannya sebagai anggota dewan sudah langsung dikenal banyak orang. Pasalnya ia termasuk salah satu legislator yang tidak pasif, melainkan aktif dalam menyuarakan apa selama ini menjadi aspirasi masyarakat. Tak heran Sufmi kerap jadi sorotan media.
Terpilih pertama kali sebagai anggota dewan pada 2014 lalu, Sufmi tampaknya langsung bisa mendukuki tempat yang strategis, yakni di Komisi III DPR atau komisi hukum yang kerap menyita perhatian publik dengan sejumlah isuisu besar. Ia juga menjadi Ketua Majelis Kehormatan Dewan (MKD). Sufmi kini kembali terpilih sebagai anggota dewan pada Pemilu Legislatif 2019 lalu, tak tanggung-tanggung kiprahnya di panggung politik mampu menempati posisinya sebagai Wakil Ketua DPR menggantikan Fadli Zon.
Di antara bentuk kevokalan Sufmi dalam menyuarakan aspirasi masyarakat, adalah ia mendesak pengembangan Meikarta untuk menyelesaikan persoalannya dengan para konsumen yang merasa dirugikan. Ia pun langsung memimpin sidak ke lokasi pembangunan proyek Meikarta di Cikarang.
Dari hasil itu, Sufmi meminta pengembang memenuhi hakhak konsumen yang diberi waktu selama empat minggu. Ia juga sudah memerintahkan komisi terkait untuk memanggil pihak pengembang Meikarta guna diminta keterangan dan pertanggungjawaban atas persoalan yang ada.
Sebagai Wakil Ketua DPR, hampir semua persoalan atau isu-isu nasional yang banyak dibicarakan masyarakat turut disuarakannya. Ia merasa harus terus memberikan aspirasi masyarakat sesuai hati nurani yang ia yakini kebenarannya. Seperti baru-baru ini, ia pun aktif menyuarakan polisi menangkap sopir Fortuner yang menabrak mobil Brio dengan sengaja di Senopati, Jakarta.
Kemudian Sufmi pun turut menyampaikan sikap tegasnya kepada pemerintah untuk menyelesaikan kasus makar di Papua yang dilakukan kelompok KKB. Tindakan KKB Papua yang terus membunuh dan merusak warga sipil serta menyandara Pilot Susi Air tidak bisa dibiarkan. Menurutnya, tentu harus melakukan tindakan tegas dan keras.
“Memang Papua ini memprihatinkan, dan kita mengutuk keras cara-cara yang tidak berperikemanusiaan. Untuk itu, saya pikir toleransi kita sudah cukup. Kita harus ambil langkah tegas," kata Sufmi di kompleks parlemen Senayan. Tentu masih banyak hal-hal yang menjadi perhatiannya. Ia merasa di posisinya saat ini, ia bisa mempunyai kebebasan untuk menyatakan hal-hal yang menjadi problem di masyarakat, agar bisa dicarikan solusinya. Tanpa ada desakan dari DPR, terkadang sebuah persoalan tampak sulit dipecahkan solusinya.
Di bidang akademik, Sufmi juga berhasil mencatatkan kesuksesan lainnya. Ia merupakan pimpinan DPR yang kini telah resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Hukum Universitas Pakuan. Pengukuhan itu dilakukan oleh Rektor Universitas Pakuan Prof Didik Notosudjono dalam sidang senat terbuka Universitas Pakuan pada tahun lalu.