Hasto Wardoyo (Kepala BKKBN), Mewujudkan Generasi Indonesia Emas
Pentingnya Prakonsepsi Sebelum Menikah
Melalui program Bangga Kencana, BKKBN juga mengampanyekan pentingnya perencanaan pernikahan dan kehamilan untuk menciptakan keluarga dan generasi berkualitas bebas stunting. Bahkan kini BKKBN memiliki kampanye serta program baru khusus bagi pasangan yang sedang merencanakan pernikahan.
Bagi pasangan yang ingin menikah, kini harus melalui beberapa pemeriksaan terlebih dahulu, seperti periksa HB untuk perempuan agar mengetahui apakah anemia atau tidak. Menurut Dokter Hasto, 36% perempuan muda yang ingin menikah mengalami anemia. Hal itu lantaran siklus menstruasi yang mengeluarkan darah hingga 200 cc tiap bulannya. Dan apabila anemia, disarankan minum penambah darah untuk mempersiapkan kehamilan.
Kemudian pasangan calon pengantin terutama perempuan disarankan untuk memiliki berat badan ideal, tidak terlalu kurus, dengan minimal lingkar lengan tidak kurang dari batas normal yaitu 23,5 cm. “Jadi lingkar lengan diukur, kalau kurang dari itu terlalu kurus. Kalau terlalu kurus ya nikah boleh tapi jangan hamil dulu, digemukkan dulu, supaya agak gemuk sedikit jadi tidak kekurangan protein. Nah ini namanya prakonsepsi, persiapan sebelum terjadi pertemuan antara sel telur dan sperma. Prakonsepsi ini yang tidak pernah dipikirkan calon pasangan pengantin. Dan itu saran saya untuk mereka yang mau menikah,” tegasnya.
Edukasi tak hanya diberikan pada wanita, tapi juga pada calon pengantin pria. Seperti pada pria yang merokok apalagi perokok berat, yang ternyata mempengaruhi kualitas sperma. Untuk itu Dokter Hasto menyarankan untuk mengurangi merokok setidaknya tiga bulan sebelum pembuahan terjadi agar menghasilkan sperma yang baik untuk pembuahan.
“Karena sperma itu dibuat sejak 75 hari sebelum dikeluarkan. Sehingga kalau mau mempersiapkan bulan madu kita harus mempersiapkan spermatogonosis atau pembentukan sperma 75 hari sebelumnya. Kalau perempuan supaya tidak anemia minum tablet penambah darah 90 hari sebelumnya. Nah ini saya kira penting untuk diperhatikan supaya kalau hamil nanti kualitas bayinya bagus,” Dokter Hasto menjelaskan secara ilmiah.
Dalam rangka menyosialisasikan program prakonsepsi ini, Dokter Hasto bekerjasama dengan beberapa instansi dan pihak terkait. Seperti dengan Kementerian Agama dan Kantor Urusan Agama (KUA) di seluruh Indonesia. Kini sudah dijalankan program terbaru dari BKKBN ini. Jadi bagi pasangan calon pengantin yang ingin menikah, diminta untuk mengisi data terlebih dahulu melalui aplikasi elsimil (elektronik siap nikah siap hamil).