“Saya Tidak Ada Apa-Apanya Tanpa Ibu”
Di sisi lain wawancara, Bayu juga mau bercerita banyak tentang keluarganya dan bagaimana ia begitu menyayangi ibunda tercintanya. Berikut kutipannya:
Sekarang soal personal Pak, apakah sektor ekonomi pertanian ini sudah menjadi cita-cita Bapak? Saya hanya tidak tahu apakah itu cita cita ya Pak. Tapi salah satu doa yang selalu saya ulangi adalah, Ya Allah beri saya kemampuan untuk bisa berbuat banyak untuk orang banyak. Itu saja. Dan ternyata kalau jaraknya ke pangan, ya sudah itu dijalani sebagai bagian dari amanah, mungkin untuk bisa melakukan sesuatu lewat pangan.
Siapa sosok yang menjadi inspirator bagi Bapak?
Kalau menurut saya sih seharusnya tidak ada seseorang itu yang terinspirasi hanya dengan satu orang. Kita terinspirasi dari banyak orang, guru kita banyak dan menurut saya harusnya kita memberikan apresiasi ke semua. Saya sangat berterima kasih kepada guru-guru saya yang di dalam perjalanan saya banyak sekali memberikan masukan, memberikan nasihat, memberikan semangat, memberikan guidance. Jadi kalau ditanya siapa yang menjadi inspirasi rasanya banyak dalam hal ini. Dan tidak fair kalau saya harus menyebut satu khusus gitu. Tapi kalau saya boleh anggap sebagai orang yang paling penting, ya mungkin yang paling penting ya ibu saya. Saya nggak ada apa-apanya kalau tidak ada doa ibu.
Misalnya contohnya begini saya selalu memandang, kalau saya pergi ke daerah kantor-kantor wilayah, saya selalu memandang kalau saya pergi ke daerah atau wilayah BULOG, saya selalu memandang bahwa teman-teman ini adalah teman, adalah rekan, atau kalaupun tidak ya hubungan saya seperti mirip saya dengan para mahasiswa saya. Seperti tadi malam, saya dari Makassar kita duduk aja di pantai Losari makan di pinggir jalan makan street food sama sama sambil ketawa, dan menurut saya itu bagian pada saat yang sama saya bisa mendengar aspirasi mereka, pada saat yang sama saya juga bisa memasukkan pada mereka harapan dari pimpinan, pada saat itu menyenangkan bukan sesuatu yang stresfull.
Misalnya sesekali dengan teman teman yuk kita rapatnya di luar kantor aja. Sambil ngapain pak? Sambil makan durian. Ya udah, kita lakukan dan itu dengan gembira. Jadi menurut saya sih kita harus mencari rasa senang itu di setiap hal yang kita lakukan karena kalau kita memisahkan pekerjaan dan rasa senang ini lama-lama semudian jadi timbul seperti kompetisi nantinya dan kita akan terpaksa harus memilih kenapa tidak bikin pekerjaan yang menyenangkan dan yang menyenangkan itu bekerja.
Bagaimana Bapak membagi waktu dengan keluarga Pak?
Pertama untungnya istri dan anak-anak saya itu sudah memahami dan karena perjalanan karir saya sudah sekarang sudah berjalan 20 tahun ya, dengan dengan segala macam kesibukan. Maka yang pertama, ternyata mereka tidak mau pindah. Walaupun saya punya rumah dinas, mereka tidak mau pindah dari rumah kami yang sederhana di Bogor. Jadi tetap saja mereka tinggal di Bogor. Dan dengan demikian, maka saya harus pulang dan mencoba untuk bertemu dengan mereka. Jadi rumah itu menjadi home base, menjadi tempat saya berpijak awal untuk berangkat bekerja atau melakukan tugas-tugas yang lain. Jadi rumah lah yang menjadi dimana saya kemudian pulang, charging dan kemudian bekerja lagi.
Bagaimana bapak menjaga kebugaran nih pak?
Ya kita harus berusaha selalu bergerak, manusia itu hakikatnya adalah makhluk yang bergerak intinya bergerak. Jadi kalau kita bisa di dalam ruangan kerja bolak-balik aja bergerak, atau di kursi duduk berdiri, pokoknya bergerak, intinya bergerak. Kalau pas ada waktu yang luang karena usia saya dan kebetulan badan saya memang berat seperti ini ya jalan, yang pakai yang low impact jalan, berenang mungkin sepeda seperti itu. Tapi intinya harus bergerak apapun.
Pertanyaan terakhir Pak tapi juga tidak kalah penting Pesan yang ingin Bapak sampaikan kepada anak-anak muda Untuk bisa meraih sukses itu seperti apa Pak?
Untuk anak-anak muda buatlah dirimu Pantas untuk menerima sukses, maka sukses itu akan datang kepada Intinya itu. Jadi kalau kita berusaha mengejar sukses Itu biasanya malah nggak tercapai, dan akan lelah, dan kemudian kita bisa putus asa, kemudian kita akan menghalalkan segala cara untuk menjadi sukses. Tapi kalau kita bisa membuat diri kita pantas, worth it, maka dia akan datang ke kita. Sukses itu akan datang dengan sendirinya. Jangan dicari, jangan dikejar. Nanti dia akan datang. Itu kalau saya berusaha sangat menerapkan prinsip itu.
Kesuksesan itu seperti kupu-kupu, kalau kita kejar dia akan lari, tapi kalau kita menjadi bunga yang harum, wangi, cantik mereka kupu-kupnya datang. Itu menurut saya sih, dan ya yakinlah rezeki itu Tuhan yang atur jadi dan nggak pernah salah alamat, tidak akan tertukar dan tidak akan salah alamat.