Ronny Lukito (Founder Eiger Tropical Adventure), Mengukir Jejak ke Kancah Global

Oleh: Syulianita (Editor) - 24 December 2024

Dari Merek Lokal ke Pemain Global

Eiger, merek lokal yang kini mendunia, telah menjadi pionir dalam industri perlengkapan petualangan Indonesia. Dalam wawancara eksklusif dengan Majalah Men’s Obsession, Ronny Lukito, Founder Eiger, berbagi kisah inspiratif tentang strateginya membangun Eiger dari merek lokal menjadi pemain global yang sukses.

Tak hanya dikenal karena produk berkualitas dan inovatif, Eiger juga berkomitmen pada keberlanjutan sosial dan lingkungan, serta pemberdayaan UMKM. Di tengah ekspansi internasional, Ronny juga mengungkapkan tantangan besar yang dihadapi Eiger sebagai pionir perlengkapan outdoor tropical adventure di Indonesia, filosofi di balik brand yang kini mendunia, dan caranya memimpin Eiger untuk memberikan dampak positif di dunia. Berikut petikannya.

Pak Ronny, Eiger telah berkembang pesat dan menjadi salah satu merek perlengkapan petualangan dan luar ruang terkemuka di Indonesia. Apa yang menurut Anda menjadi kunci kesuksesan Eiger?

Sukses Eiger tidak lepas dari beberapa keunggulan yang kami miliki, yang sudah menjadi dasar sejak awal berdiri. Kami fokus pada kualitas produk yang tak diragukan lagi, inovasi teknologi yang terus kami kembangkan, serta desain produk yang menarik dan fungsional. Lebih dari sekadar merek, Eiger berusaha menjadi bagian dari komunitas para pecinta alam dan petualang. Kami ingin produk Eiger menjadi sahabat setia bagi mereka yang bertualang dan menikmati alam bebas.

Eiger juga memiliki diversifikasi produk yang sangat luas, seperti Eiger Mountaineering untuk para pendaki gunung, Eiger Riding untuk penggemar sepeda motor, Eiger 1989 untuk lifestyle, dan Eiger Tac yang difokuskan pada produk untuk kegiatan militer dan tembak, seiring dengan berdirinya Eiger Shooting Club di Bandung. Klub ini bukan hanya untuk komunitas, tetapi juga untuk memperkuat pemahaman kami tentang produk yang kami tawarkan di kategori ini.

Produk-produk ini didesain untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda, namun tetap dengan kualitas yang kami jaga. Dengan 305 toko yang tersebar di 28 provinsi di Indonesia, kami juga sudah memiliki jejaring distribusi yang luas.

 

Selain keberhasilan di pasar domestik, Eiger juga mulai berekspansi ke pasar internasional. Bisa ceritakan lebih lanjut tentang langkah Eiger di pasar global?

Betul, Eiger kini mulai melebarkan sayap ke pasar internasional. Kami sudah membuka gerai di Interlaken, Swiss, dan juga Malaysia. Di Malaysia, kami sudah memiliki tiga toko, termasuk flagship store terbesar di Jalan Ampang, Kuala Lumpur. Selanjutnya, kami berencana untuk memperluas pasar ke negaranegara tropis lainnya, seperti Thailand, Filipina, dan Singapura. Kami akan mengedepankan e-commerce dan membuka toko kecil sebagai “window shop” di lokasi strategis. Kami percaya, dengan strategi ini, Eiger dapat lebih dekat dengan konsumen internasional dan memperkenalkan produk kami secara lebih luas.

 

Selain itu, Eiger tampaknya terus mengembangkan bisnisnya ke banyak sektor baru. Bisa ceritakan lebih lanjut tentang diversifikasi produk dan pengembangan bisnis Eiger?

Betul, Eiger tidak hanya fokus pada perlengkapan outdoor, tetapi juga mengembangkan berbagai merek dan sektor. Kami memiliki Bodypack, yang lebih fokus pada produk tas dan perlengkapan sehari-hari, serta Exsport yang menangani produk kalangan anak muda dan remaja. Selain itu, Eiger mulai terlibat dalam sektor Food & Beverage (F&B) dengan pengembangan Dusun Bambu, destinasi wisata yang juga menjadi bagian dari filosofi kami untuk menggabungkan alam dan rekreasi. Ke depannya, kami juga akan meluncurkan Eiger Adventureland, yang akan menjadi taman rekreasi bertema petualangan. Semua langkah ini sejalan dengan visi kami untuk menjadi lebih dari sekadar brand outdoor.

 

Bicara soal tantangan, Eiger pasti menghadapi banyak rintangan dalam perjalanan bisnisnya. Apa saja tantangan terbesar yang dihadapi Eiger, dan bagaimana Anda menghadapinya?

Salah satu tantangan terbesar bagi kami adalah pengelolaan sumber daya manusia. Di tengah persaingan global yang semakin ketat, kami harus memastikan bahwa tim kami selalu siap beradaptasi dengan perubahan pasar. Salah satu langkah yang kami lakukan adalah mendirikan Eiger Learning Center dan Eiger Academy untuk melatih karyawan dan calon karyawan. Selain itu, kami juga terus melakukan continuous improvement dalam setiap aspek bisnis, termasuk produk dan layanan, agar tetap relevan dan bisa bersaing dengan merek internasional.

 

Meskipun pandemi Covid-19 membawa dampak besar bagi banyak sektor, Eiger justru berhasil meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Apa rahasia di balik keberhasilan ini?

Pandemi memang memberikan dampak yang besar bagi banyak perusahaan, tetapi kami memilih untuk melihatnya sebagai peluang untuk bertumbuh bersama. Meskipun banyak perusahaan merumahkan karyawan, kami justru berhasil meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Kami yakin bahwa dengan investasi pada SDM, terutama dalam pengembangan keterampilan dan kompetensi, kami akan memiliki tim yang lebih kuat dan siap menghadapi tantangan di masa depan. Kami berkomitmen untuk selalu mendukung karyawan kami agar bisa berkembang bersama perusahaan.

 

Dalam perjalanan bisnis Eiger, perusahaan ini juga dikenal dengan komitmennya terhadap UMKM dan keberlanjutan. Bisa ceritakan lebih lanjut tentang kontribusi Eiger dalam mendukung UMKM dan tanggung jawab sosial?

Kami sangat mendukung UMKM di Indonesia. Saat ini, sekitar 51 persen dari mitra kami adalah UMKM. Ini adalah bagian dari proses panjang dari hulu ke hilir, mulai dari pengadaan bahan baku hingga barang Eiger diterima oleh konsumen. Kami berkomitmen untuk terus memberdayakan UMKM lokal agar mereka bisa tumbuh bersama kami.

Selain itu, Eiger juga berfokus pada keberlanjutan lingkungan dan sosial. Kami telah meluncurkan berbagai program, seperti pembibitan tanaman, pengurangan sampah plastik, dan dukungan untuk pendidikan dan olahraga. Salah satunya, kami membangun sekolah di daerah Rote, yang bertaraf internasional, untuk anakanak kurang beruntung.

Mulai tahun ini, kami juga menegaskan 5 persen dari keuntungan bersih Eiger untuk kontribusi terhadap planet dan people. Kami percaya, sebagai perusahaan, kami memiliki tanggung jawab untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

 

Selain berbisnis, Anda juga seorang atlet tembak yang telah mengharumkan nama Indonesia. Bagaimana Anda memandang hubungan antara dunia olahraga dan bisnis Anda?

Olahraga tembak sangat berperan dalam membentuk karakter saya. Kompetisi internasional, seperti World Shoot, bukan hanya tentang memenangkan medali, tetapi juga tentang membawa nama bangsa ke kancah global. Di sisi lain, dunia bisnis juga mengajarkan kita untuk selalu berpikir strategis, disiplin, dan fokus pada tujuan. Saya rasa banyak nilai yang bisa diambil dari dunia olahraga yang juga relevan di dunia bisnis, seperti semangat pantang menyerah dan pentingnya kerja keras.

 

Terkait dengan prinsip dalam berbisnis, apakah ada nilai-nilai khusus yang Anda pegang teguh dalam menjalankan Eiger?

Ada tiga prinsip yang selalu saya pegang dalam menjalankan bisnis: pantang menyerah, soliditas, dan keberanian untuk berpikir counterclockwise. Pantang menyerah adalah semangat yang kami pelajari dari sejarah bangsa ini. Soliditas tim adalah kunci untuk kesuksesan jangka panjang. Sedangkan counterclockwise adalah cara berpikir yang melawan kebiasaan umum, yang mendorong kita untuk berani mengambil keputusan inovatif meski sulit. Ketiga nilai ini saya harap bisa menginspirasi tidak hanya tim Eiger, tetapi juga bangsa Indonesia untuk terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan.

 

Terima kasih banyak, Pak Ronny, atas wawancara yang sangat inspiratif ini. Semoga Eiger terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi Indonesia dan dunia! Terima kasih kembali. Kami akan terus berusaha memberikan yang terbaik, baik untuk Eiger maupun untuk masyarakat dan lingkungan sekitar. Semoga kita semua bisa terus maju bersama!