A. Haikal Hassan Baras (Kepala Badan Halal Indonesia (BPJPH)), Halal untuk Kita Semua

Oleh: Syulianita (Editor) - 06 February 2025

Naskah: Gia Putri/Sahrudi Foto: Abdul Razzak Jauhar/Dok. Pribadi

Eksistensi industri halal saat ini memiliki peran yang sangat strategis dalam mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Karena itu tak salah jika Presiden Prabowo Subianto menempatkan A. Haikal Hassan Baras menjadi Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) karena konsultan yang juga pendakwah ini memiliki kapasitas, kapabilitas, dan integritas untuk memimpin lembaga besar terkait masalah halal. Terbukti, dalam 100 hari Kabinet Merah Putih, Haikal telah mampu melakukan banyak inovasi dan terobosan baru dalam penanganan persoalan halal di Indonesia.

Kesibukan dalam memimpin BPJPH ternyata tak membuat pria kelahiran 22 Oktober 1970 ini melupakan janjinya untuk wawancara ekslusif. Sembari memberikan instruksi-instruksi kepada sejumlah staf dan pejabat, Haikal mempersilakan Gia Putri dari Men’s Obsession untuk masuk ke ruang kerjanya. “Ayo, silakan wawancara,” ujarnya dengan logat Betawi yang akrab dan bersahaja.

Walhasil, wawancara yang sedianya dilakukan singkat sempat melebar beberapa menit. Banyak hal ia ungkapkan terkait tugasnya. Mulai dari berbagai upaya strategis melalui penguatan regulasi, edukasi, sosialisasi, fasilitasi, inovasi teknologi informasi dan digitalisasi, hingga penguatan sinergi dan kolaborasi antara berbagai stakeholder halal terkait. Ia juga mengurai optimismenya bahwa industri halal bisa menjadi salah satu pilar utama yang berkontribusi dalam tercapainya target ekonomi nasional sebesar 8 persen pada tahun 2028-2029.

Tugas yang diemban BPJPH sekarang, diakuinya memiliki dimensi yang lebih luas. Mengingat dengan tidak lagi di bawah Kementerian Agama, BPJPH diposisikan sebagai setingkat Menteri. “Ini adalah wujud dari kepedulian Bapak Presiden Prabowo Subianto dalam rangka melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Dengan mengangkat BPJPH setingkat menteri, bertanggung jawab langsung pada Presiden, diangkat dan diberhentikan juga oleh Presiden,” ujar lulusan dari Universitas Budi Luhur, ITB Bandung, UTM Malaysia, University of Western Australia (UWA), serta Hebrew University of Jerusalem, yang pada Februari 2025 mendatang akan meraih gelar Conferment of Emeritus Professorship dari Universitas Silla, Korea ini. Karena itulah, ia akan berjibaku mendongkrak industri halal menjadi pendukung utama peningkatan ekonomi nasional. 

Alasan terkuat bahwa industri halal akan menjadi faktor utama peningkatan ekonomi, ujar pria yang akrab disapa Babe Haikal karena didasarkan pada “Indonesia Halal Markets Report 2021/2022” di mana ekonomi halal disebut dapat meningkatkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia hingga USD5,1 miliar atau sekitar Rp72,9 triliun per tahun melalui peluang ekspor dan investasi. Apalagi Indonesia juga merupakan pasar konsumen halal terbesar di dunia dengan sekitar 245 juta penduduk Muslim. “Bahkan, Indonesia peringkat 8 eksportir produk halal terbesar di dunia, maka halal adalah potensi bagi bangsa ini,” tambahnya. Karena itulah, BPJPH terus berupaya memperkuat ekosistem industri halal, salah satunya melalui program mandatory sertifikasi halal dari hulu hingga ke hilir.

Penguatan ekosistem industri halal, katanya juga dipastikan akan memperkuat peran Indonesia dalam perekonomian halal global. Sehingga, meningkatnya permintaan terhadap produk barang dan layanan halal serta posisi strategis Indonesia di pasar global telah memberikan potensi pertumbuhan yang pesat dan ruang pengembangan yang luas bagi perekonomian halal Indonesia.

Dalam wawancara yang diselingi canda tawa, Babe Haikal juga mengutarakan akan mengubah nama BPJPH menjadi Badan Halal Indonesia. “Sudah hampir jadilah begitu ya, dari usulan kita menjadi Badan Halal Indonesia. Jadi biar gampang menyebutnya dan juga lebih luas cakupannya, karena kita tidak hanya melayani Indonesia, tetapi juga dunia,” ucapnya. Ia juga memaparkan secara gamblang apa saja produk halal yang harus memiliki sertifikasi serta bagaimana pemerintah memberi dukungan bagi UMKM untuk mengurus sertifikasi halal.

Di akhir perbincangan, Babe Haikal juga mengungkapkan sejumlah hobi yang masih ia lakukan sampai sekarang salah satunya adalah boxing atau bertinju. Ia memastikan bahwa lembaga halal yang dipimpinnya dengan prinsip halal untuk semua orang, halal adalah civilisasi modern, halal adalah simbol kesehatan, dan halal adalah simbol bersih.