Kartini-Kartini Tangguh

Cantik, cerdas, dan tangguh. Begitulah Enrina Diah, dokter spesialis bedah plastik dan ahli bedah craniofacial yang sukses mengembangkan keahliannya dengan mengelola Ultimo Aesthetic & Dental Centre, dan berhasil mendidik putri semata wayangnya menjadi siswi di sekolah terbaik di Australia. Tak salah jika perempuan kelahiran Manado, 23 Mei 1974 ini dijuluki Kartini jaman modern yang bisa dijadikan inspirasi bagi wanita Indonesia.
Enrina begitulah ia kerap disapa, membangun kliniknya dengan merangkak dari bawah. Berawal dari sepetak ruangan kecil dan dibantu dua orang karyawan. Berkat sikap gigih yang diwarisi dari sang ayah, lambat laun, usahanya berkembang pesat, Ultimo menjadi sebuah klinik kecantikan yang digandrungi kalangan menengah ke atas. Ribuan pasien datang silih berganti ke klinik yang didirikannya pada 2009 itu.
Bahkan pada 2013 lalu, Ultimo membidani Men’s Clinic yang terfokus pada perawatan stem cell therapy dan testosterone therapy. Dengan ditangani oleh dokter yang ahli di bidangnya, terapi ini menggunakan stem cell dari tubuh pasien sendiri untuk meningkatkan vitalitas tubuh dan vitalitas seksual, yang dikombinasikan dengan mesin yang canggih. Meski belum genap setahun namun sudah banjir peminat, diantaranya adalah anggota parlemen.
Apa yang diraihnya itu bukanlah tanpa perjuangan, ia menghabiskan hampir separuh hidupnya untuk pendidikan. Setelah menjadi lulusan terbaik FKUI 1997, ia mendapat beasiswa di Taiwan, Thailand, dan Switzerland pada 2004 hingga 2005. Kehidupannya tatkala itu cukup memprihatinkan, ia harus memaksimalkan pendapatan dan pengeluaran di negeri orang lantaran sejak menjadi orangtua tunggal semua kebutuhan hidup anak juga pendidikannya, ia tanggung sendiri.