Rena Husada The Great Successor
Kala itu Rena kecil dengan riang gembira membantu sang ayah menjaga toko miliknya, “Sering juga jaga kasir,” ucapnya, seraya menambahkan, “Ketika itu credit card belum booming, jadi orang belanja dengan uang cash. Saya ingat betul tiap pulang dari toko, membantu papa menghitung uang di rumah.”
“Keterlibatan” Rena dalam bisnis ayahnya tak hanya sampai di situ. Rena pun sering ikut berbelanja barang-barang untuk dijual kembali di outlet. Bahkan mulai usia 8 tahun, Rena sering diajak pada acara pertemuan dengan rekan bisnis sang ayah. Dari situ ia menyimak pembicaraan demi pembicaraan seputar dunia bisnis. Dan dengan cara itu, sebetulnya tanpa disadari sang ayah telah mengajarkannya ilmu bisnis.
Saat perempuan lain seumurannya asyik bermain, Rena justru sibuk mengamati dan membantu bisnis orang tuanya. Namun ia mengaku menjalankannya dengan sepenuh hati, tidak pernah merasa terbebani dan tertekan. Diakui Rena, tekanan justru datang dari dalam hatinya sendiri, yaitu membawa nama besar Henry Husada dan harus mampu membuktikan bahwa kelak ia juga bisa sukses dan berhasil menjadi pebisnis seperti sang ayah. Semangatnya semakin berkobar ketika ia menyadari bagaimana ayahnya berjuang keras merintis dan membesarkan bisnisnya dari titik nol.