PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Berkarya Membangun Bangsa 

Naskah:  Suci Yulianita, Foto: Dok. Adhi Karya

Seiring dengan perjalanan Bangsa Indonesia yang tahun ini memasuki usia ke-68 tahun, tentu banyak pihak terkait yang terus mendukung jalannya pembangunan bangsa dan Negara Republik Indonesia. Satu di antaranya adalah PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Dalam rangka turut serta memajukan perekonomian nasional, banyak hal yang telah dilakukan oleh ADHI sejak kali pertama didirikan pada 11 Maret 1960 lalu.

Dalam sejarahnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) merupakan perusahaan hasil nasionalisasi dari perusahaan Belanda Architecten-Ingenicure-en Annemersbedrijf  “Associaties Selle en de Bruyn, Reyerse en de Vries N.V” (Associatie N.V.). Selama berkiprah sampai saat ini, ADHI telah berhasil membangun karya-karya monumental untuk negeri ini. Tengok saja Monumen Nasional (Monas) yang berdiri kokoh sebagai ikon kota Jakarta. Monumen tersebut merupakan hasil kerja keras ADHI yang dibuat sebagai pembangkit inspirasi dan semangat patriotisme bagi generasi mendatang. ADHI juga berperan besar dalam pembangunan Masjid Istiqlal. Masjid terbesar se-Asia Tenggara ini, didirikan sebagai wujud syukur atas kemerdekaan Indonesia.

Tak hanya itu, ADHI juga tercatat berperan dalam pembangunan department store pertama di Indonesia, Sarinah, yang namanya terinspirasi dari wanita yang mengasuh sang Proklamator. Kemudian pembangunan gedung DPR / MPR-RI juga merupakan salah satu hasil karya monumentalnya. Gedung ini awalnya dibangun dalam rangka penyelenggaraan CONEFO (Conference of the New Emerging Forces).
Selain itu, ADHI juga berperan dalam pembangunan Gelora Bung Karno yang pembangunannya dilandasi semangat nation and character building, yang dibangun untuk penyelenggaraan Asian Games IV tahun 1962 lalu. Praktis, dengan sejumlah pembangunan itu, ADHI telah turut serta dalam proses pembangunan bangsa ini sejak dulu.

Hingga kini, ADHI masih terus berkarya dan berkontribusi besar dalam pembangunan infrastruktur serta bangunan-bangunan lainnya, sesuai dengan perkembangan pembangunan di Indonesia. Adapun karyanya yang terbilang monumental di bidang infrastruktur di antaranya adalah Jembatan Suramadu, Jalan Tol Benoa-Nusa Dua Bali, Jalan Kelok Sembilan di 50 kota di Sumatera Barat, Bandara Bukit Tinggi, Bandara Pattimura, Kuala Namu, Pelabuhan Dumai, dan Pelabuhan Bitung. Yang terbaru, ADHI adalah innovator dengan mengusulkan moda transportasi monorel sebagai solusi dari kemacetan.

Peran ADHI terhadap bangsa bukan saja dalam pembangunan berbentuk fisik semata, SDM pun turut menjadi perhatian perusahaan. Setiap tahunnya, ADHI selalu membuka lapangan pekerjaan bagi anak bangsa yang ingin berkarier di dunia konstruksi.

Perusahaan juga turut aktif membangun bangsa ini melalui sejumlah program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dicanangkannya secara konsisten. Misalnya saja,  kegiatan perbaikan sarana dan prasarana di lingkungan sekitar proyek berlangsung. Dalam CSR ini, ADHI melakukan kerjasama dengan BUMN lain. Adapun jenis kegiatannya meliputi revitalisasi puskesmas, sekolah, fasilitas air bersih, dan tempat ibadah.

Program CSR lain yang dikerjakan ADHI adalah pembangunan pasar, dan turut menyukseskan program pemerintah, seperti OBIT (One Billion Indonesia Tree). Program yang bergerak di pelestarian lingkungan itu berupa penanaman kembali (reforesty) di hulu sungai DAS Citarum dan DAS Cisanggarung. Selain itu, bersama beberapa perusahaan BUMN bidang pertanian berbasis peternakan, ADHI turut andil dalam program GP3K (Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi).

Dari segi bisnis, perolehan laba ADHI juga terus meningkat. Sepanjang tahun 2012, misalnya, pendapatan usaha berhasil diperoleh sebesar Rp7,63 triliun. Dengan angka tersebut, ada peningkatan sekitar 14% jika dibandingkan periode 2011 yang hanya mencapai Rp6,69 triliun. Sementara untuk laba bersih di tahun 2012 meningkat sekitar 17 % dari capaian di 2011 sebesar Rp182,12 miliar  menjadi Rp211,59 miliar di tahun 2012. Di tahun 2013 ini, ADHI menargetkan bisa mencapai angka Rp12,83 triliun dengan perolehan laba bersih sekitar Rp454,2 miliar.

Melihat prestasi membanggakan itu, tak heran jika banyak sekali award yang diberikan kepada ADHI. Dari sekian banyak penghargaan, tercatat sejumlah penghargaan yang diperoleh sepanjang tahun 2013 ini, di antaranya adalah Achievement Award for “BUMN Peduli”, Achievment Award for “Penetrasi Pasar Luar Negeri”, Achievment Award for “BUMN Penggagas Proyek Monorel”, Nominasi Website BUMN Terbaik, BUMN Innovation Award 2013 “The Best Corporate Innovation Culture & Management”, BUMN Innovation Award 2013 “The Best Technology Innovation of Infrastructure Sector”, Indonesia Most Admired Company 2013, dan Asia’s Best Company 2013 - Finance Asia.
Namun, dengan sejumlah penghargaan tersebut tak lantas membuat ADHI berbangga hati dan merasa puas.

Malah sebaliknya, ADHI justru merasa harus bertanggung jawab untuk selalu menjaga reputasinya dengan berusaha lebih baik lagi dan terus melakukan yang terbaik. Apalagi penghargaan tersebut bermakna sebagai sebuah kepercayaan dan apresiasi bagi perusahaan penerima, yang berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Kriteria tersebut juga tentunya sudah ditimbang dan dikaji mendalam.
Dalam memaknai HUT RI yang ke-68 tahun ini, sebagai pelaku bisnis konstruksi yang memiliki aturan dan kebijakan yang komprehensif, ADHI sangat berharap akan peran pemerintah dalam memfasilitasi pembangunan. Peran tersebut tak hanya merumuskan kebijakan-kebijakan dalam sektor infrastruktur dan pembangunan lainnya, tapi juga diharapkan bisa memberikan payung hukum yang jelas, sehingga pelaksanaan pembangunan berjalan lancar serta tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.