Dr. H.M Aziz Syamsuddin The Rising Star di Pucuk Beringin

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 12 May 2016

Naskah: Tim Redaksi OMG, Foto: DOk. MO/Istimewa

Tak banyak politisi muda yang memiliki pandangan visioner dan jiwa leadership serta ketulusan dalam berpolitik. Dari yang tidak sedikit itu, Haji Muhammad Aziz Syamsuddin adalah salah satunya.

 

Dimana ia berada, di situlah ia menoreh prestasi. Ya, begitulah Aziz Syamsuddin. Ia adalah sosok anak muda multi talenta, cerdas, energik dan syarat prestasi. Pernah sukses sebagai bankir, dan mumpuni saat berkarier sebagai pengacara, mantan Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), ini akhirnya memilih berlabuh di dunia politik dengan Partai Golkar sebagai wahananya.


Sebagaimana di karier sebelumnya, di politik ia juga memperlihatkan diri sebagai sosok yang cemerlang. Betapa tidak, ketika pria kelahiran Jakarta, 31 Juli 1970, ini berkiprah di partai berlambang pohon beringin dan mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif pada Pemilu tahun 2004, ia mampu meraup dukungan cukup signifikan, sebesar 46, 261 suara (11, 30 % dari total suara pemilih) untuk Daerah Pemilihan (Dapil) II Provinsi Lampung. “Alhamdulillah, berkat kehendak Allah SWT, saya mendapatkan kepercayaan masyarakat Lampung sebagai anggota DPR untuk periode 2004-2009,” ungkap peraih gelar Master Applied Finance (MAF) dari University of Western Sydney, Australia, ini dengan rendah hati.


Apa yang dimiliki Aziz saat ini, jelas karena tempaan orang tuanya yang selalu mendidiknya secara disiplin dan relijius. Ayahnya H. syamsuddin Rahim yang juga seorang pejabat di salah satu ban BUMN dan sang Ibu Hj. Chosiyah Hayum, guru ngaji kelahiran Karanganyar, Sumatera Selatan.


Sebagai anak bungsu dari lima bersaudara, Aziz mendapatkan perlakuan yang sama dengan keempat kakaknya. Diberikan kasih sayang namun tidak dengan memanjakan secara berlebihan. Meski dari keluarga berkecukupan, jangan harap Aziz mendapat keistimewaan dalam soal materi. Uang jajan sekolahnya sejak SD hingga kuliah bahkan harus dijatah.


Karena sang ayah adalah seorang bankir yang kerap bertugas memimpin bank diseluruh daerah, membuat masa kanak-kanak dan remaja Aziz Syamsuddin banyak dihabiskan di berbagai kota di Indonesia. Hal itu membuat ia banyak mengenal karakter orang di berbagai daerah. Tapi, meski harus berpindah-pindah sama sekali tak mempengaruhi prestasi belajarnya. Ia selalu masuk ranking lima besar sejak SD hingga SMA. Tak heran ketika duduk di SMA Negeri 2 Padang, sumatera Barat, prestasinya itu telah mengantarkannya ke kursi Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Padang melalui jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) yang artinya ia lulus masuk perguruan tinggi negeri tersebut tanpa harus mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru.