Dr. H.M Aziz Syamsuddin The Rising Star di Pucuk Beringin

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 12 May 2016

“Kita mati kan tidak membawa harta. Yang dibawa mati adalah keyakinan”

Di tengah-tengah kesibukannya, Aziz masih menyempatkan diri menyalurkan hobi yang disukainya sejak muda, yakni membaca. Segala jenis buku dilahapnya setiap malam, tak terkecuali buku-buku religi dan tafsir Alquran. Aziz mengaku, dari situlah ia mendapatkan pemahaman dan makna menjalankan hidup di dunia yang hanya sementara ini. Dari situ pula ia belajar memaknai serta menjalankan hidup dengan ikhlas tanpa beban.


Baginya, apapun yang dikerjakannya sehari-hari terutama jabatan dan pekerjaan merupakan ibadah yang harus dilakoninya dengan ikhlas. “Dengan berpegang pada prinsip itu, saya menikmati apa yang saya lakukan. Karena saya yakin, jika niatnya benar maka apapun yang saya lakukan akan dinilai oleh Allah sebagai ibadah,” tuturnya kepada Men’s Obsession. Aziz menambahkan, dengan ‘nawaitu’ ibadah, maka jika apa yang dikerjakan tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan, ia tak lantas menjadi kecewa, “ya memang belum diridhoi Tuhan, ya jangan ngotot,” ucapnya santai.


Hal itu pula yang membuatnya bisa menjalani hidup dengan ikhlas, tenang serta tidak ambisius dalam mengejar sesuatu. Itu pula yang selalu ditanamkan kepada kedua buah hatinya, Syafira Harum dan Karim Nugroho Syamsuddin. “Saya tanamkan hal itu ke anak-anak saya. Punya ambisi boleh tapi jangan ambisius. Karena kalau ambisius Anda akan menghalalkan segala cara. Nah pada saat menghalalkan segala cara itulah setan akan menggoda. Anda sudah tidak bisa kontrol diri Anda,” ujarnya.