ASMAWI SYAM - BRIsat Majukan Digital Banking Untuk Negeri
Di belakang bank yang kuat, ada bankir yang hebat. Adagium ini tepat disematkan untuk BRI. Karena dalam perjalanannya, bank milik negeri ini lebih sering memperlihatkan kinerja yang mengkilat dan itu tentu tak lepas dari bankir-bankir hebat di belakangnya. Seperti sekarang, bank microfinance terbesar di dunia ini sekarang dinakhodai Asmawi Syam. Sosok bankir professional yang sudah kenyang ‘makan asam garam’ dunia perbankan nasional karena mengawali karir di bank ini mulai dari bawah.
Tak heran kalau banyak staf dan karyawan BRI menilai Asmawi sebagai pemimpin yang penuh tanggungjawab serta pekerja keras. Baginya pekerjaan dan posisi yang diraihnya ini merupakan ibadah yang diamahkan kepadanya. Untuk itu, ia tak main-main. Sejak dulu ia selalu berusaha dan bekerja keras untuk bisa melampaui target yang diharapkan.
Seperti misalnya, sejak ia diberi amanah dan tanggungjawab sebagai Direktur Utama BRI, tugas dan tanggungjawabnya tak hanya membesarkan BRI semata, namun ia merasa memiliki tugas yang lebih besar lagi, yakni ia ingin seluruh masyarakat Indonesia bisa merasakan manfaat kehadiran BRI, “bagi saya adalah salah apabila saya hanya bertanggungjawab membesarkan BRI tanpa rakyat Indonesia merasakan manfaat kehadiran BRI,” tegasnya.
Ya, hingga saat ini kehadiran BRI memang telah dirasakan di seluruh pelosok negeri ini, tak hanya di kota-kota besar. Seperti yang masyarakat ketahui, BRI merupakan bank wong cilik yang kehadirannya sangat berarti bagi masyarakat kecil atau UMKM menengah ke bawah di negeri ini.
Untuk itu tak heran jika BRI telah hadir di seluruh pelosok negeri dengan unit Teras BRI-nya guna membantu serta menjawab semua kebutuhan mereka. Hingga Mei 2016, jumlah unit Teras BRI telah mencapai 2.544 unit. Sementara Teras BRI Mobile atau unit layanan perbankan keliling tercatat sebanyak 611 unit kendaraan dan Teras BRI Kapal satu unit.
Demi masyarakat Indonesia, Asmawi dan timnya bahkan harus rela melayani masyarakat dengan mengarungi ganasnya ombak di kepulauan Tahuna, menyusuri sungai-sungai di pedalaman Kalimantan serta menembus dinginnya pegunungan di daerah Papua. Semua dilakukan juga dengan kemampuan teknologi dalam rangka mewujudkan mimpi rakyat Indonesia terhadap layanan perbankan. “Bayangkan, tanpa tekad yang kuat dan niat yang ikhlas, semua ini mustahil dilakukan,” ucapnya.