Perguruan Tinggi Harus Perkuat Potensi Kewilayahan
Kompetitor perguruan tinggi Indonesia akan semakin banyak. Salah satunya, masuknya perguruan tinggi asing ke Indonesia. Hal ini tak bisa dinafikan mengingat saat ini kita telah memasuki era internasionalisasi. Oleh sebab itu, Prof. Kadarsah mengingatkan universitas lokal harus segera berbenah diri guna menghadapi tantangan itu, terutama berupaya meningkatkan akreditasinya.
“Pada era internasionalisasi, banyak perguruan tinggi asing yang akan mulai beroperasi di Indonesia. Ini adalah tantangan bagi kita semua karena market perguruan tinggi nasional akan mulai tersedot oleh perguruan tinggi asing. Namun, apapun kendalanya kita jangan menyerah. Seperti lirik lagu ‘Jangan Menyerahnya’- D’MASIV: Bahwa hidup ini anugrah, kita harus bersyukur, tetap jalani hidup ini dan lakukan yang terbaik,” ungkapnya.
Prof. Kadarsah juga mengatakan untuk lebih berdaya saing, perguruan tinggi di Indonesia harus memperkuat potensi kewilayahan masing-masing. “Contohnya, beberapa waktu lalu, saya menghadiri undangan dari Universitas Bosowa (Unibos) milik Pak Aksa Mahmud. Ternyata beliau membuka Prodi Teknik Pertambangan, mahasiswanya banyak ada 400 orang. Kenapa? Karena di situ ada tambang nikel dan lainnya,” tuturnya.
Apa yang dilakukan oleh Unibos adalah contoh perguruan tinggi yang jeli melihat potensi kewilayahannya. “Sehingga, para lulusannya bisa memajukan daerahnya. Hal ini bisa meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) dan otomatis ekonomi negeri akan semakin maju,” tutup Prof. Kadarsah.