Ironi Tragis para Penemu
Ilmuan Rusia satu ini menguasai banyak displin ilmu. Ia dikenal sebagai fisikawan, ahli ekonomi, filsuf, penulis fiksi dan puisi, guru, politisi, bahkan pionir cybernetics dan organizational science, serta tercatat sebagai pendiri lembaga transfusi darah pertama di dunia, Soviet Institute for Blood Transfusion yang dibuka pada 1926.
Bogdanov tercatat sebagai pionir dalam bidang hematology, dan menjadi orang pertama yang menyumbangkan darahnya hingga 11 kali. Ia mengaku transfusi darah mampu menyembuhkan kebotakan di kepalanya, dan memperbaiki penglihatannya. Ironisnya, pada transfusi darah yang ke-11, pasien penerima donor mengidap malaria dan tuberculosis, yang berujung pada kematian tragis Bogdanov pada 1928.
Bogdanov tercatat sebagai pionir dalam bidang hematology, dan menjadi orang pertama yang menyumbangkan darahnya hingga 11 kali. Ia mengaku transfusi darah mampu menyembuhkan kebotakan di kepalanya, dan memperbaiki penglihatannya. Ironisnya, pada transfusi darah yang ke-11, pasien penerima donor mengidap malaria dan tuberculosis, yang berujung pada kematian tragis Bogdanov pada 1928.