M. Ridwan Kamil (Wali Kota Bandung), Revolusi dengan Cinta

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 22 May 2014
Waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB di Pendopo Wali Kota Bandung, tapi tamu yang datang ingin bertemu Sang Wali Kota justru semakin bertambah. Padahal, hari itu hari libur. Rombongan warga keluar masuk silih berganti. Hanya azan Maghrib yang kemudian bisa menghentikan sejenak pertemuan tersebut. “Bapak sholat dulu,” ucap Indra, salah seorang staf protokol Wali Kota yang mendampingi Men’s Obsession saat akan wawancara dengan Kang Emil. Usai sholat, ia menerima kami meski masih terlihat gurat kelelahan di wajahnya. Sejurus kemudian, wawancara dalam suasana akrab pun berlangsung. Berikut petikan wawancara kami dengan Ridwan Kamil :

Bisa ceritakan sedikit latar belakang Anda menanamkan spirit “Bandung Juara” untuk membangun Bandung?
Ya, Bandung Juara ini lebih kepada spirit. Begini, saya ini khan fans nya Soekarno (Presiden I RI). Lihat saja, di kantor saya ada lukisan Soekarno, patung Soekarno. Saya kagum kepada Soekarno karena ia lulusan ITB, saya juga lulusan ITB. Tapi lebih dari itu, beliau adalah sosok revolusioner pada zamannya. Nah, saya ingin mengaplikasikan sosok itu di zaman sekarang. Lalu, Soekarno itu orator yang ulung, suka melahirkan kalimat-kalimat yang menyemangati, seperti misalnya semboyan “merdeka atau mati”. Terinspirasi oleh semangat itulah, saya juga harus ciptakan semboyan untuk Bandung. Maka tercipta semboyan bersemangat yaitu “Bandung Juara”.