Prof. Dr. Dhaniswara K. Harjono, S.H., M.H., M.B.A. (Rektor Universitas Kristen Indonesia), Beraksi dengan Selaksa Prestasi

Oleh: Syulianita (Editor) - 26 December 2024

Naskah: Gia Putri/Sahrudi Foto: Fikar Azmy/Dok. Pribadi

Eksistensinya sebagai figur intelektual tak perlu diragukan lagi. Menjabat Rektor Universitas Kristen Indonesia (UKI) selama dua periode berturut-turut adalah bukti kapasitasnya yang mumpuni sebagai akademisi. Tetapi, perjalanan kariernya juga mencatat ia sebagai seorang entrepreneur, lawyer, dan arbiter tangguh. Ia telah menunjukan aksinya dalam berbagai bidang tersebut dengan meraih selaksa prestasi.

Bagi Prof. Dr. Dhaniswara K. Harjono, S.H., M.H., MBA,  pupusnya mimpi menjadi seorang perwira ABRI (sekarang TNI) bukan berarti pupus pula tekadnya untuk berbakti pada negeri ini. Padahal, ia sempat berangkat untuk mengikuti pendidikan AKABRI ke Magelang, Jawa Tengah. “Sekarang banyak rekan seangkatan saya yang dulu sama-sama mendaftar AKABRI sudah menjadi perwira tinggi,” katanya suatu ketika. 

Aturan Tuhan ternyata memang ajaib. Dhaniswara dituntun menjadi seorang pebisnis. Bahkan, di usia kurang lebih 24 tahun ia sudah memulai usaha dan merasakan pahit manisnya menjadi pengusaha kala itu hingga sukses. Sebagai entrepreneur ia sukses dengan sejumlah usahanya. Karenanya, ia dipercaya di sejumlah organisasi bisnis untuk duduk dalam kepengurusan penting. 

Selain aktif berbisnis, pria kelahiran Jakarta, 26 Oktober 1960 ini, tergerak  menjadi seorang akademisi. Awal mula terjun sebagai dosen di UKI diakuinya karena panggilan pengabdian sebagai seorang alumni. Diawali sebagai dosen biasa, ia kemudian dipercaya sebagai pejabat struktural di UKI, yaitu sebagai Ketua Program Studi Magister Hukum, Direktur Pascasarjana, Wakil Rektor, dan terakhir sebagai Rektor.

Dalam perjalanan sejarah hidupnya sebagai pebisnis dan pengajar, kariernya di dunia hukum pun tak kalah moncer. Suami dari Hedy Maureen ini bahkan mendirikan firma hukum sendiri di tahun 1995. Sampai saat ini ia pun dipercaya sebagai pengurus dan pengawas di berbagai organisasi bidang hukum dan bisnis.

Dengan komposisi kemampuannya itulah, Dhaniswara dapat dikatakan sebagai sosok multi talenta, sebagai pebisnis, pendidik, dan lawyer. Ia punya kemampuan mengajar, lalu seorang berjiwa bisnis tentu akan mendukung pengelolaan kampus, baik kepemimpinan maupun manajerial secara baik, serta sebagai Profesor bidang Hukum Bisnis, serta sebagai praktisi hukum sangat berguna untuk membuat dan mengimplementasi regulasi dan advokasi secara paripurna. Hal penting lainnya, Dhaniswara adalah Arbiter yang terdaftar di BANI dan LAPS-SJK yang juga aktif sebagai Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia. Tak heran jika ia dikenal sosok yang memiliki jaringan luas, baik ke eksekutif, legislatif, pebisnis, penegak hukum, dan lainnya. 

Khusus di dunia akademik, sosok visioner ini telah membawa berbagai perubahan signifikan yang mendukung perkembangan di UKI. Misalkan, ketika ia pertama kali menjabat rektor, akreditasi UKI hanya terakreditasi B dengan skor 301. Kalau saja ketika itu turun satu poin maka akreditasi UKI bisa turun ke C. Namun, dengan usaha keras bersama sivitas akademika UKI lainnya, ia berhasil memboyong UKI melompat ke 64 poin dan mencapai skor 365.

Lantaran tipikalnya sebagai pendidik yang rendah hati, Dhaniswara tak menganggap ini sebagai kinerjanya. “Bagi saya pribadi, dan tentu juga untuk keluarga besar UKI, pencapaian ini adalah anugerah dari Tuhan yang luar biasa. Semua yang kita usahakan, jika kita niatkan dengan baik dan dsisertai doa, pasti ada jalannya. Tentu saja, proses ini tak mudah, namun dengan usaha yang terus menerus, prestasi demi prestasi akhirnya bisa kita capai. Saya merasa sangat bersyukur dan bangga, karena pencapaian ini bukan hanya untuk saya, tapi juga untuk seluruh sivitas akademika UKI, bahkan untuk bangsa dan negara,” ujarnya.

Dalam wawancara eksklusif dengan Men’s Obsession, penyuka olah raga basket dan bersepeda ini menceritakan banyak hal terkait dirinya. Mulai dari kerja kerasnya hingga filosofi hidup yang dijalani serta dinamika pendidikan nasional saat ini.