Arief Yahya (Menteri Pariwisata RI) Sang Marketer di Pasar Wisata

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 29 June 2015

Naskah: Sahrudi, Foto: Sutanto & Dok. Kementerian Pariwisata RI

Reputasinya sebagai seorang profesional di bidang pemasaran tak perlu diragukan. Itu sudah dibuktikannya sejak menjabat Direktur Enterprise dan Wholesale PT Telkom Indonesia dan kemudian menduduki pucuk pimpinan di Telkom. Karena kemahirannya sebagai seorang marketer itu pula Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk penulis buku “Paradox Marketing” ini sebagai Menteri Pariwisata.

 

“Pak Arief Yahya adalah CEO PT Telekomunikasi Indonesia yang profesional, mumpuni, dan penerima anugerah Marketer of the Year 2013,” begitu puji Jokowi sesaat setelah menyebut nama Arief Yahya sebagai Menteri Pariwisata dalam  pengumuman anggota Kabinet Kerja, di Istana Negara (Minggu, 26/10/2014). Arief, yang berada di belakang sebelah kanan Presiden RI itu tampak tersenyum. Senyumnya penuh dengan optimisme. Ya, optimisme seorang anak bangsa yang siap mengemban tugas baru untuk negara meski ia sadar sektor pariwisata saat ini sarat dengan tantangan. Namun, sebagaimana seorang marketer, pria kelahiran Banyuwangi pada 2 April 1961, ini adalah sosok yang selalu antusias, positive thinking, berkeyakinan tinggi, serta memiliki tujuan  yang jelas sesuai target. Karena itu, ketika Presiden memintanya untuk bisa mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara hingga tahun 2019 mendatang, peraih Doktor untuk bidang Ilmu Manajemen, Universitas Padjajaran Bandung, ini langsung menyatakan kesiapannya. Padahal, itu artinya ia harus mampu menaikkan jumlah kedatangan wisatawan asing hingga 2 kali lipat saban tahunnya.


Untuk mengundang wisatawan asing dalam jumlah banyak dengan kurun waktu kurang lebih 4 tahun, memang bukan pekerjaan gampang. Tapi seperti slogan yang selalu dikemukakannya, “Success without plan is luck. Success with plan is achievement!” Ia pun memulai gebrakannya sebagai Menteri Pariwisata dengan berbagai konsep dan perencanaan yang matang. Walhasil, dalam tempo kurang dari setahun sejumlah langkah strategis sudah ia lakukan agar wisatawan dari luar negeri berbondong-bondong datang ke Indonesia, misalnya melakukan koordinasi dengan kementerian lain khususnya Kementerian Hukum dan HAM dalam upaya meloloskan proposal bebas visa untuk 45 negara. Ia juga intens membangun komunikasi dan koordinasi percepatan proyek jalan tol langsung Jakarta-Tanjung Lesung dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Mengingat Tanjung Lesung adalah kawasan ekonomi khusus pariwisata yang berada di bawah pengawasan Kementerian Pariwisata.

 

Di ruang kerja sederhananya, Arief yang didampingi sejumlah staf menerima tim Obsession Media Group (OMG) antara lain Men’s Obsession, Obsessionnews.com, dan Women’s Obsession. Tampak peta Indonesia berada tepat di belakang mejanya. Sesekali, ia menggunakan infocus untuk memberikan penjelasan dalam wawancara yang berlangsung di sela kepadatan kerjanya. Wawancara berkembang. Tak hanya seputar pariwisata, tapi juga merembet kepada masalah hobi, olahraga, hingga soal spiritual dan  motivasi. Tak jarang diselingi humor khas Arief yang mengundang gelak tawa, mencairkan suasana, dan wawancarapun mengalir dengan lancar.