Arief Yahya (Menteri Pariwisata RI) Sang Marketer di Pasar Wisata

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 29 June 2015

Laporan World Economic Forum 2015 belum lama ini telah membuat dunia pariwisata nasional berbunga-bunga. Betapa tidak, berdasarkan laporan World Economic Forum (Travel and Tourism Competitiveness Report) yang dilansir pada Mei 2015 lalu, posisi pariwisata Indonesia kini berada di ranking 11 secara regional dan ranking 50 besar dunia, dari semula ranking 70. Namun begitu, Arief Yahya memiliki target lebih tinggi lagi yakni menaikkan daya saing pariwisata Indonesia di tingkat global dan menduduki ranking 30 dunia pada tahun 2019.


Ia bertekad peringkat pariwisata Indonesia bisa mengejar Singapura, Malaysia dan Thailand yang masing-masing berada di rangking 11, 25 dan 35 dunia. Agar mampu mencapai target ranking 30 besar dunia, menurut Arief, kelemahan pariwisata yang sedang ditingkatkan harus terus menerus ditingkatkan lagi seperti infrastruktur pariwisata, infrastruktur ICT, health and hygiene, dan aksesibilitas yang meliputi masalah konektivitas, kapasitas kursi dan penerbangan langsung.


Selain itu, kekuatan pariwisata yakni kekayaan budaya juga harus ditingkatkan lewat penyelenggaraan event yang menonjolkan kekayaan budaya. Event pariwisata yang menonjolkan budaya di antaranya Festival Danau Toba, Festival Danau Batur, Festival Sriwijaya dan yang akan digelar dalam waktu dekat, yakni Festival Sriwijaya. “Penyelenggaraan event budaya di tanah air seperti Festival Danau Sentani harus dikembangkan untuk memperkuat daya saing pariwisata di tingkat global,” tuturnya.


Ia optimis kelak sektor pariwisata akan memberikan kontribusi terbesar PDB (Produk Domestik Bruto). Arief yakin, menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan untuk mengisi pundi-pundi kas negara bukan hal yang tidak mungkin.

Arief optimis pada tahun 2020 pariwisata akan menjadi penghasil devisa nomor satu menggeser minyak dan gas. Karena pariwisata adalah produk yang potensinya ada dan berkesinambungan, sementara minyak dan batubara bisa habis.

“Nah ini tidak habis habisnya. Ini bisa jadi nomor satu,” ia optimis. Bahkan dalam skala regional, Arief yakin posisi pariwisata Indonesia akan semakin meroket. “Kita nggak boleh membiarkan bangsa ini kalah dengan bangsa lain. Jadi kita harus terbaik di Asia dan bisa bersaing di tingkat dunia,” Arief menandaskan.