Henry Husada (Founder KAGUM Group), Pebisnis Ulung dari Bandung

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 14 April 2014
Apa yang dilakukan seorang Henry, ternyata tak selamanya dinilai positif. Tak jarang gagasan-gagasannya mendapat respon negatif oleh orang-orang yang tidak atau belum memahami gagasannya tersebut. Bagi Henry, itu tidak masalah.

“Kalau sekarang katakanlah ada yang belum mengerti tentang sepak terjang saya dan apa yang saya lakukan, biarlah karena nanti waktu yang akan menjawab akan kebenaran yang saya perbuat,” tegasnya. Apa gagasan Henry yang pernah mendapatkan penilaian ‘miring’ oleh segelintir orang ? “Ketika saya akan melakukan pembangunan rumah susun hak milik (rusunami) di Cihampelas,” jawabnya.


Cerita berawal dari ketidaksengajaan Henry saat mampir di salah satu pertokoan di daerah Cihampelas. “Saya mendengar ada masyarakat yang mengeluh kerja di daerah cihampelas sangat jauh dari rumahnya. Kalau naik angkot makan waktu dan makan biaya pula.

Dari situ langsung saya berpikir, mottonya Henry Husada untuk memberi manfaat kepada orang banyak mesti dijalankan, bukan sebagai kata-kata tapi harus menjadi kenyataan,” ia pun bertekad membangun rusunami di kawasan Cihampelas.

Karuan saja rencana Henry itu memunculkan reaksi pro dan kontra. Pasalnya, jauh sebelum muncul niat membangun rusunami itu, Henry sudah berencana membangun pusat perbelanjaan bernuansa hutan atau “shopping in the jungle”. Karena memang, lokasi milik Henry yang akan dibangun rusunami itu adalah lokasi yang sangat strategis, dekat kebun binatang.

“Memang rencananya pada saat itu saya mau bikin shopping in the jungle, karena lokasi tersebut berdekatan dengan kebun binatang. Kalau pagi bunyi suara gajah, suara macan, masih terdengar dengan jelas, karena bersebelahan lokasi itu. Waktu itu saya menciptakan shopping in the jungle. Jadi shopping dalam suasana jungle,” ia menceritakan.