Laporan Khusus Jokowi-JK (Part 9): Wawancara Soetrisno Bachir - Oesman Sapta Odang

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 16 June 2014
Apa pandangan Anda tentang Jokowi ?
Mas Jokowi yang saya kenal sepintas pada 2010 akhir di Solo waktu masih di Walikota pernah ketemu saya di Jakarta pada 2011, sebelum jadi gubernur, kemudian sekarang sudah calon presiden yang dikawal begitu banyak karena itu protokoler, tapi orangnya masih sederhana dan tidak sombong. Malah tadi kita di TIM bilang, bagaimana Pak Jokowi supaya agak tegak sedikit jalannya, rupanya saya tanya timnya itu gak akan pernah dilakukan Pak Jokowi karena begitulah Pak Jokowi.

Sebagai tokoh Muhammadiyah bagaimana Anda menilai serangan-serangan berbau SARA kepada Jokowi?
Ya memang harus ada agenda-agenda penjelasan dan saya termasuk yang menjelaskan kepada umat khususnya di kalangan Muhamaddiyah itu bahwa informasi-informasi mengenai Pak Jokowi yang anti islam, itu tidak benar, itu saya kira ibu Khofifah Indar Parawansa (tim pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla) punya tugas juga dikalangan NU. Kemudian, sekarang dengan ada juru bicaranya Anis Baswedan, itu saya kira akan lebih bagus lagi simpang-siur berita mengenai Pak Jokowi karena memang Pak Jokowi itu juga tidak berusaha untuk mengklarifikasi, ini luar biasa, buat dia Yang Di Atas akan menentukan takdir belum tentu orang yang memfitnah itu akan menang, tapi ini kan satu tim harus mengambil bagian yang untuk mengklarifikasi.


Bagaimana sikap kalangan Muhammadiyah sendiri ?
Menurut survei per Mei awal, sebelum deklarasi Jokowi-JK, sebelum dibentuk lembaga Relawan Matahari Indonesia itu di survey bahwa warga Muhamaddiyah lebih sedikit memilih pasangan Jokowi, tapi setelah berpasangan dengan JK dan terbentuknya Relawan Matahari Indonesia yang mewadahi aspirasi warga Muhamaddiyah, saya yakin sudah mungkin melebihi warga Muhamaddiyah yang akan menyalurkan aspirasi politiknya itu berpasangan dengan Jokowi-JK karena saya dan kawan-kawan yang tadinya tidak menggerakan warga Muhamaddiyah sekarang sudah ada wadahnya. Kedua Pak JK ini sangat dikenal oleh warga Muhamaddiyah karena sumbangsih besarnya terhadap institusi Muhamaddiyah peranannya saat menghadapi kesulitan, Pak JK turun tangan jadi mereka sangat dekat dengan Pak JK, jadi banyak berubah posisis warga Muhamaddiyah yang akan memilih Jokowi-JK.

Kalau dari pandangan Anda selaku pengusaha, bagaimana menilai pasangan Jokowi-JK ini ?

Kalau melihat track record keduanya yang kebetulan pengusaha karena pernah waktu 2010, pernah ceramah, saya, Jokowi, Pak JK mewakili dunia usaha. Saya mantan ketua partai, Pak JK mantan wakil presiden, Pak Jokowi masih walikota itu seminarnya mengenai kewirausahaan jadi dunia usaha menurut saya tidak perlu khawatir karena beliau berdua ini background nya pengusaha yang dikenal clean-clear, tidak ada kasus korupsi, sogok-menyogok, sehingga bagi pengusaha kebanyak yang kelas menengah, mikro ekonomi kecil, saya kira itu akan mendapatkan suatu angin baru bahwa iklim dunia usaha kelas menengah ini akan di dorong oleh Jokowi-JK karena mereka memang life style-nya orang sederhana, ya itu pasti mereka bersimpati dengan kalangan usaha kelas menengah. Menurut pandangan saya kalau pengusaha besar itu tidak di dorong sudah bisa jalan sendiri, yang perlu di dorong adalah pengusaha UMKM itu, saya kira visinya kesitu.

Ngomong-ngomong, apakah ada tawaran atau bargaining ketika Anda tampil dalam tim sukses Jokowi-JK ?
Kalau saya mau jadi menteri, dari dulu saya juga bisa jadi menteri ya, Cuma saya ini gak cocok kalau jadi menteri karena saya orangnya tidak protokoler. Kalau menteri itu kan tugasnya sudah ada SOP-nya, saya itu susah kalau ada SOP-nya jadi lebih banyak mencari ide-ide baru, berkelana keliling dunia, kalau jadi menteri kan gak bisa begitu dan masih banyak lah yang tepat untuk jadi menteri, tapi semoga sumbangsih saya ini semoga sejalan dengan ide-ide ekonomi yang bisa saya salurkan karena saya dekat dengan keduanya semoga saya bisa punya akses untuk memberi masukan.

Atau mungkin ada ide dan pemikiran Anda untuk diperjuangkan pasangan ini?
Sebetulnya sudah sejalan, bangsa kita ini kan sumber alamnya kaya raya, tetapi masih banyak dinikmati oleh asing maupun kalangan elit pengusaha saja yang jumlahnya masih kecil, nah bagaimana suasana ekonomi nasional itu bisa menggairahkan dan meningkatkan ekonomi UMKN, jadi keberpihakan negara kepada ekonomi UMKM itu harus lebih besar, yang kedua program-program yang insentif kepada dunia usaha UMKM itu harus lebih besar karena mereka adalah soko guru atau pilar ekonomi bangsa dan sudah ada buktinya kalau ada krisis ekonomi global mereka yang berperanan, menjadi pilar ekonomi agar tidak jatuh bangsa ini, sedangkan korporasi pada bergejolak bahkan lari, saya kira visi ini bisa dilakukan oleh pemimpin yang merakyat, pemimpin yang bisa merasakan bagaimana perasaan rakyat dan saya melihat Jokowi-JK bisa melakukan itu, saya kira kita optimis kalau Jokowi memimpin bangsa ini akan ada perubahan besar dan fundamental artinya dari situ kalau ekonomi keberpihakan kepada UMKM itu besar maka pertumbuhannya itu lebih merata dan lebih besar. Kalau dulu kan pertumbuhan di tingkat korporasi kalau di rata-rata jumlahnya tidak begitu besar, tapi kalau tumbuhnya yang jumlahnya besar itu kenaikan growth-nya itu akan lebih besar.

Dan sebagai tokoh pengusaha yang peduli dengan program-program keumatan, bagaimana harapan Anda ?
Memang sebagai pemimpin kita tidak boleh membeda-bedakan karena kita warganya bangsa yang plural, ada Islam, Kristen, Budha, Konghucu, yang terpenting adalah adil. Nah, karena umat Islam itu jumlahnya besar jadi kalau keadilan itu merata maka umat islam akan lebih menikmati karena jumlahnya besar bahkan menurut saya peranan umat Islam kalau sejalan dengan pemerintah atau pemerintah sejalan dengan pemikiran umat Islam yang mayoritas itu justru akan membantu pertumbuhan ekonomi kita karena bangsa yang maju apabila pembangunan ekonominya itu partisipasi dari mayoritasnya itu harus besar, itu menurut saya matematis jadi kalau umat Islam yang besar itu terpuruk, ekomoninya lemah maka bangsa ini lemah, tapi kalau mayoritas bangsa ini, Islam ini maju, maka bangsa ini maju. Karakter Jokowi yang merakyat ini justru menguntungkan yang di bawah yang kebetulan umat Islam.

Beberapa program yang digalang SBY juga pro rakyat seperti KUR, PNPM Mandiri, apakah ke depannya akan ada yang dilanjutkan atau ditingkatkan?

JK kan sudah pernah dengan SBY selama 5 tahun. Kita melihat kedepan saja, selalu yang lama akan menjadi pelajaran, jadi kita jangan menghujat terus karena waktunya akan habis untuk itu, jadi mari kita melihatnya kedepan saja, jadi visi kedepan Pak Jokowi itu yang akan dibantu oleh JK ini, saya kira akan membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi yang sekarang rata-rata sampai di atas 8 itu menurut saya kita bisa melakukan itu karena kita punya resources-nya, baik SDA atau SDM, tinggal bagaimana me-manage-nya, kepentingan pribadi partai tidak boleh mengalahkan kepentingan bangsa, melalu dua figur ini bukan pimpinan partai, saya kira kepentingan bangsa akan diutamakan jadi percepatan pembangunan bangsa ini akan lebih cepat karena kepentingan pribadi dan kelompok ini kayanya kecil sekali pada diri Jokowi.