Laporan Khusus Jokowi-JK (Part 9): Wawancara Soetrisno Bachir - Oesman Sapta Odang

Memang itu nggak gampang, tapi itu adalah suatu sistem dalam pemerintahan yang dapat menguasai wilayah. Jadi wilayah itu harus concern dan bertanggungjawab terhadap pembangunan daerahnya, lantas harus memberikan kemudahan – kemudahan. Sehingga pemekaran itu, ini kan menyangkut pemekaran juga. sehngga pemekaran itu harus menjamin adanya pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik dari sekarang.
Ada penilaian bahwa pasangan Jokowi-JK ini pasangan nasionalis-religius, bagaimana pendapat Anda?
Itu kan semua orang mempunyai ukuran ukuran sesuai dengan kesukaan orang-orang itu yang menyebut. Tapi sebetulnya ini pilihan yang Maha Kuasa. Kan nggak mudah memilih orang ini, karena sudah melalui proses. Akhirnya mereka ketemu juga berdua.
Jika terpilih menjadi Presiden dan Wapres nanti, apa yang harus diprioritaskan Jokowi-JK untuk memperbaiki maalah ekonomi bangsa ini?
Prioritas pertama adalah, mengevaluasi pekerjaan yang sudah dilaksanakan dan ketinggalan-ketinggalan yang harus dia kejar. Jangan main 100 hari, itu nggak bisa bikin apa apa. itu hanya dagelan politik saja. ngawur itu 100 hari. Saya nggak setuju dengan itu. karena saya kan selalu pake sistem, jangan negara ini diatur 100 hari lah, negara 100 hari itu antah berantah.
Apakah pengalaman yang dimiliki Jokowi-JK bisa menjamin masa depan bangsa ini?
Yang jelas Jusuf Kalla sudah punya pengalaman sebagai wakil presiden dan pengalaman sebagai pengusaha sukses. Jadi dia bisa memberikan masukan-masukan tentang perekonomian. Jokowi juga seorang pengusaha yang mengerti tentang industri, lantas kemudian menjadi seorang pejabat yang telah melakukan langkah-langkah atau pekerjaan-pekerjaan sebagai pejabat pemerintah. Jadi, dua-duanya sudah punya pengalaman di pemerintahan dan harus diakui oleh semua pihak.
Apa saran HKTI terhadap Jokowi-JK untuk menghadapi ekonomi global?
Indonesia ini ahli dalam ikut serta dalam situasi krisis ekonomi dan sudah pengalaman juga di dalam krisis ekonomi. Jadi untuk menghadapi ini tentu disesuaikan dengan kondisi terjadinya krisis itu sendiri. Kedua, mereka (Jokowi dan JK) ini kan punya teman-teman pengusaha juga, dan itu nanti akan dibangun satu sistem komunikasi yang dapat menghindari kerugian-kerugian negara di bidang ekonomi.
Untuk tata pemerintahan di bawah Jokowi-JK juga akan lebih baik?
Oh iya, saya yakin. Kalau nggak, nggak mungkin saya mendukung dia.
Kalau melihat Jokowi memimpin DKI Jakarta sudah hampir dua tahun, apa saja keberhasilan yang sudah dilakukannya?
Ya belum cukup lah, karena memang dua tahun belum cukup. Tapi ya memang bukan berarti dia harus meninggalkan Jakarta. Momentum ini ada pada dia (Jokowi), dari 250 juta rakyat Indonesia, bodoh benar kalau dia nggak ambil momentum. Bahkan kalau dia sudah jadi presiden kan lebih mudah lagi dia mengatur propinsi, bukan lagi satu propinsi tapi 34 propinsi yang bisa dia perintahkan.
Apakah setuju dengan metode blusukan Jokowi?
Setuju, alasannya karena saya memang suka dengan blusukan. Saya suka dengan rakyat. Saya suka kumpul di warung-warung kopi, saya suka kumpul di jalanan, di pasar, itu memang hobinya saya. Jadi nggak heran kalau dia (Jokowi) lebih cepat tahu kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di tingkat bawah.
Apa tidak cukup dengan mendengar laporan dari bawahannya, sehingga tak perlu blusukan?
Begini, setiap orang kan punya pilihan. Sistem itu ada macam macam. Dalam sistem itu tidak melarang dan membenarkan juga kalau blusukan.
Mungkin dengan blusukan hasilnya lebih maksimal dan lebih tahu langsung?
Iya. Kalau langsung kan begini, misal tanya harga cabe berapa, sekian, kalau kita datang tahu harga cabe kita langsung. Tanya pada daerah yang paling rendah, itu harga cabe jauh lebih murah atau lebih mahal. Itu pengaruhnya besar terhadap keputusan. Orang ini kan banyak syur sendiri, kalau kita ke lapangan, kan nggak bisa syur sendiri, kita dengan niat untuk mau ke lapangan saja sudah menandakan bahwa kita peduli.
Apakah setuju dengan lelang jabatan di DKI yang dilakukan Jokowi?
Sangat setuju, karena apa, itu kan lelang, namanya juga lelang, jual beli siapa yang paling mahal itu yang menang, dan kalau menang konsekuensi nya adalah melakukan lebih besar dari kemenangan itu. gak mungkin lebih kecil, lelang kok.
Setujukah jika nanti Jokowi jadi Presiden masih melakukan blusukan dan lelang jabatan?
Oh iya, mesti. Asal jangan lelang menteri saja.
Kenapa lelang jabatan menteri tidak?
Menteri itu kan tidak bisa dilelang. Menteri itu kan kabinet, hak presiden untuk menyusun.
Ada wacana agar pemilihan gubernur dan bupati/walikota dikembalikan ke DPRD, tanggapan Bapak?
Itu lebih murah. Ongkosnya lebih murah, tapi orang nanti merasa tidak legitimated lagi. Pilkada langsung kan dipilih oleh rakyat, tapi kalau lewat DPRD, hanya dipilih sekelompok orang yang mewakili rakyat.
Harapan HKTI terhadap pemerintahan baru nanti?
Jelas harus berpihak kepada petani. Pemerintah harus memberikan support lahan, pupuk. Petani jangan hanya jadi kuli tapi memiliki lahan. Siapkan bibit, penyuluhan, Itu semua kan pekerjaan pemerintah. Mudahan-mudahan nanti menteri pertaniannya bagus.
Menurut Anda sektor apa yang harus dipercepat dalam pemerintahan yang akan datang?
Infrastruktur. Kalau infrastrukturnya nggak benar, maka pembangunan ekonominya juga akan terhambat.
Anda yakin Jokowi-JK menang Pilpres 2014?
Insya allah. Kita harus berjuang keras untuk memenangkan Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla. HKTI ikut mendukung Jokowi-JK. HKTI memiliki 65 juta anggota, itu suara yang cukup besar.n