Laporan Khusus Jokowi-JK (Part 9): Wawancara Soetrisno Bachir - Oesman Sapta Odang

“Setuju, alasannya karena saya memang suka dengan blusukan. Saya suka dengan rakyat. Saya suka kumpul di warung-warung kopi, saya suka kumpul di jalanan, di pasar, itu memang hobinya saya. Jadi nggak heran kalau dia (Jokowi) lebih cepat tahu kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di tingkat bawah,” kata Oesman Sapta di kantornya, gedung Tower City, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2014) lalu.
Bahkan terhadap lelang jabatan yang dilakukan Jokowi, Oeman Sapta mentarakan sangat setuju. “Sangat setuju, karena apa, itu kan lelang, namanya juga lelang, jual beli siapa yang paling mahal itu yang menang, dan kalau menang konsekuensi nya adalah melakukan lebih besar dari kemenangan itu. gak mungkin lebih kecil, lelang kok,” tegas pendukung pasangan Capres-Cawapres Jokowi-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) ini.
Mantan Wakil Ketua MPR RI ini pun optimis duet Jokowi-JK akan memenangkan pemilihan umum presiden dan wakil presiden (Pilpres) 2014. Oleh karena itu, ia akan mengerahkan kekuatannya untuk memenangkan Jokowi-JK. Berikut kutipan wawancara Men’s Obsession dengan Oesman Sapta Odang (OSO) langsung dalam bentuk tanya jawab.
Bagaimana penilaian Anda terhadap pemilihan presiden dan wakil presiden 2014 ini secara umum?
Secara umum baik. Kedua ini sudah berjalan dengan lancar selama ini sesuai dengan undang-undang.
Dalam pandangan Anda seharusnya bagaimana pemimpin ideal saat ini?
Pemimpin ideal saat ini adalah yang memahami keinginan rakyat, yang bisa memakmurkan rakyat, terutama memakmurkan para petani. Supaya kita tidak terlalu banyak import dan memberikan kesempatan itu kepada para petani. Dan negara kita adalah negara agraris, mestinya pertumbuhan pertanian itu sangat pesat. Ini justru terlambat sehingga import kita terlalu banyak.
Bagaimana pandangan Anda terhadap calon presiden dan calon wakil presiden pasangan nomor dua (Jokowi-Jusuf Kalla)?
Ya bagus sekali, pasangan yang ideal. Terutama saya kenal sekali sama Pak Jusuf Kalla, pernah bersama-sama beliau. Dan beliau mempunyai pandangan terhadap dunia usaha yang menguntungkan kepentingan ekonomi nasional. Kalau Pak Jokowi, dia sudah punya pengalaman di pemerintah. Tentunya antara pemerintah dan ekonomi ini harus sejalan. Dan ini adalah pasangan yang bisa saling mengisi kekurangan.
Bagaimana pandangan Anda terhadap kampanye hitam yang diluncurkan untuk menjatuhkan kredibilitas pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla?
Ya kampanye hitam itu pasti ada, dan itu pasti berada di kedua belah pihak. Dan belum tentu pihak yang berkepentingan yang melakukan. Mungkin saja itu pihak ketiga yang ingin merusak citra dalam pertarungan-pertarungan ini. Saya lihat mereka bertemu berempat ya baik baik saja.
Apa yang seharusnya dilakukan pasangan ini dalam menghadapi kampanye hitam tersebut?
Jangan diambil pusing kampanye hitam, biarin saja, namanya juga kampanye hitam. Kalau Anda mengambil pusing kampanye hitam, ya Anda itu yang sebetulnya kampanye hitam.
Bagaimana pandangan Anda terhadap pasangan calon presiden RI dan wakil presiden RI nomor urut 1, yakni Prabowo dan Hatta Rajasa?
Yang saya kenal itu Sdr. Hatta. Hatta itu baik, mengerti hukum, mengerti undang-undang. Kalau Prabowo saya nggak tahu deh. Karena kita bisa melihat masalah HKTI yang sudah ada keputuan MA (Mahkamah Agung) yang memenangkan HKTI saya, itu saja dia (Prabowo- red) langgar. Jadi bagaimana mau jadi presiden. Mudah mudahan saja dia mengerti itu, terus bisa saja tidak terjadi kalau dia mengerti. Tapi kalau dia langgar ya sulit untuk menerima dia yah. Kan ada keputusan MA yang menyatakan bahwa yang sah itu adalah HKTI pimpinaan Oesman Sapta (bukan HKTI pimpinan Prabowo). Itu kan keputusan hukum dan UU dan pemerintah. Pendukung saya pertama waktu itu justru Hatta Rajasa.
Semoga aman, tertib dan tidak ada golput. Biarkan rakyat yang memilih.
Bagaimana idealnya format kabinet mendatang?
Ya itu sesuai pemimpinnya. Dan harus menggunakan 5 S (Strategi, Struktur Organisasi, Skill - the right man on the right place, Speed and Target). Jadi lima ini harus.
Apa yang membuat HKTI cocok dengan visi misi Jokowi-JK?
Itu kan begini, mereka (Jokowi-JK) kan sudah berjanji akan membangun kehidupan para petani, dan mengurangi import. Nah mengurangi import, pertumbuhan pertanian harus ditingkatkan. Karena itu kan sembilan bahan pokok. Dan petani harus menjadi tuan rumah di negerinya, bukan petani terus mendukung import. Ada 65 persen negara kita ini petani, jadi kalau petani tidak baik maka kerugian, akan menimbulkan kesulitan, apalagi di dunia itu akan mengalami krisis pangan. Jadi kalau Indonesia tidak melakukan hal itu, waduh sebagai negara agraris, itu akan menyulitkan bangsa ini. Jadi siapa pun nanti harus memikirkan bagaimana ke depannya kehidupan para petani.
Dalam debat capres kemarin, ide konsep politik anggaran daerah Jokowi-JK bertekad untuk memotong anggaran daerah jika tidak mengikuti arahan atau kebijakan dari pusat.
Apakah Anda setuju?
Ya anggarannya dikurangi atau dihentikan. Saya setuju. Memang harus, tapi kalau justru daerah yang melaksanakan dengan baik, dia dapat kelonggaran-kelonggaran dalam menggunakan anggaran. Jadi diberi kewenangan. Ada punishment and reward.