Mens Obsession Awards 2014 & Mens Obsession Decade Awards 2004 - 2014

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 14 February 2014
Sidarto Danusubroto (Ketua MPR RI)

Jauh sebelum Irjen Pol (Purn) Drs. Sidarto Danusubroto, SH dipilih sebagai Ketua MPR RI, ia adalah salah satu politisi senior PDI Perjuangan yang sangat disegani.

Ia disegani di PDI Perjuangan bukan karena posisinya yang mantan ajudan Presiden Soekarno, tapi lebih karena pengalaman dan kewibawaannya sebagai seorang politisi yang teguh memegang prinsip. Di usianya yang ke-77, dia merupakan Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Kehormatan dan Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR.

Ihwal keteguhan memegang prinsip itu setidaknya diakui oleh Mantan Kapolri Jenderal Purnawirawan (Pol) Widodo Budidarmo yang pernah menjadi atasan Sidarto di kepolisian pada periode 1974-1978. “Prinsipnya is nice to be important, but more important to be nice. Sekarang masih rendah hati dan ingat temannya,” kata Widodo mengomentari pria yang lahir di Pandeglang, Banten, 11 Juni 1936 itu.

Keteguhan memegang prinsip itu juga yang ia perlihatkan saat harus meneruskan langkah almarhum Taufik Kiemas sebagai Ketua MPR. Khususnya terkait masalah sosialisasi empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. “Ada nilai-nilai dasar yang kita pegang selama ini, yaitu empat pilar. Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Semua itu bisa berubah tetapi kalau nilai-nilai dasar itu goyang maka republik ini akan goyang,” katanya suatu ketika. Di usianya yang tak lagi muda, ia masih menyediakan waktunya untuk menebarkan semangat dalam sosialisasi empat pilar berbangsa dan bernegara itu bahkan hingga ke pelosok daerah.

Marzuki Alie (Ketua DPR RI)

Marzuki Alie dikenal sebagai sosok politisi yang berani melawan arus. Tak heran kalau kerap pendapatnya berseberangan dengan kebanyakan orang. Pria yang lahir di Palembang pada 6 November 1955, memiliki prinsip bahwa kebenaran harus disuarakan apapun tantangannya.

Sebagai Ketua DPR RI, ia memiliki komitmen kuat untuk membawa lembaga yang dipimpinnya bisa benar-benar memberi manfaat kepada rakyat.

Karena itu, DPR  akan terus bekerja keras di akhir masa baktinya ini untuk menjaga kepercayaan yang diberikan oleh rakyat Indonesia. Satu upaya yang dapat dilakukan segera, jelas Marzuki  adalah Melaksanakan Program Aspirasi Rakyat, agar kinerja Dewan semakin efektif. 

“Selanjutnya, Pimpinan Dewan berharap, dalam sisa waktu kurang dari satu tahun, lembaga ini dapat terus menjalankan tugas dan fungsinya dengan sebaik-baiknya dan tidak terpengaruh oleh situasi politik menjelang Pemilu,” tegasnya.

Semua, katanya lagi, harus menyadari bahwa amanah yang diberikan rakyat kepada DPR belum mampu dijalankan dengan sebaik-baiknya. Karena itu ia berupaya mewujudkan DPR sebagai lembaga perwakilan yang kredibel dalam mengemban tanggung jawab mewujudkan masyarakat yang makmur berkeadilan. Sementara itu, prinsipnya dalam berpolitik adalah bagaimana ia bisa mengisi ruang yang ada demi kemaslahatan bersama.

Irman Gusman (Ketua DPD RI)

Komitmen Irman Gusman dalam membangun kesetaraan daerah dengan pusat tak pernah terhenti oleh waktu. Dengan tekad yang kuat itu pula ia rela meninggalkan bisnisnya untuk merintis karier politiknya sebagai anggota MPR RI Utusan Daerah Sumatera Barat, periode 1999-2004 dan kemudian menjabat sebagai Wakil Ketua Fraksi Utusan Daerah MPR RI, Periode 2002-2004. Ketika dibentuk lembaga Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) , ia menjadi Wakil Ketua DPD periode 2004-2009 sampai kemudian terpilih sebagai Ketua DPD RI 2009-2014.

Sejarah mencatat bahwa pria kelahiran Padang Panjang, Sumatera Barat, 11 Febuari 1962 merupakan salah satu pemrakarsa pembentukan DPD setelah amandemen UUD 1945. Ia dan kalangan tokoh daerah di MPR RI berhasil membawa sistem perpolitikan nasional menjadi bikameral. Sebagai Ketua DPD, ia menjadi bagian penting bagi upaya memperjuangkan kepentingan dan aspirasi masyarakat daerah dalam kebijakan nasional.

Dalam perannya itulah, Irman telah banyak mengakomodasi peran daerah dalam proses pengambilan keputusan politik untuk soal-soal yang berkaitan dengan permasalahan kedaerahan. Selain, tentunya menegakkan kewibawaan daerah-daerah menjadi kekuatan dalam bangunan bernama Indonesia. Wajar kalau ada yang menilai suami dari Liestyana Rizal Gusman ini adalah ikon pembangunan masyarakat daerah.

Dalam kiprahnya sebagai Ketua DPD, Irman juga aktif mendorong pertemuan informal (informal meeting) antar lembaga Negara. Pertemuan ini bukan hanya untuk membangun hubungan komunikasi antar lembaga negara tetapi juga saling bertukar pandangan mengenai berbagai persoalan bangsa yang sedang dihadapi. “Kita juga ini bertukar pikiran soal permasalahan bangsa yang sedang terjadi. Barangkali dari sini ada pikiran-pikiran dan kontribusi yang bagus untuk memecahkan persoalan bangsa,” katanya.