Mens Obsession Awards 2014 & Mens Obsession Decade Awards 2004 - 2014
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Meski perekonomian Indonesia mengalami dampak krisis ekonomi global, bank ini tetap mampu keluar dari tekanan, bahkan mampu meningkatkan kinerjanya dan mencetak laba. Ini menunjukkan pengelolaan aset yang prudent dan efisien.
Kuartal III 2013, Bank BTN meraup laba bersih Rp1,06 triliun (naik 3,92%). Ini berkat pertumbuhan kredit dan pembiayaan sebesar Rp96,53 triliun dan pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar Rp88,54 triliun. Analis memprediksi laba bersih diprediksi meningkat dari perkiraaan Rp1,42 triliun menjadi Rp1,61 triliun.
Masa depan bank yang akan tetap fokus pada penyaluran kredit KPR ini sangat menjanjikan, mengingat bisnis perumahan tak akan pernah mati. Penguasa pasar pembiayaan kredit perumahan ini (94% pada 2013), selama 9 bulan pertama tahun lalu menyalurkan Rp 83,13 triliun kredit perumahan.
Kesuksesan BTN sebagai bank pembiayaan kredit perumahan tak lepas dari visi dan misi bank ini yaitu menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan, memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri terkait, pembiayaan konsumsi dan usaha kecil menengah. Selain itu, meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan produk, jasa dan jaringan strategis berbasis teknologi terkini, menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang berkualitas, profesional dan memiliki integritas tinggi, serta melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan good corporate governance untuk meningkatkan Shareholder Value, dan tak kalah pentingnya adalah mempedulikan kepentingan masyarakat serta lingkungannya.
PT Timah (Persero)
Sebagai negara produsen timah terbesar kedua di dunia, dengan produksi 800.000 ton biji timah setiap tahunnya, sekaligus eksportir timah terbesar di dunia dengan jumlah ekspor mencapai 100.876 ton (2012), Indonesia diyakini kelak mampu menjadi price maker timah internasional. Terutama dengan keberadaan PT Timah sebagai BUMN penambangan timah terintegrasi, mulai dari kegiatan eksplorasi, penambangan, pengolahan hingga pemasaran.
Hingga November 2013, volume ekspor dan transaksi timah batangan di Bursa Timah (BT) melonjak tajam 59,40% menjadi 3. 715 ton dengan nilai USD 85,93 juta. Dari total volume eksportasi tersebut, PT Timah menjadi smelter dengan volume terbesar, yaitu 14,7%.
Meski ekspor meningkat, jumlahnya masih jauh dari kebutuhan dunia sebesar 7.000 ton-8.000 ton per bulan. International Tin Research Institute (ITRI) memprediksi kekurangan pasokan timah akan naik menjadi 12.000 ton di 2014, dengan harga rata-rata mencapai USD 26.000 per ton. Oleh sebab itu, pengelolaan perusahaan secara prudent, modern, dan penerapan prinsip GCG, membuat masa depan PT Timah sangat menjanjikan.
Seiring naiknya harga timah dunia, perusahaan optimistis kinerja tahun ini akan jauh lebih baik. Untuk itu, perusahaan juga sudah menyiapkan capex sebesar Rp1,4 triliun untuk pengembangan usaha. Sebagian besar alokasi dana itu merupakan pengalihan dana yang tidak dapat terserap tahun lalu.
Optimisme peningkatan kinerja PT Timah sangat besar kemungkinan terwujud mengingat Direktur Utama PT Timah, Sukrisno adalah figur yang dikenal sukses menangani sejumlah perusahaan BUMN. Sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Sepuluh November ini, pernah menjabat Direktur Utama PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sampai dengan tahun 2011, dan sebelumnya berkarier di PT Semen Padang.
PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
Inilah satu-satunya perusahaan asuransi jiwa milik pemerintah yang mampu bersaing bebas, bahkan memperoleh keuntungan sesuai ketentuan yang berlaku. Tahun 2013, Jiwasraya sukses meraih tiga penghargaan di ajang Indonesia Insurance Award 2013, yakni untuk bidang Risk Management, GCG, dan CEO The Most Caring.
Ditopang strategi pemasaran yang jitu, inovasi produk baru yang kompetitif, penambahan ribuan agen, sinergi dengan berbagai pihak untuk memperluas market produk, hingga rencana-rencana akuisisi, membuat masa depan Jiwasraya sangat menjanjikan.
Tahun ini, Jiwasraya menargetkan pendapatan premi sebesar 30% menjadi Rp. 9,8 triliun Untuk mencapainya, perusahaan memperluas produk di pasar ritel, dan terus mendorong peran berbagai jalur distribusi yang dimiliki, seperti, employee benefits, bancaasurance, hingga agen.
Hingga November 2013, aset Jiwasraya tercatat sebesar Rp 9,8 triliun, meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 8,04 triliun. Nilai investasi tercatat sebesar Rp 9,01 triliun, juga meningkat dari tahun lalu yang hanya mencapai Rp 7,9 triliun.
Pada 2014 ini Jiwasraya menargetkan pendapatan premi sebesar Rp 7,8 triliun atau naik 15% dari anggaran sebelumnya. Untuk mencapai target tersebut perseroan meluncurkan dua produk unit link yaitu JS Pro Mapan dan JS Pro Idaman. Selain itu perseroan juga berencana akan menambah 600 agen di tahun ini.
Perseroan juga telah menggandeng Bank Victoria dalam memasarkan produk endowment “VIP Super Plan” yang dijamin dalam jangka waktu satu tahun. Produk menyasar nasabah premium karena menggabungkan asuransi jiwa dan produk investasi. Perusahaan akan menggandeng dua bank lagi untuk menggenjot Bancassurance, sementara produk unitlink dan tradisional juga akan semakin dikembangkan. Setidaknya ada lima produk baru tahun ini.
PT Toyota Astra Motor
Dalam sambutannya ketika membuka IIMS 2013, Wapres Boediono menyebut otomotif akan menjadi tulang punggung industri dan industrialisasi Indonesia. Data menunjukkan, industri otomotif di Tanah Air memang berkembang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir, di mana market share di ASEAN sudah mencapai 32 persen.
Frost & Sullivan memprediksi Indonesia di masa depan akan menjadi pasar otomotif terbesar di ASEAN pada 2019 dengan total kendaraan mencapai 2,3 juta. Dengan masa depan cerah seperti itu, maka perusahaan yang paling menjanjikan di masa depan tentulah perusahaan yang paling mapan saat ini. Dialah PT Toyota Astra Motor.
Sepanjang 2013, TAM kembali membukukan rekor penjualan sebanyak 434.232 unit atau tumbuh 7,1%. Luar biasa bahwa hasil itu diperoleh di tengah situasi yang kurang mendukung, seperti, kenaikan harga BBM, depresiasi nilai tukar rupiah, inflasi tinggi, kenaikan suku bunga BI, hingga wacana implementasi regulasi terkait PPnBM.
Keberhasilan yang diraih Toyota sepanjang tahun lalu, tidak terlepas dari kepercayaan dan kesetiaan para pelanggan atas produk, teknologi, dan layanan yang selalu diutamakan Toyota, mulai dari prajual hingga purnajual.
Pada 2013, Toyota mengalami pertumbuhan penjualan di segmen kendaraan penumpang. Pertumbuhan terbesar dicapai segmen compact car, berkat hadirnya line up baru Astra Toyota AGYA dan Etios Valco, melengkapi deretan varian compact car yang sudah ada sebelumnya, yakni Toyota Yaris dan Prius. Di segmen ini, total penjualan Toyota tercatat sebanyak 48.850 unit atau tumbuh 75,6% dibandingkan dengan 2012 sebanyak 27.811 unit.
Selain compact car, segmen kendaraan penumpang lainnya, yakni MPV, juga menorehkan pertumbuhan sepanjang tahun lalu. Segmen yang diwakili Avanza, Kijang Innova, NAV1, dan Alphard tersebut menguatkan posisinya sebagai tulang punggung penjualan. Sepanjang tahun lalu, segmen ini membukukan angka penjualan total 281.741 unit atau tumbuh 5,6% dibandingkan dengan pencapaian pada 2012 sebanyak 266.705 unit.
KAGUM Group
Berawal dari bisnis pakaian dan jins di Bandung, Kagum Group dalam waktu singkat telah jauh berkembang. Selain fashion, Kagum Group juga terjun di bisnis properti, apartemen, kuliner, hingga penerbangan.
Kagum sukses mengembangkan hotel berbintang empat di berbagai penjuru kota Bandung maupun di luar Bandung, di mana empat di antaranya berdiri hanya dalam waktu lima tahun, dengan okupansi di atas 70 persen/tahun.
Tahun lalu, Kagum meresmikan 15 proyek hotel di berbagai kota, mulai dari Bali, Yogyakarta, hingga Jakarta. Sampai akhir 2013, ada 35 hotel di bawah manajemen Kagum Hotel.
Hotel milik sendiri, seperti Grand Seriti, Banana Inn, Golden Flower, Amarossa, Gino Feruci, Verona Palace, Grand Serela Kuta, Malaka, dan Grand Tjokro. Sementara apartment milik sendiri, antara lain, City Light Hotel, Grand Asia Afrika Residence, Grand Dago Apartment, The Jarrdin Apartment, dan MT Haryono Residence.
Bisnis fashion dengan hotel tentu saling bersinergi satu sama lain untuk mendukung Bandung sebagai kota tujuan wisata. Kagum pun mengembangkan sayap bisnis lain untuk mendukung pariwisata Bandung, yaitu bisnis kuliner. Kagum kini memiliki King Dynasty, Zombie Cafe, The Centrum, dan I Love Taimei sebagai cabang bisnis kuliner.
Tak sampai di situ Kagum juga membuka bisnis pendukung lainnya. Dengan alasan bahwa wisatawan harus digaet dari luar negeri, Kagum Group membeli dua pesawat BAe 146 yang diberi nama Heritage Air dengan rute penerbangan Bandung–Malaka dan Kuala Trengganu.

Kuartal III 2013, Bank BTN meraup laba bersih Rp1,06 triliun (naik 3,92%). Ini berkat pertumbuhan kredit dan pembiayaan sebesar Rp96,53 triliun dan pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar Rp88,54 triliun. Analis memprediksi laba bersih diprediksi meningkat dari perkiraaan Rp1,42 triliun menjadi Rp1,61 triliun.
Masa depan bank yang akan tetap fokus pada penyaluran kredit KPR ini sangat menjanjikan, mengingat bisnis perumahan tak akan pernah mati. Penguasa pasar pembiayaan kredit perumahan ini (94% pada 2013), selama 9 bulan pertama tahun lalu menyalurkan Rp 83,13 triliun kredit perumahan.
Kesuksesan BTN sebagai bank pembiayaan kredit perumahan tak lepas dari visi dan misi bank ini yaitu menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan, memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri terkait, pembiayaan konsumsi dan usaha kecil menengah. Selain itu, meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan produk, jasa dan jaringan strategis berbasis teknologi terkini, menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang berkualitas, profesional dan memiliki integritas tinggi, serta melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan good corporate governance untuk meningkatkan Shareholder Value, dan tak kalah pentingnya adalah mempedulikan kepentingan masyarakat serta lingkungannya.
PT Timah (Persero)

Hingga November 2013, volume ekspor dan transaksi timah batangan di Bursa Timah (BT) melonjak tajam 59,40% menjadi 3. 715 ton dengan nilai USD 85,93 juta. Dari total volume eksportasi tersebut, PT Timah menjadi smelter dengan volume terbesar, yaitu 14,7%.
Meski ekspor meningkat, jumlahnya masih jauh dari kebutuhan dunia sebesar 7.000 ton-8.000 ton per bulan. International Tin Research Institute (ITRI) memprediksi kekurangan pasokan timah akan naik menjadi 12.000 ton di 2014, dengan harga rata-rata mencapai USD 26.000 per ton. Oleh sebab itu, pengelolaan perusahaan secara prudent, modern, dan penerapan prinsip GCG, membuat masa depan PT Timah sangat menjanjikan.
Seiring naiknya harga timah dunia, perusahaan optimistis kinerja tahun ini akan jauh lebih baik. Untuk itu, perusahaan juga sudah menyiapkan capex sebesar Rp1,4 triliun untuk pengembangan usaha. Sebagian besar alokasi dana itu merupakan pengalihan dana yang tidak dapat terserap tahun lalu.
Optimisme peningkatan kinerja PT Timah sangat besar kemungkinan terwujud mengingat Direktur Utama PT Timah, Sukrisno adalah figur yang dikenal sukses menangani sejumlah perusahaan BUMN. Sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Sepuluh November ini, pernah menjabat Direktur Utama PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sampai dengan tahun 2011, dan sebelumnya berkarier di PT Semen Padang.
PT Asuransi Jiwasraya (Persero)

Ditopang strategi pemasaran yang jitu, inovasi produk baru yang kompetitif, penambahan ribuan agen, sinergi dengan berbagai pihak untuk memperluas market produk, hingga rencana-rencana akuisisi, membuat masa depan Jiwasraya sangat menjanjikan.
Tahun ini, Jiwasraya menargetkan pendapatan premi sebesar 30% menjadi Rp. 9,8 triliun Untuk mencapainya, perusahaan memperluas produk di pasar ritel, dan terus mendorong peran berbagai jalur distribusi yang dimiliki, seperti, employee benefits, bancaasurance, hingga agen.
Hingga November 2013, aset Jiwasraya tercatat sebesar Rp 9,8 triliun, meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 8,04 triliun. Nilai investasi tercatat sebesar Rp 9,01 triliun, juga meningkat dari tahun lalu yang hanya mencapai Rp 7,9 triliun.
Pada 2014 ini Jiwasraya menargetkan pendapatan premi sebesar Rp 7,8 triliun atau naik 15% dari anggaran sebelumnya. Untuk mencapai target tersebut perseroan meluncurkan dua produk unit link yaitu JS Pro Mapan dan JS Pro Idaman. Selain itu perseroan juga berencana akan menambah 600 agen di tahun ini.
Perseroan juga telah menggandeng Bank Victoria dalam memasarkan produk endowment “VIP Super Plan” yang dijamin dalam jangka waktu satu tahun. Produk menyasar nasabah premium karena menggabungkan asuransi jiwa dan produk investasi. Perusahaan akan menggandeng dua bank lagi untuk menggenjot Bancassurance, sementara produk unitlink dan tradisional juga akan semakin dikembangkan. Setidaknya ada lima produk baru tahun ini.
PT Toyota Astra Motor

Frost & Sullivan memprediksi Indonesia di masa depan akan menjadi pasar otomotif terbesar di ASEAN pada 2019 dengan total kendaraan mencapai 2,3 juta. Dengan masa depan cerah seperti itu, maka perusahaan yang paling menjanjikan di masa depan tentulah perusahaan yang paling mapan saat ini. Dialah PT Toyota Astra Motor.
Sepanjang 2013, TAM kembali membukukan rekor penjualan sebanyak 434.232 unit atau tumbuh 7,1%. Luar biasa bahwa hasil itu diperoleh di tengah situasi yang kurang mendukung, seperti, kenaikan harga BBM, depresiasi nilai tukar rupiah, inflasi tinggi, kenaikan suku bunga BI, hingga wacana implementasi regulasi terkait PPnBM.
Keberhasilan yang diraih Toyota sepanjang tahun lalu, tidak terlepas dari kepercayaan dan kesetiaan para pelanggan atas produk, teknologi, dan layanan yang selalu diutamakan Toyota, mulai dari prajual hingga purnajual.
Pada 2013, Toyota mengalami pertumbuhan penjualan di segmen kendaraan penumpang. Pertumbuhan terbesar dicapai segmen compact car, berkat hadirnya line up baru Astra Toyota AGYA dan Etios Valco, melengkapi deretan varian compact car yang sudah ada sebelumnya, yakni Toyota Yaris dan Prius. Di segmen ini, total penjualan Toyota tercatat sebanyak 48.850 unit atau tumbuh 75,6% dibandingkan dengan 2012 sebanyak 27.811 unit.
Selain compact car, segmen kendaraan penumpang lainnya, yakni MPV, juga menorehkan pertumbuhan sepanjang tahun lalu. Segmen yang diwakili Avanza, Kijang Innova, NAV1, dan Alphard tersebut menguatkan posisinya sebagai tulang punggung penjualan. Sepanjang tahun lalu, segmen ini membukukan angka penjualan total 281.741 unit atau tumbuh 5,6% dibandingkan dengan pencapaian pada 2012 sebanyak 266.705 unit.
KAGUM Group

Kagum sukses mengembangkan hotel berbintang empat di berbagai penjuru kota Bandung maupun di luar Bandung, di mana empat di antaranya berdiri hanya dalam waktu lima tahun, dengan okupansi di atas 70 persen/tahun.
Tahun lalu, Kagum meresmikan 15 proyek hotel di berbagai kota, mulai dari Bali, Yogyakarta, hingga Jakarta. Sampai akhir 2013, ada 35 hotel di bawah manajemen Kagum Hotel.
Hotel milik sendiri, seperti Grand Seriti, Banana Inn, Golden Flower, Amarossa, Gino Feruci, Verona Palace, Grand Serela Kuta, Malaka, dan Grand Tjokro. Sementara apartment milik sendiri, antara lain, City Light Hotel, Grand Asia Afrika Residence, Grand Dago Apartment, The Jarrdin Apartment, dan MT Haryono Residence.
Bisnis fashion dengan hotel tentu saling bersinergi satu sama lain untuk mendukung Bandung sebagai kota tujuan wisata. Kagum pun mengembangkan sayap bisnis lain untuk mendukung pariwisata Bandung, yaitu bisnis kuliner. Kagum kini memiliki King Dynasty, Zombie Cafe, The Centrum, dan I Love Taimei sebagai cabang bisnis kuliner.
Tak sampai di situ Kagum juga membuka bisnis pendukung lainnya. Dengan alasan bahwa wisatawan harus digaet dari luar negeri, Kagum Group membeli dua pesawat BAe 146 yang diberi nama Heritage Air dengan rute penerbangan Bandung–Malaka dan Kuala Trengganu.