Mens Obsession Awards 2014 & Mens Obsession Decade Awards 2004 - 2014

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 14 February 2014
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Inilah bintang kinerja keuangan sektor perbankan Indonesia pada 2013. Kinerjanya terus meroket secara konsisten dari tahun ke tahun sejak 2005, dan menjadi bank lokal yang paling produktif mencetak laba di Indonesia sejak 9 tahun silam.

UMKM yang menjadi fokus bisnis Bank BRI yang tidak pernah berubah semenjak bank tersebut berdiri, telah membuat Bank BRI berciri khas tersendiri yaitu icon bank UMKM di Indonesia. Manajerial bank ini sangat friendly, dan memiliki kemampuan luar biasa untuk beradaptasi dengan setiap kepentingan pasar di setiap lokasi tempat bisnis unitnya berdiri.

Tahun lalu, BRI sukses meraup laba bersih sebesar Rp 21,16 triliun, atau meningkat 14,2 persen, dengan aset mencapai Rp551,3 triliun. Kinerja itu dicapai berkat penguatan bisnis di segmen UMKM, serta pengembangan e-banking, termasuk produk dan layanan berbasis IT lainnya yang menghasilkan Fee Based Income.

Sementara itu, kredit yang berhasil disalurkan BRI mencapai 23,7 persen secara year on year, dari Rp 348,23 triliun pada Desember 2012 lalu menjadi Rp 430,62 triliun pada akhir tahun 2013. Rasio kredit bermasalah (NPL) per Desember 2013 sebesar 0,31 persen (nett), atau menurun 0,34 persen (nett). Inilah rasio terendah dalam 8 tahun terakhir.

Bisnis mikro BRI pun terus bertumbuh. Kredit mikro BRI tahun lalu tumbuh 23,7 persen, atau naik menjadi Rp 132,1 triliun. Sedangkan total dana pihak ketiga mencapai Rp 486,4 triliun atau tumbuh 11,5 persen.
Keberadaan BRI sebagai lembaga keuangan pemerintah yang andal dan terpercaya memang telah menjadi cerita sukses yang tak terbantahkan. Bank dengan jaringan terbesar ini bahkan sudah menjadi benchmark pembelajaran micro banking/finance dunia. Tercatat lebih dari 6.000 peserta dari 58 negara telah berkunjung ke BRI untuk pembelajaran tersebut.


PT Pertamina (Persero)

Inilah BUMN pertama yang masuk ke dalam daftar 500 perusahaan terbaik dunia versi Majalah Fortune. Pertamina adalah satu-satunya BUMN terintegrasi yang menyebar dari hulu ke hilir, dengan begitu banyak anak usaha. Akhir tahun lalu, Pertamina juga membentuk perusahaan patungan untuk pembangunan kompleks petrokimia kelas dunia di Indonesia.

Pertamina juga sukses melakukan transformasi bisnis di sektor hulu, dengan produksi minyak tahun lalu mencatat rekor sejarah, yakni 200 ribu barel perhari. Menurut sang CEO, Karen Agustiawan, hasil produksi minyak sebesar 200 ribu barel perhari berasal dari kinerja anak usahanya, seperti, Pertamina EP yang naik empat kali lebih tinggi dibanding lima tahun tahun lalu.

Dalam tahun terakhir, Pertamina membuktikan mampu mengambil alih dan mengelola blok-blok Migas, sehingga West Madura Offshore mampu meningkatkan produksi dari 7000 menjadi 23.000 bph. Keberhasilan juga ditunjukan Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) dalam menanggulangi penurunan dasar laut (subsidence) pada anjungan lima (L).

Menurut Karen, peningkatan lima struktur anjungan secara bersamaan merupakan aplikasi teknologi terbaru dengan skala terbesar yang pertama di seluruh dunia
Tahun lalu, Pertamina berhasil mengakuisi dua aset di luar negeri, yakni blok 405 di Aljazair dan blok West Tomasa di Irak, yang memperkuat portofolio Pertamina di kancah global. Sementara di dalam negeri, Pertamina bersama mitra telah menandatangani purchase agreement sehingga saat ini berhasil memiliki participating interest (PI) di laut Natuna.

Pertamina juga mendapatkan PI aset dalam negeri, antara lain, ONWJ, Nunukan, Ambalat, dan shale gas psc Sumatra Utara serta wilayah geothermal selawah di Aceh. Selain itu, Pertamina juga telah menggandeng PTT Global Chemical Public Company Limited (PTTGC) asal Thailand untuk pembangunan kompleks petrokimia kelas dunia di Indonesia.


PT Pegadaian (Persero)

Meski sebagian besar kegiatannya melayani kebutuhan dana masyarakat kelas menengah-bawah, kinerja perusahaan ini tetap bersinar, bahkan dalam hal mencetak laba, masih lebih baik dari sejumlah bank nasional. Tahun lalu, raihan laba mencapai Rp 1,8 trilyun.

Selain peningkatan kinerja, Pegadaian terus memantapkan proses transformasi dari bentuk Perum menjadi Persero sejak 1 April 2012. Transformasi bisnis dengan fokus di lima lini usaha (gadai konvensional, syariah, fidusia, emas, dan usaha lain), transformasi Good Corporate Governance, dan transformasi budaya kerja, berjalan sukses dan memungkinkan proses go public tahun ini.

Hingga Oktober 2013, Pegadaian telah meraup pendapatan Rp 1,3 triliun dari penjualan 2,5 ton emas, dan sudah melampaui Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2013 sebesar Rp 1,1 triliun.

Akhir tahun lalu, Pegadaian menggandeng PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk untuk bersinergi dalam program layanan remitansi dan pembayaran melalui sistem elektronik guna memberikan kemudahan kepada masyarakat. Antara lain, meliputi aspek financial inclusion, mobile outlet, APN & CUG Telkomsel, contact center, dan advertising.

Kerja sama ini akan semakin memperluas saluran distribusi dan memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan pembayaran secara elektronik. Saat ini, Pegadaian tidak sekadar memberikan layanan gadai, tetapi juga layanan lain, seperti layanan keuangan yang dilakukan perbankan.


PT Bank Bukopin Tbk.


Kinerja yang membanggakan mengantar bank ini meraih predikat Best Performance Banking 2013 dari Tempo Media Group dan CRMS Indonesia, serta sejumlah penghargaan pada Anugerah Perbankan Indonesia (APBI) 2013 dari Majalah Economic Review dan Perbanas.

Hingga Kuartal III 2013, Bukopin membukukan kenaikan laba bersih sebesar 18,86% menjadi Rp734 miliar. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh pertumbuhan kredit sebesar 16,87% atau mencapai Rp49,2 triliun. Segmen UKM merupakan kontributor terbesar penyaluran kredit yaitu mencapai Rp16,8 triliun atau setara 34,14% dari total penyaluran kredit Bank Bukopin pada sembilan bulan pertama 2013.

Segmen komersial menjadi kontributor terbesar kedua dengan membukukan penyaluran kredit sebesar Rp 15,3 triliun. Segmen ini membukukan lonjakan 71,81% atau setara Rp6,3 triliun dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya.

Kredit komoditas yang disalurkan melalui Bulog, lanjut Glen, juga melonjak 51,06% menjadi Rp7,7 triliun dibandingkan periode sama tahun 2012 sebesar Rp5,1 triliun. Sedangkan kredit mikro tumbuh 7,76% menjadi Rp3 triliun dibandingkan Rp2,7 triliun periode sama tahun lalu.

Pembukaan 30 kantor baru pada 2013 membuat Bukopin kian mantap dengan empat pilar bisnis utamanya, yaitu UKM, Mikro, Komersial dan Konsumer, dan diyakini bisa masuk dalam 10 besar bank nasional.
Untuk lebih mendorong kinerja, Bukopin melakukan right issue dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 25 persen dari total saham perusahaan. Dana segar dialokasikan sepenuhnya untuk modal kerja perusahaan pada 2014.


PT Unilever Indonesia Tbk.

Berdiri pada 1933, Unilever Indonesia tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia. Produk-produknya ada di hampir setiap rumah.
Perseroan kini memiliki delapan pabrik di Indonesia, total 43 brand utama, dan 1.000 SKU, yang dipasarkan melalui jaringan 520 distributor independen yang menjangkau 500 ribu outlet di seluruh Indonesia.

Hingga Kuartal III 2013, Unilever Indonesia membukukan penjualan Rp23,03 triliun (naik 13,23%), dengan laba Rp4,09 triliun (naik 12,05 persen). Jumlah aset perseroan per akhir September 2013 tercatat sebesar Rp13,34 triliun, bertambah dibanding posisi akhir tahun lalu senilai Rp11,98 triliun, dengan total utang akhir bulan lalu turun menjadi Rp7,83 triliun dari posisi akhir Desember 2012 sebesar Rp8,02 triliun.

Yang membanggakan, tatkala Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak sangat volatile sepanjang 2013, akibat sentimen makro ekonomi Indonesia dan pengaruh global, sektor saham konsumsi justru naik 12,91%, dan menjadi pemimpin penggerak indeks saham sepanjang 2013.

Saham Unilever Indonesia (UNVR) memimpin pergerakan indeks saham ini dengan kenaikan 21,6% menjadi Rp 26.600 secara year to date. Bahkan sempat mencatatkan kenaikan saham 47,72% menjadi Rp 30.800 pada 6 November 2013. Pada 12 Desember 2013, perseroan membagikan dividen interim sebesar Rp330 per saham dengan total Rp2,52 triliun kepada pemegang saham.



PT Telekomunikasi Selular


Inilah provider seluler yang paling berkembang saat ini. Di di tengah tekanan kondisi makroekonomi yang belum juga membaik, Telkomsel mampu terus mempertahankan performa dan kinerja positif. Hingga Triwulan III 2013, Telkomsel meraih keuntungan Rp 13,1 triliun (naik 11,9%). Telkomsel mampu mencatat jumlah pelanggan seluler sebesar 131,5 juta pengguna pada 2013. Jumlah tersebut naik 5,2% dari 2012, namun masih tercatat sebagai operator seluler terbesar di Indonesia. Per Oktober 2013, Telkomsel telah meresmikan 67 ribu BTS.

Kepedulian Telkomsel untuk melayani seluruh lapisan masyarakat di Indonesia memang sangat tinggi. Terbukti Telkomsel meresmikan pembangunan BTS ke 67.000 di pulau terluar dan terdepan di Indonesia. Ini sebagai bentuk penegasan komitmen Telkomsel kepada masyarakat untuk membangun jaringan broadband terluas di Tanah Air sehingga dapat mendukung kebutuhan komunikasi seluruh lapisan masyarakat Indonesia hingga ke pelosok.

Keberadaan Telkomsel adalah memang untuk menginspirasi masyarakat dengan memanfaatkan teknologi terdepan, produk dan layanan kompetitif, serta solusi inovatif. Telkomsel telah bertransformasi dari perannya sebagai infrastructure provider menjadi multi-platform provider sebuah babak teknologi terbaru dan konvergensi multimedia. Hal ini akan mengantarkan Indonesia menuju perekonomian masyarakat berbasis broadband sesuai roadmap teknologi selular untuk memberi manfaat bagi kemaslahatan masyarakat. Kecintaan Telkomsel pada negeri inilah yang selalu menginspirasi untuk terus berkarya menghadirkan layanan dan inovasi berkelanjutan bagi negeri.