Mens Obsession Awards 2014 & Mens Obsession Decade Awards 2004 - 2014

Gubernur Kaltim
Sejak dilantik menjadi Gubernur pada 2009-2013 dan dilanjut pada periode kedua 2013-2018, Awang Faroek terus berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Pengelolaan sumber daya alam di Kaltim dikelola dengan baik sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Keunggulan komparatif potensi pertambangan dan energi yang sangat melimpah harus dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan rakyat. Ini sekaligus sebagai modal dasar untuk mendorong tumbuhnya perekonomian yang berkelanjutan.
Tercatat Kaltim memiliki sumber daya alam (SDA) minyak bumi 745,75 MMSTB dengan produksi 16,3 persen dari produksi nasional, gas bumi 24,98 TSCF dengan produksi 36 persen dari produksi nasional. Berikutnya, batubara 37,5 miliar ton dengan produksi 51 persen dari produksi nasional 104.8 miliar ton.
Disamping itu juga memiliki 23,5 persen dari cadangan CBM nasional.
Selain itu, dalam kepemimpinan Awang Faroek selama dua periode berjalan ini, keberhasilan pembangunan di Kalimantan Timur juga dapat dilihat dari kondisi makro perekonomian selama lima tahun terakhir yang mengalami peningkatan dan relatif stabil dengan pertumbuhan ekonomi tanpa Migas yang pada tahun 2012 mencapai 11,31 persen, walaupun dengan Migas masih 3,98 persen sebagai konsekuensi masih dominannya sektor Migas dan batu bara.
Pencapaian tersebut telah melampaui target RPJMD 2013, yakni 3,72 persen. Sementara itu investasi Kaltim pada 2012 mencapai Rp30,47 triliun, terdiri dari PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) Rp7,7 triliun dan PMA (Penanaman Modal Asing) Rp22,77 triliun. Sedangkan di bidang ekspor, pada 2012 Kaltim memberi kontribusi ekspor terbesar secara nasional dengan nilai 33,79 miliar Dolar AS dan hingga Mei 2013, ekspor Kaltim sudah sebesar 13,42 miliar Dolar AS.
Ahmad Heryawan
Gubernur Jawa Barat

Ahmad Heryawan juga memiliki komitmen dan kerja nyata di bidang ketenagakerjaan. Dan itu terbukti dengan keberhasilan Jawa Barat mencapai prestasi raihan 1 juta tenaga kerja.Di bidang pendidikan, Ahmad Heryawan juga memiliki komitmen tinggi pada bidang pendidikan yang diperlihatkan antara lain dengan keberhasilan membangun sekitar 6 ribu ruang kelas tiap tahunnya.
Di periode kedua masa kepemimpinannya di Jawa Barat, Ahmad Heryawan terus meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam Peraturan Daerah (Perda) Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (TPJMD) Jawa Barat untuk lima tahun ke depan (2013-2018), berisi penajaman program prioritas yang sudah dilaksanakan selama lima tahun belakangan ini. Program tersebut adalah sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur ekonomi, perumahan rakyat untuk menengah ke bawah, perluasan lapangan kerja, dan seni budaya.
Dalam RPJMD tersebut juga termuat program normalisasi daerah aliran sungai (DAS) Citarum. Masuknya program normalisasi DAS Citarum merupakan satu di antara sejumlah program pro kerakyatan yang digulirkan Ahmad Heryawan. Perda RPJMD tentang DAS Citarum mengatur penanganan terpadu pemulihan kondisi sungai Citarum. Sungai besar di Jawa Barat ini akan disehatkan kembali secara bertahap Dari hulu hingga waduk Saguling sepanjang 77 kilometer.
Penyehatan DAS Citarum dilakukan sepanjang 20 kilometer setiap tahun. Dengan demikian, ruas DAS paling krusial sebanyak 77 kilometer mulai dari hulu dan ditargetkan rampung pada 2017.
Ahmad Heryawan
Gubernur Jawa Barat

Pertumbuhan pembangunan di Kalteng tak lepas dari peran semua pihak di bawah kepemimpinan duet Agustin Terang Narang-Achmad Diran. Selama dua periode memerintah Kalimantan Tengah (2005-2010 dan 2010-2015), terjadi peningkatan di berbagai bidang kehidupan untuk kesejahteraan masyarakat.
Di bidang pertanian misalnya, Kalteng telah mampu memberikan kontribusi besar bagi pemenuhan pangan nasional. Bahkan, pada 2012 mampu surplus beras yang cukup besar. Keberhasilan lainnya adalah dalam bidang tata kelola pemerintahan yang baik dan transparan. Keberhasilan yang satu ini membuat Kalteng dipercaya menjadi provinsi percontohan pelaksanaan program Open Government Indonesia (OGI). Kalteng adalah satu-satunya provinsi di Indonesia yang dipercaya melaksanakan program tersebut.
Pencapaian indikator pembangunan antara lain, dilihat dari peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kalteng yang selalu di atas rata-rata nasional. Demikian juga dengan angka kemiskinan dan pengangguran yang semakin turun dan terbukanya akses infrastruktur sebagai transfortasi antardaerah kabupaten dan kota di wilayah tersebut.