Men's Obsession Award 2013: The Rising Stars & The Amazing Stars
Naskah:Andi Nursaiful, Foto: Sutanto
Muda, penuh integritas, lantang bersuara, dan tak pandang bulu. Itulah gambaran dari sosok Ketua KPK Abraham Samad yang dipahami publik. Tapi bukan sekadar predikat itu saja. Sebab anak muda kelahiran 1966, ini, memiliki sesuatu yang sangat mahal dan langka bagi negeri ini: kejujuran dan nawaitu yang murni.
Dalam sebuah wawancara eksklusif selama satu jam lebih, Men’s Obsession menggali lebih dalam kesejatian diri putra Bugis berdarah ningrat satu ini. Kami juga menggali lebih dalam visinya yang terang benderang untuk Indonesia tercinta yang ia impikan.
Berbekal dari mimpi itu pula ia konsisten dalam satu bidang yang membuatnya benarbenar terobsesi, yakni bidang penegakan hukum, khususnya pemberantasan korupsi. Pendidikan tinggi hingga S3 pun semua di bidang hukum, dengan tesis yang juga bertema pemberantasan korupsi.
Ia memilih menjadi aktivis pemberantasan korupsi yang penuh risiko, meninggalkan profesi advokat yang sesungguhnya bisa membuatnya sejahtera, karena meyakini bahwa persoalan utama yang dihadapi bangsa dan Negara ini adalah soal-soal penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.
Ia menyayangkan, Indonesia hari ini seharusnya bisa menjadi negara yang makmur dan sejahtera seandainya pemerintah yang berkuasa ketika reformasi 1998 bergulir, memilih prioritas yang tepat. Yaitu mengambil langkah progresif dan radikal untuk memperbaiki sistem hukum dan penegakan hukum.
Ia memberi contoh betapa pemerintah Meksiko pernah melakukan langkah radikal ketika terjadi transformasi dari rezim otoritarian ke rezim yang lebih demokratis. Kala itu, presiden terpilih melakukan pembenahan sistem hukum terlebih dulu, karena melihat bobroknya sistem hukum yang telah memporak porandakan semua sistem yang ada.

Dalam sebuah wawancara eksklusif selama satu jam lebih, Men’s Obsession menggali lebih dalam kesejatian diri putra Bugis berdarah ningrat satu ini. Kami juga menggali lebih dalam visinya yang terang benderang untuk Indonesia tercinta yang ia impikan.
Berbekal dari mimpi itu pula ia konsisten dalam satu bidang yang membuatnya benarbenar terobsesi, yakni bidang penegakan hukum, khususnya pemberantasan korupsi. Pendidikan tinggi hingga S3 pun semua di bidang hukum, dengan tesis yang juga bertema pemberantasan korupsi.
Ia memilih menjadi aktivis pemberantasan korupsi yang penuh risiko, meninggalkan profesi advokat yang sesungguhnya bisa membuatnya sejahtera, karena meyakini bahwa persoalan utama yang dihadapi bangsa dan Negara ini adalah soal-soal penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.
Ia menyayangkan, Indonesia hari ini seharusnya bisa menjadi negara yang makmur dan sejahtera seandainya pemerintah yang berkuasa ketika reformasi 1998 bergulir, memilih prioritas yang tepat. Yaitu mengambil langkah progresif dan radikal untuk memperbaiki sistem hukum dan penegakan hukum.
Ia memberi contoh betapa pemerintah Meksiko pernah melakukan langkah radikal ketika terjadi transformasi dari rezim otoritarian ke rezim yang lebih demokratis. Kala itu, presiden terpilih melakukan pembenahan sistem hukum terlebih dulu, karena melihat bobroknya sistem hukum yang telah memporak porandakan semua sistem yang ada.