Men's Obsession Award 2013: The Rising Stars & The Amazing Stars
Naskah : Sahrudi, Foto : Anto
Jika komunikasi rakyat sudah terhubung, maka hati rakyat pun akan tersambung. Setidaknya, begitulah harapan yang tertanam dalam benak Tifatul Sembiring. Karena, tokoh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga Menteri Komunikasi dan Informatika ini yakin komunikasi adalah faktor terpenting dalam membangun silaturahmi antarrakyat Indonesia
Pria yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 28 September 1961, ini, dikenal sebagai politisi yang memiliki integritas dan kapabilitas yang kuat. Ia merintis karier politiknya dari posisi bawah. Tidak serta merta menjadi pimpinan di partai berbasis Islam tersebut, Tifatul Sembiring atau akrab disapa Tif terpilih menjadi Presiden PKS periode 2005-2010. Saat kuliah, ia adalah aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) dan pernah duduk sebagai Dewan Pertimbangan Pusat Perhimpunan Keluarga Besar PII 2008- 2011.
Perjalanannya dalam berorganisasi dan berpolitik inilah yang membuat Tif ‘tahan banting’ sebagai politisi. Karena itu pula ia dikenal tak hanya sebagai politisi yang juga ustadz, tapi juga sebagai orator ulung yang mampu mengobarkan semangat massa. Itu ia buktikan dalam sejumlah aksi yang diikuti ribuan kader PKS.
Meski partai yang ikut dibidaninya itu berdasarkan syariat Islam, pria yang lahir dari pasangan orang tua yang berasal dari Suku Karo dan Minangkabau ini tetaplah seorang nasionalis tulen. Kecintaannya terhadap negeri, adalah bagian dari pengamalannya sebagai seorang muslim. Keberadaannya sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika tak lepas dari eksistensinya dalam dunia politik. Selain sebagai salah satu pendiri PKS, ia juga pernah menjadi Presiden PKS. Dalam masa kepemimpinannya, PKS berhasil meraih 57 kursi di DPR RI.
.jpg)
Pria yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 28 September 1961, ini, dikenal sebagai politisi yang memiliki integritas dan kapabilitas yang kuat. Ia merintis karier politiknya dari posisi bawah. Tidak serta merta menjadi pimpinan di partai berbasis Islam tersebut, Tifatul Sembiring atau akrab disapa Tif terpilih menjadi Presiden PKS periode 2005-2010. Saat kuliah, ia adalah aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) dan pernah duduk sebagai Dewan Pertimbangan Pusat Perhimpunan Keluarga Besar PII 2008- 2011.
Perjalanannya dalam berorganisasi dan berpolitik inilah yang membuat Tif ‘tahan banting’ sebagai politisi. Karena itu pula ia dikenal tak hanya sebagai politisi yang juga ustadz, tapi juga sebagai orator ulung yang mampu mengobarkan semangat massa. Itu ia buktikan dalam sejumlah aksi yang diikuti ribuan kader PKS.
Meski partai yang ikut dibidaninya itu berdasarkan syariat Islam, pria yang lahir dari pasangan orang tua yang berasal dari Suku Karo dan Minangkabau ini tetaplah seorang nasionalis tulen. Kecintaannya terhadap negeri, adalah bagian dari pengamalannya sebagai seorang muslim. Keberadaannya sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika tak lepas dari eksistensinya dalam dunia politik. Selain sebagai salah satu pendiri PKS, ia juga pernah menjadi Presiden PKS. Dalam masa kepemimpinannya, PKS berhasil meraih 57 kursi di DPR RI.