Men's Obsession Award 2013: The Rising Stars & The Amazing Stars
Naskah: Sahrudi, Foto: Sutanto
Jika menyebut nama Yusril Ihza Mahendra maka yang teringat dalam benak adalah sosok seorang pria cerdas yang pernah menduduki posisi penting di negara ini, dan pengacara andal yang sering memenangkan perkara gugatan judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK). Bahkan seorang anggota parlemen menyebut Yusril Ihza Mahendra (YIM) sebagai spesialis dalam hal gugat menggugat di MK.
Lahir di Lalang, Manggar, Belitung Timur, 5 Februari 1956. Bakat politiknya memang sudah terlihat sejak remaja. Ia pernah menjadi Ketua OSIS di SMP dan SMA, dan KAPPI di tingkat Rayon. Juga terpilih menjadi Ketua Majelis Permuswaratan Mahasiswa (MPM) UI, ketika kuliah. Ia juga sempat menjadi anggota Pemuda Muslimin, sebuah organisasi yang berafiliasi kepada Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII). Kemudian semasa mahasiswa, ia bergabung ke Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Badan Komukasi Pemuda Masjid Indonesia (BKPMI).
Ia pernah pula duduk dalam kepengurusan Muhammadiyah, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Di Era Reformasi, atas anjuran dan dukungan berbagai kalangan, Yusril “didaulat” untuk menjadi Ketua Umum Partai Bulan Bintang. Berawal dari dunia akademis dan dunia aktivis itulah ia akhirnya memasuki dunia politik. Tiga kali menjadi menteri, dua kali Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, dan satu kali menjadi Menteri Sekretaris Negara. Pernah pula menjadi Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat.

Lahir di Lalang, Manggar, Belitung Timur, 5 Februari 1956. Bakat politiknya memang sudah terlihat sejak remaja. Ia pernah menjadi Ketua OSIS di SMP dan SMA, dan KAPPI di tingkat Rayon. Juga terpilih menjadi Ketua Majelis Permuswaratan Mahasiswa (MPM) UI, ketika kuliah. Ia juga sempat menjadi anggota Pemuda Muslimin, sebuah organisasi yang berafiliasi kepada Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII). Kemudian semasa mahasiswa, ia bergabung ke Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Badan Komukasi Pemuda Masjid Indonesia (BKPMI).
Ia pernah pula duduk dalam kepengurusan Muhammadiyah, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Di Era Reformasi, atas anjuran dan dukungan berbagai kalangan, Yusril “didaulat” untuk menjadi Ketua Umum Partai Bulan Bintang. Berawal dari dunia akademis dan dunia aktivis itulah ia akhirnya memasuki dunia politik. Tiga kali menjadi menteri, dua kali Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, dan satu kali menjadi Menteri Sekretaris Negara. Pernah pula menjadi Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat.