Men's Obsession Award 2013: The Rising Stars & The Amazing Stars
Naskah: A. Rapiudin, Foto: Fikar Azmy
Seorang pemimpin harus bisa menjadi teladan dan memberi contoh kepada jajaran di bawahnya. Tetapi, menjadi pemimpin tak cukup hanya sekadar itu. Ia juga harus mampu memberi inspirasi dan solusi bagi perusahaan dan menjalankan fungsi serta perannya dengan baik baik.
Kalimat itu meluncur dari lisan Elvyn G Masassya, Direktur Utama PT Jamsostek. Elvyn tak sekadar berucap. Ia mempraktikkannya langsung di lapangan. Tiga perusahaan yang pernah ditanganinya sebelum bergabung di Jamsostek, semuanya mampu ia ‘poles’ dengan mengkilat hingga mampu keluar dari kesulitan bahkan maju dan tumbuh dengan pesat. Saat diserahi tugas memimpin Bank Permata, misalnya, kondisi bank hasil merger 5 bank itu dalam keadaan bermasalah. Elvyn kemudian melakukan perubahan menyeluruh di semua lini.
Hasilnya lebih kurang 4 tahun ia di sana, Bank Permata tumbuh menjadi satu bank yang cukup dominan di Indonesia. Hal yang sama dilakukannya saat diberi kepercayaan berkarir di PT Petrochemical Industries. Perusahaan yang juga tengah dirundung masalah mampu dibawanya melewati masa-masa kritis.
Yang lebih signifikan adalah ketika ia ditunjuk menjadi Direktur Investasi Jamsostek. Saat itu, Jamsostek dalam kondisi rugi. Kurang lebih 3, 5 tahun Elvyn di posisi tersebut, dengan kerja keras bersama seluruh jajarannya, asset perusahaan tumbuh lebih dari 100%. “Ketika saya ditugaskan asset investasinya masih di angka Rp 60 triliun. Sekarang asetnya mencapai Rp 130 triliun. Kemudian investasi dari potensi rugi saat itu, sekarang ini terus meningkat. Pada November 2012, dana investasi Jamsostek sudah mencapai Rp 130 triliun. Ini sudah melebihi target. Bahkan, melampui target akhir tahun sebesar Rp 125 triliun,” terang Elvyn.
Menurutnya, hasil bagus yang diperoleh perusahaan sesungguhnya tak lepas dari perbaikan yang dilakukan pada sistem. “Di awal saya menjabat Direktur Investasi Jamsostek adalah membuat sistem baru yang lebih transparan, lebih baku. Jadi, saya siapkan satu sistem dan diimplementasikan di lapangan. Itulah capaian yang rasakan cukup membanggakan,” ujarnya.

Kalimat itu meluncur dari lisan Elvyn G Masassya, Direktur Utama PT Jamsostek. Elvyn tak sekadar berucap. Ia mempraktikkannya langsung di lapangan. Tiga perusahaan yang pernah ditanganinya sebelum bergabung di Jamsostek, semuanya mampu ia ‘poles’ dengan mengkilat hingga mampu keluar dari kesulitan bahkan maju dan tumbuh dengan pesat. Saat diserahi tugas memimpin Bank Permata, misalnya, kondisi bank hasil merger 5 bank itu dalam keadaan bermasalah. Elvyn kemudian melakukan perubahan menyeluruh di semua lini.
Hasilnya lebih kurang 4 tahun ia di sana, Bank Permata tumbuh menjadi satu bank yang cukup dominan di Indonesia. Hal yang sama dilakukannya saat diberi kepercayaan berkarir di PT Petrochemical Industries. Perusahaan yang juga tengah dirundung masalah mampu dibawanya melewati masa-masa kritis.
Yang lebih signifikan adalah ketika ia ditunjuk menjadi Direktur Investasi Jamsostek. Saat itu, Jamsostek dalam kondisi rugi. Kurang lebih 3, 5 tahun Elvyn di posisi tersebut, dengan kerja keras bersama seluruh jajarannya, asset perusahaan tumbuh lebih dari 100%. “Ketika saya ditugaskan asset investasinya masih di angka Rp 60 triliun. Sekarang asetnya mencapai Rp 130 triliun. Kemudian investasi dari potensi rugi saat itu, sekarang ini terus meningkat. Pada November 2012, dana investasi Jamsostek sudah mencapai Rp 130 triliun. Ini sudah melebihi target. Bahkan, melampui target akhir tahun sebesar Rp 125 triliun,” terang Elvyn.
Menurutnya, hasil bagus yang diperoleh perusahaan sesungguhnya tak lepas dari perbaikan yang dilakukan pada sistem. “Di awal saya menjabat Direktur Investasi Jamsostek adalah membuat sistem baru yang lebih transparan, lebih baku. Jadi, saya siapkan satu sistem dan diimplementasikan di lapangan. Itulah capaian yang rasakan cukup membanggakan,” ujarnya.