Kiprah Kabinet Kerja Di 73 Tahun kemerdekaan Sebuah Pencapaian
Naskah: Arief Sofiyanto Foto: Istimewa
Di bawah kepemimpinan Aas Asikin Idat, PT Pupuk Indonesia (Persero) meraih banyak prestasi. Antara lain, membantu program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional dengan menyalurkan pupuk sebesar 11,4 juta ton sepanjang 2017 kepada para petani. Belum lagi pengembangan sejumlah proyek besar yang tengah dipersiapkan, seperti, pembangunan pabrik NPK di PT Pupuk Iskandar Muda sebesar 1 juta ton per tahun, PT Pupuk Kujang Cikampek sebesar 200.000 ton per tahun, PT Petrokimia Gresik sebesar 500.000 ton per tahun, dan PT Pupuk Kalimantan Timur sebesar 1 juta ton per tahun.
Pupuk Indonesia menemui banyak tantangan pada tahun 2017, salah satunya kenaikan harga gas. Namun di tangan Aas, hal itu tidak menjadi masalah karena pihaknya telah mempersiapkan berbagai langkah untuk menghadapi hal tersebut. Di antaranya dengan melakukan efisiensi dalam operasional dan meningkatkan reliabilitas pabrik. Perseroan juga mengganti unit steam dan energi dari gas menjadi batu bara serta mengembangkan produk-produk pupuk yang persentase kebutuhan gasnya sedikit, seperti NPK. Selain itu, Pupuk Indonesia juga menambah gudang penyangga dan menyediakan sarana transportasi untuk ke kios remote serta menginvertarisir kebutuhan pupuk yang akan ditangani di wilayah terpencil. Pupuk Indonesia melalui anak usahanya PT Pupuk Indonesia Pangan (PIP) mengembangkan Rice Center, bertujuan untuk dapat turut berperan meningkatkan kesejahteraan petani melalui penyediaan bimbingan teknis dan jaminan pembelian hasil panen, serta berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah melalui kerjasama dengan Perusahaan Daerah.
Kinerja positif juga ditorehkan perseroan pada 2018 ini. Terbukti, Pupuk Indonesia berhasil mencatatkan produksinya mencapai 3,95 juta ton per April 2018. Angka tersebut melampaui target yang telah ditetapkan perseroan sebelumnya yakni sebesar 3,44 juta ton. Selain produksi pupuk yang naik, produksi non-pupuk juga mengalami peningkatan dari 1,54 juta ton menjadi 1,82 juta ton per April 2018. Melihat capaian hingga April 2018, perseroan optimistis target sepanjang 2018 akan tercapai, untuk produksi pupuk sebesar 11,2 juta ton dan nonpupuk 6,64 juta ton. Kinerja Pupuk Indonesia di bawah kepemimpinan Aas Sadikin juga diapresiasi pihak luar dengan meraih segudang penghargaan bergengsi, antara lain, menjadi juara umum dan menyabet gelar Lima Besar Perusahaan Terbaik ICCA II 2017, Peringkat I Kategori BUMN, Peringkat I Kategori Organization Structure, dan Peringkat I Kategori Corporate Secretary. Ajang ini diikuti 23 perusahaan BUMN, Anak Perusahaan BUMN, Pemerintahan, BUMD, Swasta Tbk dan non-Tbk.
Yang juga membanggakan, Pupuk Indonesia mendapat penghargaan gratifikasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kategori “BUMN/D dengan Unit Pengendali Gratifikasi Terbaik Harapan II Tahun 2015. Untuk mendukung penerapan kebijakan tersebut, Pupuk Indonesia pun telah membentuk Whistlebolwing System (WBS) yang digunakan untuk mengoptimalkan peran serta insan Perseroan maupun mitra kerja dalam mengungkap pelanggaran yang terjadi di lingkungan Perusahaan. Selain itu, Pupuk Indonesia juga diganjar penghargaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2017 kategori Instansi dengan LHKPN Terbaik. Penghargaan ini adalah bentuk apresiasi KPK kepada perusahaan yang telah berkomitmen tinggi dalam pencegahan korupsi melalui LHKPN.