Kiprah Kabinet Kerja Di 73 Tahun kemerdekaan Sebuah Pencapaian
Naskah: Arif Rahman Hakim Foto: Istimewa
Tahun 2016 merupakan tahun yang sangat penting dalam perjalanan karier Muhammad Awaluddin. Ia mendapat tugas dari pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi Direktur Utama PT Angkasa Pura II (AP II) pada 9 September 2016, menggantikan Budi Karya Sumadi yang diangkat menjadi Menteri Perhubungan. Sebelumnya Awaluddin menjabat Direktur Enterprise & Business Service PT Telkom.
Di bawah kendali komando Awaluddin AP II yang mengelola bandara udara (bandara) di wilayah Indonesia Barat tersebut berkinerja apik. Pada 2017 membukukan peningkatan pendapatan sebesar Rp8,24 triliun atau meningkat 24% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni Rp6,65 triliun. Pendapatan sepanjang Januari – Desember 2017 sebesar Rp5,019 triliun berasal dari bisnis aeronautika, seperti Tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U), biaya pendaratan pesawat, dan pemakaian garbarata. Sementara itu, bisnis non-aeronautika seperti konsesi, sewa ruang, reklame, serta bisnis kargo dan sebagainya pada periode yang sama mencetak pendapatan Rp3,23 triliun.
Peningkatan pendapatan ini sejalan dengan naiknya arus penumpang pesawat di 13 bandara yang dikelola perusahaan, dari 95 juta penumpang pada 2016 naik 10,83% menjadi 105 juta penumpang pada 2017. Periode Januari - Maret 2018 AP II mencatatkan performa postitif, di mana perseroan telah melayani sekitar 26,9 juta penumpang di seluruh bandara yang dikelola. Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan lebih dari 10,4% dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 24,3 juta penumpang. Selain itu, di seluruh bandara AP II selama Januari-Maret 2018 untuk pergerakan pesawat juga mengalami peningkatan, yaitu 10.3% menjadi 210.542 pergerakan di tahun ini dibandingkan dengan tahun 2017, yakni sekitar 190.944 pergerakan.
Adapun jumlah penumpang dan jumlah pergerakan pesawat terbesar berasal dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang merupakan bandara utama perseroan dengan jumlah penumpang sekitar 15.5 juta penumpang atau mengalami kenaikan sekitar 6% dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 14.6 juta penumpang dan jumlah pergerakan pesawat 112.329 pergerakan yang meningkat 7.8% dibandingkan tahun 2017 yaitu 112.329 pergerakan. “Pertumbuhan penumpang dan pergerakan pesawat di Q1/2018 yang sejauh ini lebih dari 10% merupakan dampak positif dari upaya kami yang telah mengoperasikan beberapa bandara dan terminal baru,” terang Awaluddin. Awaluddin dilahirkan di Jakarta, 15 Januari 1968. Ia menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Elektro dari Universitas Sriwijaya pada tahun 1991, Master of Business Administration dari European University Antwerp Belgium (1998), dan S3 Doktor Ilmu Manajemen dari Universitas Padjadjaran (2016). Selanjutnya Awaluddin mengambil Executive Education Program di Harvard Business School, Amerika Serikat.
Dia mengawali kariernya di Telkom setelah lulus dari Universitas Sriwijaya. Semula menjadi staf perencanaan di kantor pelayanan Telkom Surabaya, Jawa Timur. Pria ini dikenal sebagai pekerja keras. Pelan tapi pasti kariernya meroket. Pada periode 2005 – 2007 ia menduduki kursi Vice President Public & Marketing Communication Telkom di PT Telkom Indonesia. Selanjutnya menjadi Executive General Manager Divisi Akses, Executive General Manager Divisi Regional 1 Sumatera di PT Telkom Indonesia Tbk (2007 – 2010). Kemudian menjabat Direktur Utama PT Infomedia Nusantara (2010 – 2012), dan Direktur Enterprise & Business Service di PT Telkom (2012 – 2016).