Kiprah Kabinet Kerja Di 73 Tahun kemerdekaan Sebuah Pencapaian
Naskah: Iqbal Ramdhani Foto: Dok. BRI
Komitmen Suprajarto untuk terus memberikan peningkatan terhadap perusahaannya, dibuktikan dengan segudang prestasi yang ditorehkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, seperti sepanjang semester I/2018, bank berkode emiten BBRI itu mampu mencatatkan laba konsolidasi sebesar Rp14,9 triliun. Naik 11% dari posisi yang sama tahun 2017 sebesar Rp13,4 triliun.
Secara konsolidasi aset Bank BRI per Triwulan II 2018 tercatat sebesar Rp 1.153,2 Triliun, naik sebesar 12,3% year on year (yoy). Hingga akhir Juni 2018, secara konsolidasi Bank BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp794,3 triliun atau naik sebesar 15,46% dibandingkan dengan penyaluran kredit pada akhir Juni 2017 yang tercatat sebesar Rp 687,9 Triliun. Sektor UMKM masih mendominasi portofolio penyaluran kredit Bank BRI yang tercatat senilai Rp602,7 triliun atau sebesar 75,9% dari keseluruhan portofolio kredit BRI. Sebagai bank terbesar yang mendapatkan alokasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari pemerintah, Bank BRI berhasil menyalurkan KUR senilai Rp44,4 triliun kepada lebih dari 2,2 juta debitur hingga akhir Juni 2018. Pencapaian ini tercatat setara 55,9% dari target penyaluran KUR BRI di tahun 2018 yakni sebesar Rp79,7 triliun.
“Salah satu strategi di balik tingginya penyaluran KUR BRI, yakni dengan digitalisasi proses pengajuan KUR. Melalui digitalisasi, Bank BRI mampu memangkas SLA pengajuan KUR serta meningkatkan produktivitas tenaga pemasar atau biasa disebut Mantri BRI,” terang Tokoh Perubahan Republika 2017 itu. Sementara rasio kredit bermasalah, yakni NPL Gross BRI, tercatat sebesar 2,41 persen. Jumlah itu lebih kecil daripada rata-rata NPL industri perbankan di Indonesia sebesar 2,67 persen pada Juni 2018.
Suprajarto menuturkan, saat ini BRI menuju menjadi Bank Digital, proses digitalisasi terus dilakukan dan sudah mulai menujukkan hasil yang cukup memuaskan. Beberapa inovasi produk dan layanan sudah dirilis bank yang berada di peringkat teratas daftar “The Most Valuable Bank Brands” di Indonesia menurut riset “Brand Finance Top 500 Most Valuable Bank Brands 2018 tersebut di tahun ini, antara lain Sabrina, Smart BRI Virtual Assistance atau Chatbot. Ada pula, Indonesia Mall, sebuah platform untuk Innovation Ecosystem, sehingga
menjadi wadah untuk UMKM Naik kelas, go international. Digitalisasi Proses Kredit di Mikro yang disebut BRIspot dan Di kredit Konsumer yang disebut My BRI.
Pada awal Agustus 2018, BRI sudah memiliki izin dari BI dan OJK untuk produk Transaksi berbasis aplikasi yang baru, yaitu My QR. Aplikasi berbasis QR Code ini akan mempermudah transaksi pembayaran nasabah, sehingga diharapkan transaksi dan tabungan nasabah BRI semakin meningkat Selain itu, Bank BRI sedang memperkuat ekosistem digital dengan mengintegrasi banking solution (e-channel, keagenan, open banking service) untuk mendukung berbagai model bisnis (Fintech, e-commerce, corporate institution, government, enterprise service) dan didukung oleh kemampuan data analytic untuk mencapai aspirasi BRI sebagai Bank as a Platform. BRI juga akan mengembangkan API (open banking service – Red.) karena ini penting sehingga terus diperkuat. Tujuan API adalah BRI mampu untuk memberikan layanan keuangan kepada siapapun.
Menutup pembicaraan, Suprajarto mengungkapkan obsesinya, yakni ingin mengakselerasi pertumbuhan Perusahaan Anak BRIdengan cara sinergi antar Perusahaan Anak dan dengan Induk. Hal tersebut untuk mendukung mewujudkan BRI Group sebagai one stop financial service solution. Selain itu, ia ingin mengantarkan BRI menjadi bank digital.