Kiprah Kabinet Kerja Di 73 Tahun kemerdekaan Sebuah Pencapaian
Naskah: Elly Simanjuntak Foto: Fikar Azmy
“Kiat sukses saya adalah kita harus menjadi orang yang mempunyai sikap yang positif (attitude) yang melengkapi kompetensi (aptitude). Dengan kata lain, Emotional Intelligence atau EQ berperan besar membuat seberapa tinggi karier kita nanti (altitude).”
Peraih Master of Chemical Engineering dari Steven’s Institute of Technology dan Master of Business Administration, Finance, St. John’s University ini mengawali kariernya di dunia perbankan sebagai management trainee pada tahun 1988. Loyalitas dan kemampuan yang mumpuni membuat Batara Sianturi dipercaya memegang posisi tinggi sebagai CEO Citibank Indonesia. Dia pun sukses mengukir sejarah terpilih dalam jajaran direksi perbankan luar negeri, karena termasuk pria Indonesia pertama yang diangkat sebagai CEO Citibank Hungary and Regional Head for Citibank Hungary and the Balkan & Baltic regions (13 negara di Central Eastern Europe), serta setelahnya sebagai CEO Citibank Philippines and Regional Head Citibank Philippines and Guam.
Selain itu, lelaki yang mendapat empat gelar sarjana, dua Bachelor dan dua Master, dari beberapa universitas ternama Amerika ini pernah bertugas sebagai general manageroverseas mortgage Citibank Australia, dengan tanggung jawab memajukan pasar properti financing di wilayah Singapura, Hong Kong, dan Indonesia. Sejak Juni 2015, Batara diminta kembali ke Tanah Air sebagai CEO Citibank Indonesia. Karier bankir kelahiran Jakarta ini termasuk membanggakan. Tak terasa tahun ini sudah 30 tahun Batara mengabdi ke Citibank dengan masa kerja 12 tahun dihabiskan di Citibank luar negeri dan sisanya 18 tahun di Citibank Indonesia. “Menurut saya tidak semua orang mau pindah bekerja ke luar negeri dengan membawa istri dan anak-anaknya yang masih kecil. Namun, saya merasa orang Indonesia itu sebenarnya mampu menjadi pemimpin perusahaan di negara lain. Sewaktu saya diminta kembali ke Tanah Air, saya datang membawa misi untuk membagikan pengalaman bekerja di luar negeri kepada para karyawan di sini,” ungkapnya dengan nada bersemangat. Sebagai seorang leader, dia sudah mengalami ‘asam garam’ kehidupan berkarier.
Tantangan dan kendala memang tak bisa lepas dari kehidupan manusia, termasuk urusan pekerjaan. Ini semua menjadi pelajaran berharga bagi dirinya untuk bisa menjadi pemimpin mumpuni dan bijaksana. Ketika ditanya apakah kiat suksesnya selama ini, dia langsung menjawab, “Sebenarnya sederhana, ya. Pertama, memang kita harus menjadi orang yang smart dan terbaik. Sifat kompetensi sebagai basic mesti dimiliki, atau istilah kerennya ‘aptitude’. Tapi, agar kita menjadi berbeda dengan lainnya, ternyata Emotional Intelligence atau EQ berperan besar membuat seberapa tinggi karier kita nanti.” Seperti ada pepatah mengatakan: "It’s not about your aptitude (IQ), but it’s your attitude (EQ), which will determine your career altitude”. Jadi, cara kita bersikap juga harus dijaga dalam bekerja, baik kepada atasan, bawahan, maupun partner bisnis. Batara melihat mereka yang sukses adalah orangorang yang antara lain memiliki very good interpersonal skill dan good character.
Kinerja positif Citibank Indonesia di bawah kepemimpinan Batara terus berlanjut. Menutup tahun 2017, Citibank mencatat laba bersih sebesar Rp2,51 triliun, peningkatan 10% dari 2016. Peningkatan laba bersih Citibank ini berasal dari pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 5,1% menjadi Rp4,33 triliun, dan pertumbuhan pendapatan fee-based sebesar 6,6% menjadi Rp2,1 triliun. Pendapatan bunga bersih Citibank ditopang oleh kinerja yang seimbang antara Institutional Banking dan Consumer Banking yang masing-masing menyumbang 54% dan 46% terhadap pendapatan bunga bersih Citibank pada tahun 2017. Hal ini memberikan kontribusi pada peningkatan Return on Asset (ROA) menjadi 4,34% dari 4,14% pada tahun sebelumnya dan peningkatan pada Return on Equity (ROE) menjadi 15,51% dari 14,88% pada tahun 2016.