Tokoh Berpengaruh di Indonesia 2015

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 21 August 2015

Naskah: Sahrudi Foto: Dok. MO

Kepemimpinan Awang Faroek Ishak sebagai Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) semakin memperlihatkan keberpihakannya kepada rakyat. Hal itu terlihat dari peningkatan kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim yang berorientasi pada kebutuhan rakyat semakin terlihat.

Tak heran kalau kemudian Pemprov Kaltim meraih peringkat 3 besar dari 26 provinsi di luar Pulau Jawa dalam penyampaian Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) 2013 yang dinilai pada 2014 dan diumumkan April 2015 lalu. Itu artinya, jika dihitung secara nasional maka Kaltim masuk peringkat ketujuh besar dengan status tinggi.  


Prestasi tingkat nasional tersebut lebih baik dari tahun sebelumnya yang hanya mampu mencapai di peringkat sembilan. Hal ini diraih Kaltim berdasarkan peningkatkan kinerja beberapa aspek program pembangunan di daerah, mulai dari program pendidikan, kesehatan, infrastruktur, olahraga hingga kesenian serta sektor pariwisata.


Selain tingkat provinsi secara nasional, ternyata beberapa kabupaten/kota Kaltim mampu meraih prestasi yang membanggakan, antara lain Kutai Kartanegara peringkat 10 dengan status sangat tinggi, Berau peringkat 27 dengan status sangat tinggi, terendah Kabupaten Paser diperingkat 129. Sedangkan untuk tingkat kota, Samarinda menempati posisi keenam dengan status sangat tinggi, Balikpapan peringkat 11 dengan status sangat tinggi dan Bontang peringkat 12 sangat tinggi.


Dari prestasi tersebut, maka dapat dinilai bahwa kinerja penyelenggaraan pemerintahan di Kaltim sudah baik dan merata di kabupaten/kota. Dengan prestasi tersebut, Pemprov Kaltim meminta agar kabupaten/kota yang belum meraih prestasi yang memuaskan untuk terus meningkatkan kinerjanya, sementara yang telah berhasil diharapkan jangan merasa puas dari hasil tersebut. Misalnya, Paser diperingkat 129 dan Kutai Timur diperingkat 107 dengan status nilai tinggi.


Untuk meningkatkan prestasi tersebut, banyak cara yang dilakukan, contohnya penyampaian laporan penyelenggaraan pemerintahan harus sesuai dengan kondisi kinerja di lapangan. Termasuk ketika menyampaikan dokumen laporan penyelenggaraan pemerintahan, sehingga penilaian tersebut semakin baik. Artinya pelaporan tersebut menjadi perhatian pemerintah kabupaten/kota.


Selain memprioritaskan pembangunan untuk rakyat, Awang juga semakin dekat dengan rakyatnya. Hal itu ditunjukkan dengan didirikannya Awang Faroek Institute yang membuka ruang diskusi antara pemimpin dan rakyat melalui forum “Rembuk Rakyat”.


Kedekatannya dengan rakyat dan orientasi kerja yang merakyat itu pula yang membuat tingkat kepuasan masyarakat Kaltim terhadap kinerjanya.


Hal ini terungkap dari hasil survei Indo Barometer yang dilakukan pada minggu ketiga Februari tahun ini. Salah satu lembaga survei terkemuka di Indonesia ini melakukan survei di 10 kabupaten dan kota di Kaltim dengan 1.250 responden menggunakan metode multistage random.


“Sebanyak 74,3 persen penduduk Kaltim menyatakan puas dengan kinerja Gubernur Awang Faroek Ishak dan 23,1 persen yang tidak. Selebihnya, 2,6 persen tidak memberi jawaban,” kata Direktur Indo Barometer, M Qodari saat paparan hasil survei lembaganya, beberapa waktu lalu.


Kepuasan masyarakat terlihat dari ketersediaan fasilitas dan sarana pendidikan yang memadai mencapai 25,5 persen, tersedianya kesehatan gratis 17,2 persen dan perbaikan infrastruktur mencapai 15,6 persen.


Sedangkan program kerja yang dinilai masih memberikan nilai positif dalam pandangan masyarakat antara lain perbaikan infrastruktur mencapai 29,7 persen, perbaikan jalan yang kurang baik 8,4 persen dan jaringan listrik yang belum memadai 6,8 persen. Rud