Tokoh Berpengaruh di Indonesia 2015

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 21 August 2015

Naskah: Silvy Riana Putri, Foto: Istimewa

Si Anak Singkong menjadi miliader, ya dialah Chairul Tanjung dengan kiprah perusahaan konglomerasi miliknya. Kesuksesan bisnisnya turut mempengaruhi hajat hidup orang banyak.

Perusahaan konglomerasi milik CT, sapaan  akrabnya, membawahi beberapa anak perusahaan, seperti Trans Corp., Bank Mega, dan CT Global Resources. Chairul Tanjung diakui sebagai salah satu pengusaha tersukses Indonesia.


Pertengahan tahun ini, seperti yang dilansir majalah Fortune, kekayaannya tercatat sebesar USD4,3 miliar, atau naik dari sebelumnya USD4 miliar. Ia juga masuk dalam daftar orang terkaya dunia versi Forbes pada Maret 2015, yaitu di peringkat 381.


Salah satu kisah ekspansi CT yang menjadi perbincangan adalah akuisisi Carrefour, peritel asal Prancis. Awalnya, Trans Corp. yang pada 2010 bernama Para Group, membeli 40 persen saham Carrefour senilai USD300 juta. Dua tahun kemudian, ia mengakuisisi 60% saham yang tersisa dengan harga USD750 juta atau Rp9,3 triliun.


Jika dijumlahkan butuh Rp13,1 triliun untuk menguasai Carrefour Indonesia. Ke depannya, CT berencana mengganti semua nama Carrefour dengan Transmart sebagai bentuk pelabelan gerai ritel nasional. Selain di sektor ritel, CT juga memiliki bisnis di berbagai sektor, misalnya media, properti dan taman hiburan, gaya hidup, layanan finansial, dan sumber daya alam.


Tak sekadar sukses sebagai pengusaha, sebab di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ia pernah menjabat Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) dan Menko Perekonomian menggantikan Hatta Rajasa di tahun 2014.


Suksesnya CT tidak diraih dalam waktu singkat. Selepas menyelesaikan sekolahnya di SMA Negeri 1 Jakarta pada tahun 1981, Chairul masuk Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (lulus 1987). Ketika kuliah inilah ia mulai masuk dunia bisnis dan juga mendapat penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional 1984-1985.


Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha, membuat bisnisnya semakin berkembang. Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan  dirinya ke tiga bisnis inti: keuangan, properti, dan multimedia.


Dia menamakan perusahaan tersebut dengan Para Group. Perusahaan konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father holding company, yang membawahkan beberapa sub-holding, yakni Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi), dan Para Inti Propertindo (properti).


Di bawah Para Group, Chairul memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial, antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah, dan Mega Finance.


Sementara di bidang properti dan investasi, perusahaan tersebut membawahi Para Bandung Propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, dan Mega Indah Propertindo. Di bidang penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans7, Mahagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio.


Pada tanggal 1 Desember 2011, CT meresmikan perubahan Para Grup menjadi CT Corp. CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam.


Kesuksesannya dalam berbisnis tidak menempuh jalan yang mudah. Berawal dari jiwa militan seorang CT, masa kecil yang sederhana bukan dijadikan hambatan, melainkan tantangan. Kini di usia 53 tahun, CT sudah menjadi inspirator dan motivator pengusaha muda sekaligus mengelola bisnis yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Pul