Tokoh Berpengaruh di Indonesia 2015

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 21 August 2015

Naskah: Suci Yulianita, Foto: Dok.MO

Totalitas Eddy Hussy di dunia properti nasional  membuat ia dipercaya untuk memimpin DPP Realestat Indonesia (REI).  Perannya saat ini menjadi sangat penting ketika pemerintah mencanangkan program sejuta rumah rakyat. 

Kini, REI berusaha mempercepat pembangunan rumah bagi masyarakat khususnya masyarakat menengah ke bawah. Saat ini anggota REI telah membangun 40.000 rumah dan ditargetkan bisa menembus 50.000 sampai akhir 2015.  

   
Adalah Eddy Hussy, sang Ketua Umum DPP REI periode 2013 – 2016 sebagai salah satu tokoh di balik perkembangan organisasi pengembang properti ini. Sebelum dipercaya menjadi Ketua Umum DPP REI, Eddy adalah Ketua Real Estate Indonesia (REI) Korwil Batam.


Dialah yang memperjuangkan terbentuknya DPD REI Khusus Batam pada Munas REI 2002 di Jakarta. Eddy pun kemudian terpilih sebagai Ketua DPD REI Batam selama dua periode (2002 – 2008). Setelah itu, ia menjabat Wakil Ketua Umum DPP REI bidang Hubungan Luar Negeri (2007 – 2010), dan pada periode 2010 – 2013, Eddy didapuk sebagai Sekjen DPP REI.


Eddy mengapresiasi positif program sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Ia berharap pemerintah melakukan regulasi untuk mempermudah dan mendukung pengembang perumahan sebagai mitra strategis dalam mewujudkan program tersebut.


Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimoeljono, juga mengatakan bahwa REI menjadi bagian penting dalam pembangunan Indonesia, terlebih pemerintah kini tengah mencanangkan pembangunan satu juta unit rumah pada tahun 2015. Untuk itu menurut Basuki, peran REI dalam membantu melaksanakan program ini cukup penting. Ia berharap REI dan pemerintah dapat bekerja sama dalam mewujudkannya. “Program sejuta rumah bukan program ringan maka dengan bersinergi program tersebut dapat diwujudkan,” kata Basuki dalam peringatan acara ulang tahun REI di Pontianak beberapa waktu lalu.    


Mendukung program sejuta rumah, sebagai Ketua Umum REI, Eddy memprioritaskan rumah murah. Apalagi melihat begitu banyak masyarakat menengah ke bawah yang belum memiliki rumah. Untuk itu ia sangat concern menyediakan kebutuhan tersebut. Ia pun menampik anggapan beberapa pihak yang mengatakan bahwa REI tak lagi membangun rumah murah pasca kenaikan harga bahan bangunan. “Siapa bilang setelah harga properti naik, REI tak mau membangun rumah murah untuk rakyat? REI masih membangun rumah murah,” tegasnya.


Dikatakan Eddy, rumah murah yang dijual REI pun masih cukup terjangkau, dengan kisaran perbedaan harga antara 2juta sampai 10 juta per unitnya. “Dengan kondisi seperti itu, sebenarnya harga rumah yang kami jual sudah murah. Terbukti rumah murah yang kami jual cepat sekali terserap pasar,” katanya.


Tak hanya menyediakan rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah, REI bahkan melaksanakan kegiatan CSR nya dengan membagi-bagikan rumah kepada masyarakat tidak mampu yang melalui seleksi ketat. Tahun ini kegiatan tersebut diselenggarakan oleh 12 DPD REI, yaitu REI Sulawesi Selatan, REI Jawa Timur, REI Jawa Barat, REI DKI Jakarta, REI Sumatera Selatan, REI Batam, REI Kalimantan Selatan, REI Kalimantan Barat, REI Jambi, REI Riau, REI Sumatera Utara, dan REI Banten, yang membagikan 31 unit rumah gratis kepada masyarakat tidak mampu dengan total nilai sebesar Rp. 7miliar. Rud