Tokoh Berpengaruh di Indonesia 2015
Naskah: Suci Yulianita, Foto: Dok.MO
Sudah terbukti bahwa pers mampu mempengaruhi kebijakan publik. Sosok yang memimpin organisasi pers terbesar di Tanah Air, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), tentu memiliki pengaruh signifikan.
Secara internal organisasi, seorang Ketua Umum PWI Pusat juga berperan penting dalam meningkatkan kompetensi maupun kesejahteraan wartawan yang selama ini masih digolongkan dalam profesi minim penghasilan.
Ketika menjabat Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat pada periode pertama, 2008 – 2013, Margiono memperhatikan betul nasib wartawan Indonesia. Ia fokus pada pendidikan dan pelatihan jurnalistik guna peningkatan kompetensi wartawan. Tak heran jika ia secara aklamasi terpilih kembali sebagai Ketua Umum PWI untuk periode 2013-2018. Ia dianggap mampu mewakili tokoh muda PWI.
Selama masa kepemimpinannya, Margiono telah melakukan transformasi di tubuh organisasi profesi wartawan tertua di Indonesia ini. Dalam kurun waktu 5 tahun pada periode pertama kepemimpinan Margiono, PWI semakin meneguhkan posisinya sebagai organisasi profesi.
Sejak diberi amanah memimpin organisasi PWI pada kongres XXII di Banda Aceh tahun 2008 lalu, ia begitu serius melakukan transformasi serta menggagas program-program peningkatan profesionalisme jurnalis.
Program-program tersebut antara lain dibuktikan dengan mendirikan sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) di berbagai kota di Tanah Air, serta melakukan uji kompetensi wartawan anggota (UKW) PWI. Data mencatat, dari sekitar 4.500 wartawan di Indonesia yang sudah dinyatakan lulus UKW atau berkompeten, sebanyak 80% merupakan anggota PWI.
Menurut Margiono, program-program yang telah dijalankan selama masa kepemimpinannya itu sangat penting agar media bisa menjadi institusi penyedia informasi yang dipercaya publik dengan adanya dukungan wartawan yang profesional.
Apalagi jika melihat tantangan media ke depan sejalan dengan posisi Indonesia sebagai negara maju, profesi wartawan tidaklah mudah.
Tak hanya sampai di situ, melihat keberadaan organisasi wartawan yang berdiri pada 9 Februari 1946, dan telah memiliki puluhan ribu anggota ini, Margiono akan membentuk Yayasan Dana Abadi PWI sebagai salah satu upaya organisasi PWI lebih eksis menjalankan program kerjanya dalam meningkatkan profesionalisme wartawan.
Sejak pertama kali menjabat, Margiono bertekad akan membawa dan menumbuhkan PWI sebagai kekuatan yang dimiliki negeri ini. Seperti konsep awal yang digagasnya, Five Giants of PWI, yakni besar, jauh, tinggi, kuat, dan new brand, maka di bawah kepemimpinannya PWI harus hadir dengan brand baru yang menjadikan organisasi besar itu berkembang dengan otak penggerak yang cerdas.
“Besar ketokohannya, besar jaringannya, dan besar organisasinya. Tinggi cita-citanya dan tinggi pencapaiannya. Kuat soliditasnya dan kuat juga bargaining power-nya,” ujarnya.
Margiono dikenal sebagai sosok yang sangat sederhana, santun, dan tidak banyak bicara. Karier profesionalnya dimulai dari seorang wartawan di Harian Jawa Pos hingga menjadi Pemimpin Redaksi.
Selanjutnya ia membesarkan Koran Rakyat Merdeka, mulai dari jabatan Pemimpin Redaksi hingga Direktur Utama hingga saat ini. Pul