Tokoh Berpengaruh di Indonesia 2015
Naskah: Aryani Indrastati, Foto: Istimewa
Eka Tjipta Widjaja saat ini tercatat di Forbes sebagai orang terkaya nomor 4 di Indonesia dengan total kekayaan diperkirakan mencapai US$5,8 miliar, setara Rp75,4 triliun. Pria berusia 91 tahun ini menjabat Ketua Badan Pembina Eka Tjipta Foundation merupakan seorang founder dari Sinar Mas Group.
Sinar Mas Group adalah salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia dari beberapa perusahan di bidang pulp and paper, agribisnis, makanan, real estate dan beberapa perusahaan lainnya yang berhubungan dengan industri pulp and paper.
Perusahaan ini dibentuk tahun 1962 dan memiliki banyak anak perusahaan, di antaranya seperti Asia Pulp & Paper (APP). Melalui upaya yang tak tergoyahkan dalam 30 tahun terakhir, APP sekarang menjadi salah satu dari sepuluh perusahaan terbesar dalam pembuatan kertas, dengan aset keseluruhan lebih dari US$10 miliar dan produksi dan pengolahan kapasitas tahunan lebih dari 10 juta ton.
Selain berbisnis di bidang kelapa sawit dan teh, ia juga mulai merintis bisnis bank. Eka membeli Bank Internasional Indonesia (BII) dengan aset mencapai Rp13 milyar. Di tangannya, BII menjadi besar dan memiliki 40 cabang dari dulunya hanya 2 cabang, dengan aset mencapai Rp 9,2 trilliun rupiah. Sekarang BII sudah dimiliki Malaysia.
Eka juga menguasai PT Indah Kiat Pulp & Paper yang memproduksi hingga 700 ribu pulp per tahun, dan bisa memproduksi kertas hingga 650 ribu per tahun. Pemilik Sinarmas Group ini telah membangun ITC Mangga Dua dan Green View apartemen yang berada di Roxy, dan tak ketinggalan pula dia bangun Ambassador di Kuningan.
Bagi Eka, kekayaannya tidak datang dengan sendirinya atau sekadar warisan orang tua. Lahir dari keluarga miskin di Coan Ciu, Hokian, pada 3 Oktober 1923, ia tidak asing dengan kerja keras dan penderitaan. Namun kedua hal itulah yang membentuknya menjadi pribadi yang kuat menghadapi berbagai kegagalan dan kesulitan yang menghadangnya.
Di usia 37 tahun ia hijrah ke Surabaya. Awalnya dia sempat memiliki kebun kopi dan karet, bahkan memiliki pabrik minyak kelapa dan penggilingan padi, namun semua merugi. Ia menjual usahanya dan mendirikan CV Sinar Mas yang bergerak di bidang ekspor hasil bumi dan impor tekstil.
Dari sana usahanya mulai membuahkan hasil. Dia pun terus mengembangkan usaha dan mendirikan PT Tjiwi Kimia pada 1976. Tidak berhenti di sana, tahun 80-an ia mulai berekspansi dalam perkebunan kelapa sawit di beberapa daerah. Walau sempat tergoncang saat krisis moneter 1998, perusahaannya bisa bangkit kembali.
Kini berbagai usaha yang didirikannya tidak lagi ia pegang langsung namun sudah ia serahkan kepada anak-anaknya, Franky Oesman Widjaja adalah CEO Golden Agri-Resources, Teguh Ganda Wijaya mengendalikan bisnis bubur kertas dan kertas, Muktar Widjaja mengurus perusahaan properti, dan Indra Widjaja menjadi pimpinan Sinar Mas Multiartha.
Meski tidak berada di bawah kendalinya secara langsung, pengarus besar Eka jelas sangat besar. Kini ia banyak mengurusi yayasan yang dibangunnya untuk membantu mereka yang membutuhkan. Kepedulian kepada sesama adalah nilai yang ia pegang dan teladankan. Pul