Tokoh Berpengaruh di Indonesia 2015
Naskah: Giattri FP. Foto: Dok. MO
Kepercayaan yang diberikan para pengusaha dan kalangan industri kepada Suryo Bambang Sulisto untuk memimpin Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia adalah bukti kapasitas dan integritas Suryo di dunia industri Tanah Air.
Lebih dari 30 tahun Suryo Bambang Sulisto atau akrab disapa SBS, ini malang melintang di dunia bisnis nasional dan internasional. Ia juga aktif dalam berbagai organisasi, dan diplomasi saat menjadi Utusan Khusus Presiden RI untuk wilayah Benua Amerika. Hal tersebut menjadi bekal dalam menjalin hubungan yang baik dengan dunia usaha, dan pemerintah, bahkan dengan para tokoh internasional (international recognition).
Dalam mengemban tugasnya, Presiden Komisaris (Preskom) PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ini berkeinginan mewujudkan revitalisasi Kadin menjadi solusi dan inisiator perubahan pola pikir dan tindakan dalam kebijakan ekonomi. Ia mempunyai misi mewujudkan Kadin menjadi motor pendorong agar daerah berperan lebih besar dalam penguatan dan pemerataan ekonomi nasional yang lebih adil. Kadin juga harus mendorong pemanfaatan sebesar-besarnya investasi asing dan dalam negeri untuk kemakmuran dan keamanan bangsa dan negara. Sedangkan visi yang dicanangkannya adalah “Menuju Ekonomi Indonesia yang Tangguh”.
Sejumlah terobosan ia lakukan antara lain dengan meningkatkan jaringan hubungan Kadin dan dunia luar. Seperti misalnya pada Juni 2015 lalu, SBS dalam kunjungan kerja ke Kroasia bertemu dengan Presiden Kroasia Kolinda Grabar Kitarovic untuk membicarakan peluang kerjasama ekonomi kedua negara.
Ia mengatakan letak strategis Kroasia didukung oleh infrastruktur yang bagus dan mendukung konektivitas Kroasia dengan negara Uni Eropa lainnya. Kerja sama dengan Kroasia diharapkan dapat menjadi pintu masuk bagi produk-produk Indonesia ke daratan Eropa.
Sementara itu untuk mendukung peningkatan ekspor Indonesia ke wilayah Eropa Timur, maka ia memperbarui kerjasama dengan Croatian Chamber of Economy dengan menandatangani MoU dan membangun kerjasama dengan beberapa asosiasi pengusaha lain di Kroasia.
Kunjungan kerja Kadin Indonesia ke Kroasia itu tidak hanya untuk memperkuat kerjasama peningkatan ekspor saja, karena dalam kesempatan tersebut Kadin juga bertemu dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Kroasia, Sinisa Doncic. Hal itu guna menjajaki peluang Kroasia dalam mendukung program tol laut pemerintah Indonesia mengingat Kroasia merupakan negara kepulauan dengan 1.000 pulau terletak di Eropa Selatan dan Laut Adriatik.
Selain itu Kadin juga berkesempatan menemui Panglima Angkatan Bersenjata Kroasia Jenderal Darko Lovric untuk membahas kerjasama industri strategis di sektor industri pertahanan Indonesia-Kroasia. Hal ini dinilai penting mengingat Kroasia selain anggota Uni Eropa juga merupakan anggota NATO.
Total perdagangan Indonesia dan Kroasia sebesar 36,37 juta dolar AS dengan nilai ekspor nonmigas sebesar 25,41 juta dolar AS dan mengalami surplus senilai 14,44 juta dolar AS. Beberapa produk potensial Indonesia di pasar Kroasia, antara lain kertas, minyak sayur dan margarin, CPO, produk ikan, furnitur, dan produk peternakan.
Sebelumnya, Kadin juga melakukan MoU dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI). Ia mengatakan Perguruan Tinggi dan dunia usaha adalah dua lembaga yang saling menunjang satu sama lain untuk menciptakan link and match kedua pihak sehingga diharapkan dapat saling bersinergi untuk mengembangkan dunia pendidikan tinggi dan dunia usaha demi menjaga kesinambungan ekonomi nasional.
“Membangun profesionalitas di dunia kerja dan industri dan meningkatkan kerjasama penelitian dan pengembangan untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha,” pungkasnya. Rud