Tokoh Berpengaruh di Indonesia 2015
Naskah: Aryani Indrastati, Foto: Istimewa
Pendiri dan presiden komisaris dari Lippo Group yang memiliki lebih dari 50 anak perusahaan. Jumlah seluruh karyawannya diperkirakan lebih dari 50 ribu orang. Aktivitas perusahaannya tidak hanya di Indonesia, tetapi juga hadir di kawasan Asia Pasifik, terutama di Hong Kong, Guang Zhou, Fujian, dan Shanghai. Dia mendapat julukan The Magic Man of Bank Marketing.
Mochtar dikenal sebagai seorang praktisi perbankan andal, serta salah seorang konglomerat yang berhasil mengembangkan grup bisnisnya hingga mancanegara. Majalah Forbes menyebut kekayaan Mochtar Riady mencapai USD 2,7 miliar dan di posisi ke-8 orang terkaya di Indonesia.
Bos Lippo Group ini punya bisnis di banyak sektor, mulai dari perbankan, media, properti, dan rumah sakit. Sejarah Lippo Group bermula ketika Mochtar membeli sebagian saham di Bank Perniagaan Indonesia milik Haji Hasyim Ning pada 1981.
Waktu dibeli, aset bank milik keluarga Hasyim itu telah merosot menjadi hanya sekitar Rp 16,3 miliar. Kala itu Mochtar menduduki posisi penting di Bank Central Asia, bank yang didirikan oleh keluarga Liem Sioe Liong.
Dia bergabung dengan BCA pada 1975 dengan meninggalkan Bank Panin. Di BCA, Mochtar mendapatkan share sebesar 17,5 persen saham dan menjadi orang kepercayaan Liem Sioe Liong. Aset BCA ketika Mochtar Riady bergabung hanya Rp 12,8 miliar. Mochtar meninggalkan BCA pada akhir 1990, dan ketika itu aset bank tersebut sudah di atas Rp5 triliun.
Bergabung dengan Hasyim Ning membuat dia bersemangat. Pada 1987, setelah ia bergabung, aset Bank Perniagaan Indonesia melonjak naik lebih dari 1.500 persen menjadi Rp257,73 miliar. Hal ini membuat kagum kalangan perbankan nasional. Dia pun dijuluki The Magic Man of Bank Marketing. Dua tahun kemudian, pada 1989, bank ini melakukan merger dengan Bank Umum Asia dan semenjak saat itu lahirlah Lippobank. Inilah cikal bakal Lippo Group.
Mochtar dibesarkan oleh ayahnya yang single parent. Ibundanya meninggal dunia saat melahirkan adiknya, sehingga diasuh dan dididik oleh ayahnya hingga besar. “Saya punya seorang ayah yang sangat hebat,” tutur beliau. Pasalnya, selain single parent dalam membesarkan anak-anaknya, ayahnya begitu menekankan pentingnya pendidikan. Itu mengapa selepas SMA, Mochtar muda langsung dikirim untuk melanjutkan kuliah di Nanjing University Tiongkok pada tahun 1949.
Sepulang dari Tiongkok, Mochtar meminta izin untuk pindah dan mengadu nasib di Jakarta. Awalnya ditentang, namun Mochtar mencoba mengubah pikiran ayahnya dengan mengatakan, “Pohon dalam pot tidak akan tumbuh besar, kecuali ditanam di tanah luar rumah.” Akhirnya sang ayah mengizinkan.
Mochtar Riady hampir selalu sukses dalam mengembangkan sebuah bank. Dia memiliki filosofi yang ia sebut Lie Yi Lian Dje. Lie berarti ramah, Yi memiliki karakter yang baik, Lian adalah kejujuran, sedangkan Dje adalah memiliki rasa malu. Visi dan pandangannya yang vivioner kerap membuat orang kagum. Dia dapat dengan cepat membaca situasi pasar dan dengan segera pula menyikapinya.
Ketika Bank Lippo digoyang rumor kalah kliring pada 1995, Mochtar mampu mengatasinya dengan cepat. Laksana panglima perang, dengan cekatan ia memonitor setiap perkembangan lapangan detik demi detik, serta memberikan instruksi-instruksi penting ke semua lini jajaran. Rumor kalah kliring itu pun dienyahkan dan bendera Bank Lippo pun makin berkibar.
Prediksi beliau lainnya adalah berkaitan dengan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar. Menurut beliau, dalam tahun 2015 ini nilai tukar rupiah terhadap dolar tidak akan lebih kuat karena kondisi global. Namun ia juga menyatakan agar tidak perlu dikhawatirkan. Pul