Tokoh Berpengaruh di Indonesia 2015

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 21 August 2015

Naskah: Arif Rahman Hakim, Foto: Dok. MO

Surya Paloh membuat gebrakan besar dalam Pemilu 2014. Partai yang didirikannya, Nasional Demokrat (NasDem), secara mengejutkan unjuk gigi dalam Pemilu tersebut dengan menyabet 6,72% suara atau 35 kursi di DPR, mengalahkan tiga partai lama, yakni Hanura, PBB, dan PKPI. Gebrakan akbar lainnya adalah sukses mengantarkan duet Joko Widodo (Jokowi) – Jusuf Kalla (JK) memenangi Pilpres 2014.

Kisah sukses NasDem tak berhenti di situ. Empat kader NasDem dipercaya oleh Presiden Jokowi duduk di Kabinet Kerja. Tedjo Edhy Purdijatno mendapat amanah mengisi pos Menko Polhukam. HM Prasetyo ditunjuk sebagai Jaksa Agung. Ferry Mursidan Baldan menduduki posisi  Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional. Sementara itu Siti Nurbaya Bakar memperoleh jabatan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.


Kesuksesan NasDem meraih suara yang cukup signifikan pada Pemilu 2014 tidak lepas dari popularitas dan pengaruh Surya Paloh. Pria bernama lengkap Surya Dharma Paloh ini memang populer sebagai politisi dan pengusaha media. Di pentas politik, Surya sejak muda telah aktif di Golkar, dan bahkan memegang jabatan strategis sebagai Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar periode 2004 – 2009. Saat itu yang menjadi Ketua Umum Golkar adalah JK.


Pengaruh Surya kian besar dengan keberadaan grup media massa miliknya yang semakin membesar dan berpengaruh dalam dunia pertelevisian. Pemberitaan-pemberitaan Metro TV dan Media Indonesia, dua media yang berada di bawah payung Media Group, mampu mempengaruhi kebijakan publik.

Tahun 2009 Surya bertarung melawan Aburizal Bakrie alias Ical memperebutkan posisi Ketua Umum dalam Musyawarah Nasional (Munas) Golkar tahun 2009 di Pekanbaru, Riau. Dalam Munas Golkar tersebut Surya bertekuk lutut. Setelah itu dia mendirikan NasDem yang mendapat sambutan hangat dari berbagai elemen masyarakat.


Meskipun berandil besar mengantarkan Jokowi menjadi Presiden, Surya tidak berambisi menjadi menteri. Ia sudah merasa puas empat kader NasDem dipercaya menjadi menteri.


Dalam tiga bulan terakhir mengalir deras tuntutan dari berbagai kalangan agar Jokowi melakukan reshuffle atau perombakan kabinet. Menanggapi hal ini, Surya mempersilakan Presiden Jokowi untuk menjalankan hak prerogatifnya jika harus melakukan reshuffle. Bahkan, Surya rela jika menteri dari Nasdem dicopot dari Kabinet Kerja.


“Kita akan dukung apapun yang terbaik bagi bangsa dan negara ini,” kata Surya Paloh usai menghadiri konsolidasi Partai Nasdem Jawa Timur di Surabaya, Sabtu (25/7/2015).


Menurut dia, jika pergantian kabinet diperlukan saat ini sebagai bentuk perbaikan pemerintahan Jokowi maka pihaknya sangat mendukung. Menteri dari Nasdem siap dicopot jika itu demi kepentingan negara. Karena Indonesia menganut sistem presidensial, maka partainya siap melakukan apa saja yang diperintahkan presiden.


“Pergantian ini memang bagian dari penyelesaian masalah, tapi belum tentu bisa menyelesaikan masalah, apalagi secara instan,” ucapnya, seraya mempersilakan Presiden Jokowi mengganti menteri asal partainya jika dinilai kurang efektif bekerja.


Dia  tidak setuju jika ada anggapan bahwa pemerintahan Jokowi tidak bekerja apa-apa selama ini. Justru dia menilai, pemerintahan Jokowi bekerja cukup keras saat memimpin negara yang sedang dalam kondisi defisit anggaran.


Surya mengimbau kepada semua partai koalisi pengusung Jokowi, agar berbesar hati jika ada menterinya yang diganti. Sebab, ini adalah salah satu bentuk kesepakatan koalisi tanpa syarat yang dibangun saat mengusung Jokowi menjadi presiden. Pul