Tokoh Berpengaruh di Indonesia 2015
Naskah: Giattri FP, Foto: Istimewa
Kepedulian yang tinggi terhadap berbagai persoalan sosial yang terjadi di Indonesia menjadikan ia sebagai sosok filantropis berpengaruh saat ini. Karena itulah, ketika Jenderal TNI Moeldoko menjadi Panglima TNI, ia mengangkat Dato' Sri Tahir sebagai penasihatnya.
Bos Bank Mayapada itu ditugaskan membantu mengurusi kesejahteraan prajurit TNI. Maklum, Tahir memang dikenal sebagai sosok konglomerat yang sangat dermawan. Melalui yayasan Tahir Foundation, orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes ini telah menunjukkan kiprahnya di bidang amal.
Membantu anak-anak penderita kanker, menyalurkan bantuan kepada nelayan dan petambak sebesar Rp 100 miliar, dan menyumbangkan 10 unit armada bus Transjakarta ditambah uang Rp 6 miliar, mungkin hanya sebagian dari aktivitas sosial yang dilakukan Tahir melalui lembaga amalnya.
Dengan kekayaan US$ 1,85 miliar, Tahir menjadi salah satu miliarder paling murah hati di tanah air. Forbes mencatat, Tahir menyumbangkan tak kurang dari US$ 50 juta atau Rp 475 miliar untuk sejumlah universitas di China, Indonesia, Amerika Serikat, dan Singapura.
Tak hanya itu, lewat Tahir Foundation, pemilik kelompok bisnis ini juga menjadi miliarder pertama Indonesia yang masuk dalam Bill & Melinda Gates Foundation, organisasi nirlaba buatan miliarder terkaya sejagad Bill Gates. Menurut Tahir, awalnya dirinya didatangi staf Bill & Melinda Gates Foundation. Orang itu mengatakan bahwa Bill Gates ingin mencari partner untuk program match plan. Singkat cerita, Tahir tertarik untuk bergabung di proyek tersebut.
Namun, saat Tahir menyebutkan nominal sumbangan yang akan diberikan, “kecelakaan” terjadi. “Bahasa Inggris saya kan kurang bagus. Seharusnya saya bilang 1 juta dolar, keliru 100 juta dolar,” tuturnya, lantas terkekeh.
Tak lama kemudian Bill Gates menyurati Tahir secara pribadi. Intinya, bos Microsoft itu berkomitmen melipatgandakan nominal sumbangan Tahir yang USD 100 juta menjadi USD 200 juta. “Jumlah itu lalu saya tambahi USD 3,5 juta dan USD 3,5 juta lagi dari Melinda, istri Bill Gates. Jadi, total terkumpul USD 207 juta,” urainya.
Dari donasi sebanyak itu, 75 persen disumbangkan kepada Global Fund untuk memerangi penyakit malaria, TBC, dan HIV di Indonesia. Tahir sejak awal menekankan agar sebagian besar sumbangan tersebut ditujukan untuk masyarakat Indonesia.
Sedangkan untuk penyaluran sumbangan, yayasan Gates sudah memiliki ketentuan sendiri dalam seleksi penerima dan cara pendistribusian. “Rata-rata sehari sebanyak 300 orang Indonesia mati karena TBC sehingga setahun ada sekitar 100 ribu orang. Ini harus dicegah dan diobati,” ujarnya.
Atas kedermawanan Tahir, Gates sampai menyempatkan diri terbang ke Indonesia awal April lalu. Dalam kunjungan singkat itu Gates sempat menggelar pertemuan dengan sekitar seratus pengusaha Indonesia. Dalam pertemuan tersebut Gates menyerukan pentingnya gerakan filantropi. Hasilnya, delapan pengusaha berkomitmen menyumbangkan masing-masing USD 5 juta. Donasi USD 40 juta itu lalu dilipatgandakan oleh Gates sehingga total menjadi
USD 80 juta.
Kunjungan singkat ke Jakarta ini untuk urusan sosial, tepatnya mendukung penuh pembentukan Indonesia Health Found, sebuah lembaga sosial yang akan menampung donasi para pengusaha dan filantropis di Indonesia yang dananya akan disumbangkan ke berbagai kegiatan kemanusiaan.
Dengan kehadiran Tahir sebagai penasihat Panglima TNI diharapkan mampu membantu TNI dalam meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI. Salah satunya yaitu membantu merealisasikan pembangunan 1.000 rumah buat prajurit TNI tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Rud